Tingkatkan Produksi Perikanan, Reformer PKA Lutim Implementasikan Inovasi “Si Arwana Merah”

  • Bagikan
Reformer PKA Kabupaten Luwu Timur angkatan V tahun 2024, melakukan inovasi Sistem Budidaya Perikanan Air Tawar Terintegrasi Melalui Kolaborasi Ketahanan Pangan (Si Arwana Merah) di Kayulangi Desa Kasintuwu, Kecamatan Mangkutana, Senin 21 Oktober 2024.--IST--

PALOPOPOS.FAJAR.CO.ID, MANGKUTANA -- Dalam rangka meningkatkan produksi perikanan dan pendapatan masyarakat khususnya petani pembudidaya ikan serta pengendalian inflasi di daerah, Reformer PKA Kabupaten Luwu Timur angkatan V tahun 2024, melakukan inovasi Sistem Budidaya Perikanan Air Tawar Terintegrasi Melalui Kolaborasi Ketahanan Pangan (Si Arwana Merah).

Kegiatan ini diselenggarakan oleh Kabid Perikanan Budidaya Dinas Perikanan Kabupaten Lutim, Muhammad Syahri selaku Reformer yang dilaksanakan di Kayulangi Desa Kasintuwu, Kecamatan Mangkutana, yang diimplementasikan dengan bantuan percontohan sarana budidaya ikan Nila sekaligus mewakili Kepala Dinas Perikanan menyerahkan bantuan tersebut kepada kelompok Tani Kayulangi Mandiri, Senin (21/10/2024).

Muhammad Syahri mengatakan, inovasi Si Arwana Merah merupakan strategi peningkatan produksi perikanan budidaya air tawar yang melibatkan beberapa kegiatan dan stakeholder di satu lokasi kegiatan usaha budidaya perikanan air tawar.

“Tujuan keterlibatan stakeholder untuk mewujudkan kegiatan budidaya perikanan air tawar yang efisien dan efektif, seperti pupuk organik yang dipakai di kolam budidaya berasal dari kotoran sapi/kambing yang dipelihara. Air kolam budidaya dipakai untuk menyiram tanaman yang dipelihara di pematang kolam dan sekitarnya,” jelas Muhammad Syahri.

Olehnya itu, Ia berharap terwujudnya beberapa keuntungan dengan sistem budidaya ikan ini dapat mengurangi biaya usaha budidaya ikan dengan adanya pupuk organik yang diproduksi sendiri dari usaha ternak.

“Harapan kita semoga bisa mengurangi biaya kebutuhan sehari-hari petani, menambah pendapatannya, meningkatkan nilai tambah hasil perikanan budidaya dengan pengolahan ikan sebelum dipasarkan dan inflasi di daerah kabupaten/kota dapat terkendali,” pungkasnya.

Turut hadir, Penyuluh Perikanan Kementerian Kelautan dan Perikanan dan Staf Kepala Desa Kasintuwu. (hms/idr)

  • Bagikan

Exit mobile version