Sejarah Kelam Pilwalkot tak Boleh Terulang, Forkopimda dan Tiga Pilar Deklarasi Pilkada Damai

  • Bagikan
Forkopimda Palopo deklarasi Deklarasi Pilkada Damai 3 Pilar di depan Polres Palopo. Kegiatan ini dihadiri Camat serta Lurah, Babinsa, dan Babinkamtibmas Sekota Palopo. --ft: humas/pemkot

PALOPOPOS.FAJAR.CO.ID, PALOPO-- Kota Palopo memiliki sejarah kelam pelaksanaan Pilwalkot yang tidak boleh terulang lagi. Pengalaman pahit itu menjadi pelajaran bagi semua pihak, betapa perlunya keamanan, kenyamanan, dan kedamaian dalam berdemokrasi.

Hal tersebut disampaikan Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kota Palopo, Drs. Hasta Bulu, M.Si dalam sambutannya saat mewakili Pj. Wali Kota Palopo, menghadiri acara cooling system Deklarasi Pilkada Damai 3 Pilar di depan Polres Palopo, beberapa waktu lalu.

Hasta mengatakan, Deklarasi Pilkada Damai Kota Palopo ini bertujuan untuk menciptakan suasana yang nyaman dan damai pada Pilkada kali ini.

Ia meminta kepada semua pihak, untuk bangkit dan buktikan kepada publik bahwa dengan semangat integritas pemerintah TNI dan Polri, beserta seluruh elemen masyarakat maka Pilkada damai akan terwujud.

“Mari kita sama-sama berkomitmen untuk bersama-sama mengatasi tantangan dan hambatan. Tentunya dengan memohon perlindungan dan pertolongan dari Allah SWT,” katanya.

Hasta menyebutkan, semangat kearifan lokal seperti budaya Sipakainge, Sipakalebbi, Sipakatau, dan Sipakamase, itu harus betul-betul dijunjung tinggi oleh semua pihak.

“Pendekatan semangat kearifan lokal tersebut perlu dilakukan untuk membangun hubungan emosional di kalangan masyarakat, tentang betapa pentingnya menjaga keutuhan persaudaraan meskipun dalam situasi berbeda pandangan dan pilihan politik,” ujarnya.

Mengingat rangkaian tugas dan tanggung jawab mewujudkan Pemilukada yang aman dan damai, kata Hasta, pemerintah mengajak semua senantiasa menjaga stamina kesehatan masing-masing.

“Kita harus pula memperkuat koordinasi atau sama lain, dan yang paling penting kita harus melakukan pemetaan terhadap wilayah yang dianggap memiliki kerawanan sosial politik sehingga kita mampu melaksanakan antisipasi,” jelasnya.

Selain itu, lanjut Hasta, perlu pula dilakukan pemantauan dan antisipasi terhadap gangguan Kamtibmas melalui pendekatan jejaring media sosial.

“Sebab ruang terbuka publik di media sosial, juga sangat rawan memicu terjadinya gesekan provokasi yang dapat menimbulkan gangguan Kamtibmas. Mari kita edukasi masyarakat agar senantiasa membiasakan budaya sharing informasi,” lanjut Hasta.

“Selain itu, perkuat koordinasi di antara kita. Mari bekerja dengan baik, untuk mewujudkan Pemilukada yang aman dan damai di Kota Palopo,” tandasnya.

Turut hadir dalam deklarasi ini, unsur Forkopimda Kota Palopo, Kepala BNN Kota Palopo, Kepala OPD terkait, para Camat serta 3 pilar (Lurah, Babinsa, dan Babinkamtibmas) Sekota Palopo. (rls)

  • Bagikan