Kampanye FKJ-NUR di Tompotikka Punya Izin: Kami Berpendidikan, Taat hukum dan Aturan

  • Bagikan

Suasana saat FKJ melakukan kampanye.

PALOPOPOS.FAJAR.CO.ID, PALOPO -- Tim Kampanye pasangan DR Farid Kasim Judas-DR Nurhaenih (FKJ-NUR), Rian Pratama, angkat bicara soal teguran Panwaslu terkait kampanye depan Pesantren Putri Datok Sulaiman di Kelurahan Tompotikka, Kecamatan Wara, Rabu (24/10/2024). Dia mengungkapkan sebelum menggelar kampanye dialogis pihaknya sudah meminta izin ke Bawaslu, Polres dan Dinas Perhubungan.

Pihaknya juga memulai kampanye pada pukul 16.30 WITA saat jam pulang sekolah. Pasangan calon walikota/wakil walikota nomor urut 2 itu, menggelar kampanye di tempat itu untuk menghargai undangan warga di sekitar pondok pesantren yang ingin bersilaturahmi dan mendengarkan program FKJ-NUR jika terpilih menjadi walikota Palopo lima tahun ke depan.

" Kampanye ini inisiatif warga yang tinggal di depan pesantren, bukan dari kami. Otomatis, tendanya dipasang di depan rumah. Jadi, tidak ada maksud kami ingin mengganggu anak-anak yang tengah belajar ataupun berkampanye di lingkungan sekolah," katanya saat dihubungi, Kamis (24/10/2024).

Namun, saat akan memulai acara tiba-tiba sekelompok orang dari kandidat lain bersama Panwaslu Kecamatan Wara, datang dan menegur. " Tentu saja kami bereaksi. Karena sudah mengantongi izin. Apalagi, simpatisan dan pendukung serta warga yang terlanjur datang juga bersikeras kampanye dilanjutkan. Mereka antusias mengikuti acara," kata Sekretaris Partai Hanura Palopo ini.

Kandidat walikota, FKJ yang datang di lokasi ungkap Rian juga hanya berbicara sebentar. Menyampaikan beberapa program unggulan dan mengajak kepada seluruh warga yang hadir untuk tidak menjelek-jelekkan kandidat lainnya. " Pak FKJ menyampaikan pesan yang sejuk. Jangan karena pilkada kita berseteru. Termasuk meminta kepada seluruh pendukung dan simpatisan untuk tidak menjelek-jelekkan kandidat lainnya terutama di media sosial," katanya.

Setelah berbicara sekian menit, FKJ akhirnya meminta agar kampanye dialogis tersebut segera diakhiri. " Pesan beliau, karena kita berpendidikan, harus taat hukum dan patuh pada aturan yang telah ditetapkan," tandasnya. (*/pp)

  • Bagikan