- Akademisi Palopo soal Kabinet Merah Putih Prabowo-Gibran
PALOPOPOS.FAJAR.CO.ID, PALOPO-- Prabowo Subianto - Gibran Rakabuming Raka dilantik sebagai Presiden RI dan Wakil Presiden RI periode 2024-2029 di Istana Merdeka, Jakarta, Ahad (20/10/2024).
Hari itu juga, Presiden Prabowo mengumumkan nama-nama Kabinet Merah Putih. Dan dilantik pada Senin, 21 Oktober 2024 kemarin. Terdiri tujuh menteri koordinator (Menko), 41 menteri, dan lima pejabat setingkat menteri. Jumlahnya 53 orang.
Akademisi Palopo menilai, jumlah kabinet tersebut terlalu banyak alias gemuk. Namun jajaran menteri umumnya berasal dari kalangan ahli dan profesional.
''Dari sisi jumlah terlihat terlalu banyak dengan memecah berbagai urusan yang selama ini hanya diurus satu kementerian. Mungkin Pak Prabowo ingin mengakomodir banyak kawan-kawannya dengan menambah jumlah menteri dan wakil menteri,'' jelas Mantan Rektor UNCP yang kini menjabat Direktur Politektik Dewantara (PoliDewa) Palopo, Dr Suaedi MSi yang dimintai tanggapannya melalui pesan WA, Senin kemarin.
Menurutnya, dengan jumlah yang terlalu banyak itu, tentu akan menyedot banyak anggaran. Tapi mungkin bisa lebih fokus mengurusi kementeriannya.
''Dari sisi person, banyak juga wajah lama, yang ini mencerminkan keberlanjutan,'' jelas Dr Sueadi yang juga Ketua Dewan Pendidikan Kota Palopo.
Sementara Wakil Rektor Universitas Muhammadiyah Palopo (UMPalopo), Prof Dr Hadi Pajarianto yang dimintai tanggapannya secara terpisah, mengatakan, saat dilantik, Presiden Prabowo telah memberikan arahan fundamental terkait penyelenggaraan pemerintahan.
''Kita optimis akan ada beberapa gebrakan pada program-program menteri saat ini. Banyak expert (pakar) dan akademisi yang masuk di kabinet, dan menambah optimisme kita,'' jelas Sekretaris Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kota Palopo ini.
Dalam kabinet Prabowo, lanjutnya, ada Prof Satryo Soemantri Brodjonegoro (Dirjen Pendidikan Tinggi 1999-2007), Prof Dr Abdul Mu'ti MEd. (Sekum Pimpinan Pusat Muhammadiyah 2022-2027), Prof Fauzan (mantan Rektor Universitas Muhammadiyah Malang), Prof Christie AB PhD (ilmuwan asal Medan, yang menjabat guru besar di Tsinghua University, Beijing), dan nama-nama lain.
''Nama-nama tersebut mencerminkan upaya Prabowo untuk mengimplementasikan konsep zaken kabinet,'' terang Hadi yang juga alumni S1 IAIN Palopo.
Untuk diketahui, zaken kabinet adalah suatu kabinet dalam pemerintahan yang jajaran menterinya berasal dari kalangan ahli.
Mantan Rektor IAIN Palopo dua periode, Prof Dr Abdul Pirol MAg yang dimintai tanggapannya, mengungkapkan, Presiden dan Wakil Presiden RI periode 2024-2029 telah dilantik. Sebagai warga negara dan rakyat Indonesia, sepatutnya optimis dengan kepemimpinan nasional yang baru.
Optimisme itu sudah pada tempatnya, mengingat wawasan, pengalaman, dan karir Prabowo sejauh ini. Juga, ditambah reputasinya di dunia internasional.
Mencermati pidato pelantikan yang disampaikan, termuat berbagai harapan masyarakat. Tidak mudah memang segera memenuhi dan merealisasikannya. Tantangannya terutama kondisi mutakhir negara dan pemerintahan yang transitif dengan catatan yang masih negatif. Misalnya, aspek ekonomi dengan tingkat pertumbuhan hanya sekitar lima persen.
Tantangan lainnya, menyangkut kualitas demokrasi dan pemilukada yang sementara berproses. Bagaimanapun, kondisi daerah turut menentukan situasi nasional. Terpilihnya pemimpin daerah yang berkualitas akan mendorong perbaikan kehidupan masyarakat.
''Kita juga optimis, bahwa presiden memiliki semangat sangat kuat terlihat dari komposisi kabinet yang dibentuk. Pembacaannya, selain menguatkan koalisi, yang terpenting adalah ada yang bertanggung jawab terhadap aneka urusan dan problem. Akhirnya, boleh dikatakan, presiden dan wakilnya memulai pemerintahannya dengan modal positif dan dukungan optimis serta antusiasme rakyat,'' kata Prof Pirol. (ikh)