Petaka di Pesta Pernikahan Adat di Pangkep, Pemuda Tewas Tertusuk Badik Saat Prosesi ‘Angngaru’

  • Bagikan
TERTUSUK BADIK. Fajar (18) saat masih hidup memegang badik di prosesi acara adat Angngaru (bersumpah yang dilakukan oleh seorang pria yang sambil memegang keris atau senjata lainnya dan umumnya bersumpah dihadapan orang banyak atau raja) di Kampung Malise, Kelurahan Pundata Baji, Kecamatan Labakkang, Kabupaten Pangkep. --IST--

PALOPOPOS.FAJAR.CO.ID, PANGKEP -- Seorang pemuda bernama Fajar (18) meninggal dunia setelah terkena senjata tajam badik dalam acara adat Angngaru (bersumpah yang dilakukan oleh seorang pria yang sambil memegang keris atau senjata lainnya dan umumnya bersumpah dihadapan orang banyak atau raja) di Kampung Malise, Kelurahan Pundata Baji, Kecamatan Labakkang, Kabupaten Pangkep.

Kejadian tragis ini berlangsung sekitar pukul 11.00 WITA di rumah milik Dg. Ngiling, tempat berlangsungnya prosesi adat dalam rangka penjemputan pengantin pria.

Menurut saksi mata, termasuk Hartono Dg Nyonri, ayah korban, dan Dg Lallo, tetua setempat, insiden terjadi ketika Fajar sedang melakukan prosesi Angngaru, sebuah tradisi menggunakan badik sebagai bagian dari acara adat penjemputan mempelai.

Saat prosesi berlangsung, ujung badik yang digunakan Fajar tiba-tiba menembus dada bagian kirinya. Korban langsung terjatuh dan tidak sadarkan diri.

Korban segera dilarikan ke Puskesmas Pundata Baji untuk mendapatkan pertolongan medis. Namun, dalam perjalanan menuju puskesmas, nyawa Fajar tidak dapat diselamatkan. Korban meninggal dunia sebelum sempat mendapatkan perawatan.

Peristiwa ini membawa duka mendalam bagi keluarga korban serta masyarakat yang hadir dalam acara pernikahan tersebut. Tradisi Angngaru, yang menjadi bagian penting dalam adat pernikahan di daerah itu, kini menghadirkan kejadian tragis yang tak terduga.(idris)

  • Bagikan

Exit mobile version