Drone Hizbullah Hantam Markas Besar Kementerian Perang Israel di Tel Aviv

  • Bagikan
Serangan Hizbullah terus memasuki wilayah Israel, di mana kali ini drone Hizbullah hantam markas besar Kementerian Perang Isarel di Tel Aviv.-tangkapan layar X@Almutawakkil560-

PALOPOPOS.FAJAR.CO.ID, JAKARTA-- Tidak tinggal diam, Hizbullah juga teru melakukan serangan ke wilayah wilayah Israel. Kali ini, drone Hizbullah hantam markas besar Kementerian Perang Isarel di Tel Aviv.

Serangan drone dilancarkan oleh Hizbullah pada Rabu 13 November malam hari.

Dalam keterangannya, Hizbullah mengatakan telah menargetkan markas besar tentara Israel dan kementerian perang di pusat kota Tel Aviv dengan drone.

Selain itu gerakan perlawanan Lebanon mengatakan telah melakukan serangan udara pertamanya di pangkalan militer Hakirya.

Hizbullah mengatakan pangkalan itu berfungsi sebagai markas besar kementerian perang dan staf umum Israel, ruang manajemen perang, dan otoritas kendali dan pengawasan militer angkatan udara di Tel Aviv.

Ditambahkannya bahwa operasi itu dilakukan dengan skuadron drone dan targetnya terkena serangan dengan akurat.

Sedankan pihak Israel masih belum memberikan pernyataan resminya terkait dengan serangan drone Hizbullah di markas besar Kementerian Perang Isarel di Tel Aviv tersebut.

Hizbullah sendiri juga telah meluncurkan serangan rudal dan pesawat nirawak yang ekstensif di wilayah yang diduduki di utara selama 24 jam terakhir.

Serangan itu terjadi setelah tentara Israel mengakui bahwa beberapa tentaranya tewas di Lebanon selatan.

Sumber-sumber Ibrani menyebutkan jumlah korban tewas mencapai delapan orang dan menyatakan mereka tewas setelah sebuah bangunan runtuh di daerah itu.

Hizbullah juga mengatakan pihaknya menargetkan pangkalan logistik Divisi ke-146 tentara Israel di utara desa Sheikh Dannon, timur Nahariya, dengan drone mereka.

Hizbullah telah melakukan serangan roket dan dronr di wilayah utara yang diduduki untuk mendukung sekutu Palestina Hamas tak lama setelah rezim Israel melancarkan perang yang menghancurkan di Gaza Oktober lalu.

Lebih dari 3.300 orang telah tewas dalam serangan Israel di Lebanon selama setahun terakhir, sebagian besar dari mereka tewas sejak akhir September ketika rezim tersebut menginvasi Lebanon selatan dan secara bersamaan mengintensifkan serangan udaranya.

SERANG HAIFA

Kota Industri Israel, Haifa juga menjadi sasaran dari Hizbullah. Militer Israel pada Sabtu (9/11/2024) mengklaim kalau 10 roket diluncurkan dari Lebanon menuju Galilea Atas dan Teluk Haifa di Israel utara.

Menurut pernyataan militer pada platform media sosial X, beberapa roket yang ditembakkan pada Sabtu pagi bisa dicegat sementara beberapa jatuh di area terbuka.

Harian Yedioth Ahronoth Israel melaporkan, kalau salah satu roket mendarat di daerah terbuka dekat Kiryat Bialik di Teluk Haifa.

Sebelumnya, sirene serangan udara berbunyi di kota Acre, Kfar Masaryk , dan kawasan industri Sha'ar HaNegev, serta di Ein HaMifratz dan Kiryat Bialik, Haifa.

Channel 12 Israel juga melaporkan kalau lima roket lagi ditembakkan dari Lebanon ke arah kota Safed di Galilea Atas.

"Tentara Israel berhasil mencegat beberapa rudal, sementara yang lainnya mendarat di lapangan terbuka tanpa menimbulkan korban luka," kata laporan itu.

