PALOPOPOS.FAJAR.CO.ID, LUWU TIMUR- Masifnya kelompok perempuan yang turut serta aktif dalam memenangkan salah satu kandidat di Pilkada Luwu Timur beberapa waktu ini, dinilai sebagai fenomena baru sepanjang sejarah Pilkada Luwu Timur yang digelar sejak tahun 2004 silam.
Pasalnya, Pilkada Luwu Timur 2024 ini, terdapat satu Calon Wakil Bupati dari unsur perempuan, yakni Puspawati Husleer, yang mendampingi Irwan Bachri Syam sebagai Calon Bupati Lutim nomor urut 3.
Partisipasi aaktif perempuan itu terlihat dari masifnyaa inisiatif kaum emak-emak di seluruh penjuru Luwu Timur yang melakukan Gerakan memenangkan Ibas-Puspa, termasuk melakukan aksi mandiri membentangkan spanduk dukungan terhadap Ibas-Puspa.
Mantan Komisioner KPU Luwu Timur, Lyana Mulkin mengatakan terdapat sejumlah alasan mengapa fenomena emak-emak untuk aktif turun gunung dalam memenangkan pasangan bertagline Ibas-Puspa Ini.
“Saya melihat di beberapa kegiatan kampanye dialogis Ibas-Puspa di beberapa titik, paling banyak yang dating itu emak-emak,” ujar Lyana.
Menurutnya, alasan paling utama tingginya partisipasi emak-emak di kubu Ibas-Puspa adalah karena adanya perwakilan perempuan yang maju di Pilkada Luwu Timur. “Sejak tahun 2004 kita sudah berpilkada, yang muncul jadi kandidat itu hanya bapak-bapak saja, baru di Pilkada 2024 ini, ada perempuan yang maju menjadi calon,” ungkap Lyana.
Selain alasan keterwakilan, sejumlah program Ibas-Puspa juga dinilai berdampak langsung ke perekonomian keluarga yang dinilai lebih banyak dikendalikan oleh ibu rumah tangga.
Seperti Kartu Lutim Pintar yang berisikan program seragam sekolah gratis, bantuan untuk siswa SMA, beasiswa untuk mahasiswa S1, beasiswa untuk Santri Pesanten, yang mana jika Ibas-Puspa terpilih akan meringankan perekonomian ibu rumah tangga.
Begitu pula dengan Kartu Lutim Sehat yang membebaskan warga Lutim dari biaya-biaya jika berobat, termasuk dengan adanya program bantuan uang saku bagi pasien rujukan ke luar Lutim termasuk ambulance gratis pulang pergi.
“Terlebih lagi untuk program Kartu Lutim Lansia, yang mana jika ada orang tua kita ikut dibantu oleh pemerintah berupa Rp1 juta perbulan, maka tentunya akan lebih meringankan ibu rumah tangga yang ada orang tua lansia di dalamnya,” ujar Lyana.
Program lain yang dinilai turut meringankan perekonomian ibu rumah tangga seperti program pupuk gratis plus, yang tentunya akan menghemat pengeluar petani. “Dan hal itu pastinya yang terdampak adalah ibu rumah tangga juga,” katanya. (*/rachmy yusuf)