PALOPOPOS.FAJAR.CO.ID, PALOPO-- Pemerintah Kota Palopo mendukung Survey Status Gizi Indonesia (SSGI) 2024 yang berkolaborasi dengan BRIN, BPS, universitas, dan lembaga survei swasta.
Hal ini diungkapkan Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kota Palopo, Samsil, S.Si. Apt, M.Si.
“Hal ini adalah terobosan baru setelah sebelumnya seluruh survei kesehatan dikelola Kementerian Kesehatan. Survei yang akan kita laksanakan bukan sekadar tugas, melainkan tanggung jawab besar yang harus kita lakukan untuk masa depan bangsa,” kata Samsil.
Samsil mengatakan, untuk mendukung pelaksanaan Survey Status Gizi Indonesia (SSGI) tahun 2024 di Kota Palopo, maka sangat dibutuhkan koordinasi, kolaborasi yang sinergi antara lintas sektor.
“Termasuk pihak kecamatan dan kelurahan, harus mensukseskan kegiatan pelaksanaan pengumpulan data yang akan dilakukan oleh Tim Enumerator,” katanya.
Kesuksesan SSGI ini, kata Samsil, adalah tanggung jawab bersama dan bukan hanya memenuhi kewajiban pemerintah, akan tetapi bagaimana kita bisa memastikan bahwa anak-anak di Kota Palopo mendapatkan hak mereka untuk tumbuh dan berkembang secara sehat, kuat, dan sejahtera.
“Status gizi adalah kondisi kesehatan yang menggambarkan keseimbangan antara kebutuhan nutrisi dan asupan nutrisi yang diterima oleh seseorang. Status gizi yang baik menunjukkan bahwa seseorang memiliki berat badan ideal dan tinggi badan yang sesuai, serta memiliki kesehatan yang baik,” tambahnya.
Sementara itu, Satgas PPS Kota Palopo, Hartati Kadir, mengatakan, bahwa status gizi dapat diukur dengan membandingkan hasil pengukuran berat badan dan tinggi badan dengan standar antropometri yang telah ditetapkan.
“Parameter yang dapat diukur untuk menilai status gizi, antara lain, umur, berat badan, tinggi badan, lingkar lengan atas, lingkar kepala, lingkar dada, lingkar pinggul, tebal lemak di bawah kulit,” kata Hartati.
Berdasarkan Indeks Massa Tubuh (IMT), kata Hartati, status gizi dapat diklasifikasikan menjadi gizi kurang (underweight): IMT < 18,5,Gizi normal (normal weight): IMT 18,5 – 24,9,Overweight (kelebihan berat badan): IMT 25 – 29,Obesitas: IMT ≥ 30
“Status gizi dipengaruhi oleh asupan gizi dan pemanfaatan zat gizi dalam tubuh. Pemanfaatan zat gizi dalam tubuh dapat dipengaruhi oleh faktor primer dan sekunder,” katanya.
Faktor primer, lanjut Hartati, adalah susunan makanan yang dikonsumsi, sedangkan faktor sekunder adalah gangguan pada pemanfaatan zat gizi dalam tubuh.
“Oleh karena itu, hasil survei Status Gizi Indonesia akan dijadikan dasar bagi kebijakan dan program-program kita di masa yang akan datang,” ujarnya.
Survei status gizi Indonesia (SSGI) ini, ujar Hartati, memberikan gambaran status gizi balita seperti stunting, wasting, underweight, overweigt dan determinannya meliputi indikator intervensi gizi spesifik dan sensitive.
“Jadi bukan hanya melihat masalah stunting saja, tapi semua permasalahan gizi yang ada di masyarakat kita. Harapannya kita ingin mencetak generasi sehat.,” ungkapnya.
Hartati berharap, semua terus bekerja dengan hati, dengan semangat, dan dengan dedikasi yang tinggi. Karena setiap data yang terkumpulkan adalah cerita dari jutaan anak-anak, ibu, dan keluarga di seluruh pelosok negeri.
“Mereka bergantung pada ketelitian, ketekunan, dan kejujuran kita dalam menjalankan survei ini,” harapnya.
Pada kesempatan ini, Hartati mengapresiasi Pemkot Palopo atas keseriusannya mendukung program SGI ini.
“Terima kasih atas keseriusan Pemkot Palopo. Ini dibuktikan dengan kesediaan Ketua TPPS Kecamatan dalam hal ini Camat Wara Utara menerima Tim Enumerator di dalam ruangannya di Kantor Camat Wara Utara ini,” jelasnya.
Di tempat yang sama Camat Wara Utara, M Ikhwan, mengatakan, jajaran Kecamatan Wara Utara mendukung sepenuhnya Tim SSGI untuk melakukan survey status gizi di masyarakat.
’’Dan saya sudah menyampaikan ke Pak Lurah untuk mendampingi Tim SSGI ke rumah sasaran balita, sehingga sasaran mudah ditemukan,” kata Ikhwan.
Turut hadir dalam kegiatan ini, Camat, Ketua TP PKK Kecamatan Wara Utara, Tim SSGI, Satgas PPS Palopo, Kepala UPTD KB Wara Utara dan KTU Puskesmas Wara Utara. (*/Ami)