- Danny Pomanto 'Manggolo' ke Kedatuan Luwu
PALOPOPOS.FAJAR.CO.ID, PALOPO -- Calon Gubernur Nomor Urut 1. Mohammad Ramdhan Pomanto atau yang akrab disapa Danny Pomanto melakukan kunjungan silaturahim ke Istana Kedatuan Luwu, Ahad 3 November 2024, dalam prosesi adat Manggolo.
Danny datang bersama rombongan tim pemenangan nomor urut 1 Pilgub Sulsel disambut secara adat.
Kunjungan ke Kedatuan Luwu merupakan rangkaian kampanyenya pada Pilgub Sulsel 2024 ini.
Dengan berpakaian adat jas tutup dan bersarung, Danny Pomanto dan rombongan tiba pukul 09.30 Wita menggunakan mobil Hiace hitam dengan stiker paslon Danny-Azhar dan angka 1 di bodi mobil tersebut.
Saat menginjakkan kaki di pintu gerbang, Danny disambut Makole Baebunta lalu dipayungi sejumlah ana dara Kedatuan memasuki aula Salassa Kedatuan Luwu.
Di dalam Salassa, dewan adat 12 Kedatuan Luwu sudah menunggu bersama Maddika Bua, Makole Baebunta, Maddika Ponrang, dan mewakili YM Datu Luwu, Andi Sanad Kaddiraja.
Pertemuan tersebut berlangsung tak lama sekira 1,5 jam yang mana salah satu rangkaiannya pemasangan pin Kedatuan Luwu kepada Cagub Sulsel Danny Pomanto dilakukan Maddika Bua mewakili YM Datu Luwu.
Mewakili YM Datu Luwu, Andi Sanad Kaddiraja mengungkapkan suatu rasa kehormatan dan kebanggaan dikunjungi salah satu putra terbaik Sulsel.
Ia pun menyanjung akan silsilah dari Danny Pomanto yang ternyata ada hubungan erat dengan Kedatuan Luwu yang berasal dari Bone.
"Raja Bone dan Datu Luwu dulunya bersumpah kalau Wija To Luwu dan Bone adalah saudara. Jadi kedatangan Pak Danny Pomanto tak lain adalah kembali ke rumahnya," kata Andi Sanad Kaddiraja sambil menunjuk memperlihatkan peta silsilah keturunan Datu Luwu terpajang di dinding bagian Timur SalassaE kepada Danny Pomanto.
Lanjut Andi Sanad, dengan kedatangan ke Istana Kedatuan ini tentunya memiliki niat baik dan harapan. Maka, segenap pihak Kedatuan tentunya menyambut baik niat keinginan baik tersebut dan akan mendukung keinginan tersebut.
Sementara itu, Cagub Sulsel No. 1, Danny Pomanto sambil berdiri di hadapan dewan adat 12 Kedatuan Luwu, Maddika Bua, Maddika Ponrang, dan Makole Baebunta mengaku sangat terhormat bisa menginjakkan kaki di Istana Kedatuan Luwu.
"Beberapa waktu lalu saya juga menyempatkan menjenguk YM datu Luwu di Tangerang Selatan. Kita doakan YM datu Luwu bisa segera sehat kembali," kata Danny.
Bagi Danny, mengunjungi Kedatuan Luwu merupakan salah satu cara untuk belajar akan sejarah. Karena pendidikan yang baik adalah sejarah. Berguru kepada sejarah untuk dibawa ke masa depan. "Kalau mau meraih masa depan, maka belajarlah akan sejarah. Dan itu sudah diperintahkan Allah SWT di dalam Alqur'an. Atas dasar inilah, kami datang bersilaturahim dengan Kedatuan Luwu," ungkap Danny Pomanto yang juga Wali Kota Makassar 2 periode ini.
Pada kesempatan itu juga, Danny mengungkapkan, dirinya baru mengetahui jika silsilah keluarganya di Gorontalo adalah merupakan keturuanan dari Sawerigading yang bergelar "La Madukelleng", serta beberapa kerabat lain yang namanya berawalan "La", sehingga tersambunglah cerita ini kala mendengar langsung dari mewakili YM Datu Luwu tadi.
Dengan kedatangan ke Kedatuan Luwu merupakan bagian untuk menegakkan peran kerajaan-kerajaan di Sulsel. "Tanpa bekal budaya, tanpa bekal sejarah, masa depan akan tanpa arah. Kita datang ke Istana Datu Luwu karena kita ingin punya visi Sulsel belajar dari sejarah agar visi itu tegak lurus, jalan lurus, dari peradaban Bugis, Mandar, Makassar, Toraja, Luwu ini," ungkap Danny.
Provinsi Tana Luwu
Pada kesempatan itu juga, di hadapan dewan adat kedatuan Luwu, Danny mengungkapkan akan ikut memperjuangkan pembentukan Provinsi Tana Luwu. "Itu adalah harapan besar masyarakat Tana Luwu. Berbicara provinsi tentunya bukan kewenangan saya, tapi kalau sama-sama kita berjuang untuk Luwu Raya maka saya nyatakan komitmen saya," kata Danny Pomanto dengan tegas.
Dalam salah satu program unggulan DIA di Pilgub Sulsel 2024 ini, salah satunya adalah budaya bagian penting dalam pembangunan.
"Saya mendapat banyak aspirasi, kalau kerajaan-kerajaan di Sulsel itu harus menjadi kewajiban provinsi. Termasuk pembangunan seperti Kedatuan Luwu yang bagian otorisasinya harus didukung sama provinsi. Jangan biarkan budaya (kerajaan/kedatuan) berjuang sendiri. Jangan kita biarkan kluster budaya ini berjuang sendiri. Harus jadi bagian bersama pemerintah provinsi," pungkas Danny menutup sambil berfoto bersama dengan para warga dan pihak kedatuan.(idr)