PALOPOPOS.FAJAR.CO.ID, MAPPEDECENG - Warga Desa Mekar Jaya, Kecamatan Mappideceng, Luwu Utara, menjadi saksi antusiasme warga Bali dalam menyambut Calon Gubernur Sulsel, Danny Pomanto.
Diiringi genderang khas Bali, gong eka cipta, puluhan warga berpakaian adat Bali berwarna putih mengarak Danny hingga ke aula tempat acara berlangsung.
Kehadiran Danny disambut hangat oleh warga Bali yang ada di Luwu Utara.
Warga Bali menilai kepemimpinannya selama menjadi Wali Kota Makassar sangat mengayomi berbagai etnis, budaya, agama, dan adat istiadat. I Wayan Sartana, tokoh masyarakat Bali setempat, menyebut Danny sebagai pemimpin pluralis dan multi-etnis.
“Filosofi suara gong mencerminkan harmoni yang indah, harmoni persatuan. Warga Bali bersatu untuk memenangkan Danny Poma- nto,” ungkap Iwayan saat silaturahmi dengan Calon Gubernur Sulsel Danny Pomanto, Senin 4 November 2024.
Rasa kecewa juga diungkapkan I Wayan terkait minimnya dukungan dari pemerintah provinsi terhadap kegiatan keagamaan umat Hindu di Luwu Utara.
“Kami pernah meminta dukungan dana untuk kegiatan keagamaan umat Hindu, namun tak ada respons dari pemerintah provinsi. Hari ini, kami merasa bangga karena calon gubernur Danny Pomanto datang bersilaturahmi dengan kami,” lanjutnya.
Selain warga Bali, komunitas warga Lombok di Desa Kapidi turut mengutarakan aspirasi mereka.
Saat tiba di Desa Kapidi, Danny Pomanto dijamu dengan minuman khas wilayah setempat, yakni Simbole.
Simbole merupakan minuman es kelapa muda yang dicampur dengan kacang-kacangan, gula aren dan roti.
Jamuan itu dikhususkan kepada rombongan Danny Pomanto. Lantaran menurut Adrian, baru kali ini desanya dikunjungi oleh calon gubernur Sulsel.
“Di sini itu, mayoritas keturunan Lombok Tengah, NTB. Hampir semuanya keluarga di sini mendukung pak Danny. Tidak ada orang lain,” ucap Adrian, Tokoh Pemuda setempat.
Adrian pun berharap sekiranya Danny Pomanto terpilih berpasangan dengan calon wakilnya, Azhar Arsyad, bisa lebih memperhatikan tempat tinggalnya.
“Di sini sering banjir. Tapi Alhamdulillah semenjak ada pengairan, sudah mulai berkurang (banjir),” sebutnya.
Berlatar belakang ahli tata ruang, Danny Pomanto memang melihat wilayah Desa Sumber Ase ini kerap banjir. Yang luas wilayahnya didominasi dataran. “Melihat wilayah di sini, dibutuhkan pembangunan waduk,” tandasnya.
Di hadapan warga, Danny Pomanto juga memaparkan visi misinya yang berfokus pada perubahan nasib masyarakat.(jun/rhm)
