Suasana di depan Kantor Bawaslu dini hari tadi saat menunggu Ketua Bawaslu keluar dari ruang kerjanya. --riawan--
PALOPOPOS.FAJAR.CO.ID, PALOPO-- Momen pelimpahan Berita Acara Pemeriksaan (BAP) tersangka dugaan ijazah palsu Trisal Tahir ke jaksa di Kantor Bawaslu, diwarnai petak umpet antara wartawan dengan Tim Gakkumdu, Senin, 21 Oktober 2024 malam.
Sekira pukul 23.00 Wita, pertemuan Tim Gakkumdu terdiri dari Polres Palopo, Kejaksaan, dan Bawaslu telah selesai rapat dan sekaligus diduga merampungkan proses pelimpahan BAP para tersangka.
Satu per satu Tim Gakkumdu meninggalkan lokasi. Pertama pihak Polres Palopo, kemudian Kejaksaan, dan terakhir disusul Ketua Bawaslu.
Tidak ada jawaban yang diperoleh dari jaksa dan pihak Polres mengenai pelimpahan BAP tersangka tersebut.
Masing- masing perwakilan dari dua institusi penegak hukum di Palopo itu, berlalu sembari mengarahkan ke sentra Gakkumdu (Bawaslu).
Begitu juga dengan Ketua Bawaslu, Khaerana, juga tidak memberi jawaban usai pertemuan tertutup tersebut.
Pukul 23.57 Wita, whatsApp Ketua Bawaslu tidak lagi aktif. Pesan konfirmasi yang dikirim terkait agenda pelimpahan bekas perkara yang dijadwalkan malam itu, hanya centang satu.
Karena whatsapp Ketua Bawaslu tidak aktif, perwakilan Polres Palopo serta Jaksa tidak bisa memberikan jawaban dan hanya mengarahkan ke Bawaslu sebagai Sentra Gakkumdu, sehingga wartawan Palopo Pos bersama beberapa orang wartawan dari media lainnya menunggu keluarganya Ketua Bawaslu dari ruang kerjanya untuk konfirmasi langsung.
Upaya konfirmasi langsung, membutuhkan waktu cukup lama. Sekira tiga jam menunggu di luar, Ketua Bawaslu tak kunjung keluar.
Diduga ada drama (menghindari pertanyaan wartawan) yang sedang dimainkan Tim Gakkumdu terkait tahap pelimpahan BAP tersangka.
Jelang dini hari, kegelisahan sejumlah staf Bawaslu mulai nampak. Beberapa orang keluar masuk dari kantor dan diduga memantau keadaan diluar.
Sekira pukul 00.30 Wita (22/10/2024) dini hari, beberapa orang di Bawaslu diduga mencoba mengalihkan perhatian wartawan dan bertanya "kenapa belum pulang, sudah tengah malam". Kalimat tersebut diduga sebagai pertanda Ketua Bawaslu mulai gelisah di dalam ruang kerjanya dan ingin pulang namun masih ada sejumlah wartawan yang menunggu di luar.
Untuk mengatahui dugaan- dugaan tersebut. Empat orang wartawan yang setia menunggu untuk mendapat hasil konfirmasi langsung dari Ketua Bawaslu, mencoba mengatur strategi dengan cara sengaja pamit ke staf Bawaslu dan juga petugas yang ada disana.
Padahal tidak jauh dari Kantor Bawaslu, para wartawan bersembunyi untuk memastikan apakah Ketua Bawaslu akan keluar dari ruangannya jika wartawan meninggalkan lokasi.
Dan ternyata sekira pukul 01.30 Wita dini hari, Khaerana keluar dari kantor Dan hendak menuju mobil yang sudah terparkir di luar gerbang.
Melihat Ketua Bawaslu keluar, sontak wartawan yang menunggu berjam-jam dan mengatur strategi untuk konfirmasi langsung, segera mencegat dan mengajukan beberapa pertanyaan.
Akan tetapi, Khaerana hanya menjawab singkat "besok ya" atau hari ini akan menjawab setiap pertanyaan terkait pelimpahan BAP tersangka.(Riawan)