PALOPOPOS.FAJAR.CO.ID, JAKARTA-- Seseorang yang tumbuh sebagai anak tunggal, pasti sangat disayang orang tuanya. Dan, kerap merasakan kesepian.
Adapun stigma masyarakat tentang mereka yakni anak yang manja, egois, dan kurang peduli terhadap sesama.
Mengutip dari laman Hello Sehat, pernyataan tersebut disebabkan karena anak tunggal tidak memiliki saudara kandung lain di rumah, sehingga dia tak memiliki kecerdasan interpersonal yang baik untuk memiliki hubungan dengan teman sebayanya.
Meskipun demikian, tidak semua anak tunggal memiliki sifat seperti itu. Semuanya dikembalikan kepada pola atau gaya pengasuhan orang tuanya dan cara lingkungan sekitar memengaruhinya.
Melansir dari laman Ge Editing, seseorang yang tumbuh sebagai anak tunggal, sering menunjukkan 8 perilaku ini saat menginjak dewasa :
- Kemandirian adalah Sifat Kedua Mereka
Ciri khas anak tunggal saat ia menginjak dewasa adalah rasa kemandiriannya yang luar biasa. Tanpa saudara kandung untuk berbagi tanggung jawab, ia mengemban rasa percaya diri serta tanggung jawab begitu tinggi.
Terutama saat anak tunggal harus merawat orang tuanya, ia mampu mengambil keputusan secara bijaksana tanpa ada saudara kandung lain yang membantunya. Sehingga kemandiriannya saat dewasa sudah tak diragukan lagi.
- Memiliki Imajinasi yang Jelas
Satu hal yang diperhatikan dari seorang anak tunggal adalah cenderung memiliki imajinasi yang jelas dan bersemangat.
Karena sejak kecil tidak memiliki teman bermain di rumah, sehingga ia bebas menciptakan dunianya sendiri dengan kaya akan imajinasi.
Imajinasi aktif ini tidak memudar seiring bertambahnya usia, hal ini bisa ia aplikasikan pada saat menginjak dewasa.
Seperti dihadapkan tantangan pekerjaan, membuat rencana masa depan, serta memanfaatkan barang sekreatif mungkin.
- Merasa Nyaman dengan Keheningan
Orang yang tumbuh sebagai anak tunggal, sudah terbiasa dengan keheningan, terutama saat orang tuanya sibuk masing-masing dan ia hanya tinggal seorang diri di rumah.
Sebuah penelitian yang dilakukan oleh University of Texas, menemukan bahwa anak tunggal seringkali melaporkan tingkat kenyamanan yang lebih tinggi dalam keheningan, dibandingkan dengan orang yang memiliki saudara kandung.
Bukan berarti bahwa mereka tidak menikmati interaksi sosial, tapi menyangkut momen tenang atau keheningan, biasanya akan cukup puas.
- Cenderung Perfeksionis
Orang yang tumbuh sebagai anak tunggal, seringkali dapat menumbuhkan sikap perfeksionis. Sehingga mereka memiliki ekspektasi yang tinggi dan keinginan untuk mewujudkannya.
Saat menginjak dewasa, sifat ini terwujud dalam berbagai cara. Seperti dalam ruang lingkup pekerjaan, mereka berusaha mencapai hasil terbaik, bersikap keras pada diri sendiri saat melakukan kesalahan, serta selalu berusaha memperbaikinya.
- Sangat Menghargai Hubungan
Menjadi anak tunggal, sering membentuk hubungan yang mendalam dan bermakna, perasaan itu tumbuh karena mereka tak memiliki saudara kandung sejak kecil dan teman atau orang terdekat lainnya sudah seperti bagian dari keluarga.
Penghargaan terhadap hubungan dekat ini tak memudar hingga mereka dewasa, seperti persahabatan yang abadi, serta hubungan asmara kian melekat.
- Merasa Nyaman Sendirian
Saat anak tunggal sudah beranjak dewasa, akan lebih nyaman dengan kesendirian. Mereka memanfaatkan momen ini sebagai refleksi diri, relaksasi, dan kesempatan untuk mengisi ulang tenaga.
Ini bukan berarti antisosial atau introvert, hal ini terjadi karena mereka sudah terbiasa dengan kesendirian dan kita harus menghargai hal itu yang mungkin tidak banyak orang memahaminya.
- Menjadi Lebih Dewasa dari Teman Seusianya
Tumbuh sebagai anak tunggal, sejak kecilnya sudah dikelilingi orang dewasa, yakni orang tua mereka. Sehingga hal ini dapat mengarahkan mereka pada tingkat kedewasaan lebih tinggi.
Mereka seringkali bijaksana, bertanggung jawab, serta memiliki pemahaman yang baik tentang dunia. Tingkah laku tersebut menjadikannya lebih dewasa dari teman seusianya.
- Sangat Setia
Ciri yang paling menonjol dari anak tunggal saat ia tumbuh dewasa adalah kesetiaan. Sikap ini mulai meluas pada setiap hubungan seperti pertemanan, asmara, hingga kolega bisnis.
Kesetiaan ini lahir dari pengalaman unik masa kecilnya, dan membuktikan bahwa karakter anak tunggal akan lebih menghargai dan menjalani hubungan lebih dalam. (jp/pp)