Kepulan asap membumbung di pinggiran kota Beirut, Lebanon Sabtu (9/11/2024) setelah Israel melancarkan 14 serangan udara semalaman ke Lebanon.

Sementara itu, Surat kabar Israel Yedioth Ahronoth melaporkan bahwa lebih dari 80 persen pemilik usaha kecil di timur al-Jalil dan Dataran Tinggi Golan telah mengalami kerugian dan penurunan pendapatan sejak perang antara pasukan Hizbullah dan Israel dimulai.

Dan setengah dari mereka menghadapi pengurangan pendapatan lebih dari 65 persen.

Israel juga menderita kerugian yang signifikan di wilayah utara, terutama karena Hizbullah memperluas operasinya untuk membombardir Haifa.

Eskalasi ini memiliki dampak yang parah pada industri, pertanian, perdagangan, dan pariwisata di daerah Israel tersebut.

Di sisi lain agresi Israel di Lebanon telah mengakibatkan beban keuangan yang berat bagi pihak Israel.

Pihak berwenang Israel dipaksa untuk membayar kompensasi yang signifikan kepada perusahaan yang beroperasi di wilayah Palestina yang diduduki atas kerugian yang mereka derita.

Data menunjukkan bahwa antara Oktober 2023 dan Agustus 2024, kompensasi dibayarkan kepada perusahaan sebesar 4,4 miliar shekel (lebih dari satu miliar dolar AS) untuk kerusakan tidak langsung.

Angka ini tidak termasuk kompensasi untuk kerusakan langsung pada bisnis di gedung-gedung yang secara langsung terkena rudal dan drone, yang berarti bahwa jumlah perusahaan yang akan ditutup kemungkinan akan meningkat.

Channel 12 Israel mengungkapkan bahwa pengangguran di Israel utara, setelah perang, telah meningkat menjadi 20 persen, lebih tinggi daripada di wilayah lain.

Situasi ekonomi di Israel utara memburuk karena Hizbullah terus menyerang Haifa.

Pasukan pendudukan Israel mengkonfirmasi bahwa sekitar 90 roket ditembakkan ke arah utara dalam waktu 40 menit dari lokasi yang mereka katakan pasukan Hizbullah sebelumnya diduduki.

Setelah serangan itu, Wali Kota Haifa Yona Yahav mengatakan kepada Channel 12 bahwa jumlah roket yang ditembakkan ke Haifa termasuk yang tertinggi sejak Hizbullah mulai menargetkan permukiman Israel utara pada 8 Oktober 2024.

Pada catatan itu, surat kabar Israel Hayom melaporkan pada 23 September bahwa serangan roket dan rudal Hizbullah secara langsung berdampak pada kota Haifa yang diduduki, membuat jalan-jalannya benar-benar kosong dari pemukim Israel.

Surat kabar itu mengutip seorang pemukim yang mengatakan bahwa tidak ada peringatan yang diberikan di Haifa menjelang serangan Perlawanan Lebanon.

Akibatnya, Rumah Sakit Rambam mengalihkan semua kegiatannya ke garasi mobil.

Sementara itu, otoritas pendudukan di Haifa mengumumkan penghentian kelas.

Dengan ini, Hizbullah memenuhi janjinya untuk mengubah "Haifa menjadi Kiryat Shmona dan Metula."

Kelompok Hizbullah Lebanon meluncurkan sekitar 100 roket ke arah Haifa dan wilayah Krayot di Israel utara.

Akibat serangan itu, wilayah Israel Utara itu membara terbakar.

Laporan Israel menunjukkan serangan Hizbullah tersebut berupa rentetan roket terberat dan menjadi penembakan paling intens di daerah tertentu sejak awal perang.

Roket-roket itu dilaporkan diluncurkan dari lokasi perbatasan, daerah-daerah yang sebelumnya diklaim oleh tentara Israel berada di bawah kendalinya.(*/dis/pp)

  • Bagikan