Terungkap, Korban Dijemput Tiga Pria Saat Hendak ke Morowali

  • Bagikan
Potret Jesica Sollu semasa hidup.--IST--

Penemuan Mayat Perempuan di Mangkutana

PALOPOPOS.FAJAR.CO.ID, PALOPO -- Kasus penemuan jenazah perempuan di Jalan Trans Sulawesi, tepatnya di Dusun Sampuraga, Desa Kasintuwu, Kecamatan Mangkutana, pada Rabu, 13 November 2024, menyisakan banyak fakta.

Kasubsi Humas Polres Luwu Timur, Bripka A. Muh. Taufik, mengatakan korban diketahui bernama Jesica Sollu, berusia 23 tahun, warga asal Kota Palopo Jalan Batara.
Almarhum juga diketahui saat ini berdomisili di Jl. Tombolotutu Lr. Pakora, Kelurahan Talise Valangguni, Kecamatan Mantikulore, Kota Palu, Provinsi Sulawesi Tengah.

Ia menambahkan, jenazah korban telah dievakuasi ke Rumah Sakit I Lagaligo, Wotu, untuk pemeriksaan lebih lanjut. Pihak penyidik, bersama Tim Inafis, sedang melakukan penyelidikan guna mengungkap identitas serta penyebab kematian korban.

Sementara itu, Kapolsek Mangkutana AKP Simon Siltu menuturkan saat pihaknya menerima laporan dari masyarakat terkait penemuan mayat di Dusun Sampuraga, Desa Kasintuwu, pihaknya langsung bergerak dan berkoordinasi dengan puskesmas serta dokter ke Tempat Kejadian Perkara (TKP) untuk melakukan olah TKP.

“Hasil olah TKP kami belum bisa pastikan, tapi terdapat memar di muka. Kami belum bisa memastikan apakah karena benturan atau hal lain, nanti dokter ahli dari forensik yang akan memutuskan,” kata AKP Simon Siltu, Kamis, 14 November 2024.

Ia menjelaskan identitas korban ditemukan dari alat INAFIS Polres dengan mendeteksi sidik jari korban, sehingga identitas korban muncul.
“Tidak ada barang bukti lain yang ditemukan, karena korban ditemukan dalam keadaan telungkup, yang ada hanya handset dan satu sandal jepit,” tuturnya.

Keluarga korban, Suryani, mengungkapkan bahwa korban memiliki latar belakang yang penuh perjuangan. “Anak ini sejak kecil sudah kehilangan bapaknya, dan setelah itu orang tua kami di Palopo yang merawatnya. Ketika kuliah, saya membawanya ke Palu, dan ia pun melanjutkan pendidikan di sana,” ujarnya.

Ia menambahkan bahwa Jessica saat ini bekerja di PT IMIP Morowali selama kurang lebih tujuh bulan. “Dia kuliah di jurusan elektro dan lulus dengan predikat cumlaude. Pintar sekali, cerdas, dan cantik. Selama di Morowali, dia tinggal di sebuah kos,” tambahnya.

Suryani mengatakan Jesica terakhir berangkat pada Senin malam 11 November 2024, namun keesokan harinya (Selasa) tidak dapat dihubungi. Sebelum keberangkatan, keluarga sempat bertanya tentang kendaraan yang digunakan korban.
“Waktu mau berangkat, kami tanya, ‘Naik apa, Nak?’ Dia bilang naik mobil rental mama tua, dan yang mengemudikan mobil adalah anaknya Om Panimba. Kami merasa tenang karena Om Panimba adalah keluarga kami, dan dia dahulunya polisi,” katanya.

Ia menambahkan, setelah dilakukan pengecekan, ternyata bukan anak Om Panimba yang mengendarai mobil tersebut, melainkan orang lain. “Adik saya bahkan pergi ke rumah pemilik mobil dan mendapati kenyataan bahwa sopirnya bukanlah anak Om Panimba, ternyata orang lain yang bawa itu mobil,” ungkapnya.

Ia menjelaskan keanehan juga terjadi saat korban dijemput oleh mobil rental tersebut. “Adik saya melihat ada tiga orang laki-laki yang menjemput, semuanya sopir. Saat ditanya, mereka mengaku sebagai sopir semua. Itu terjadi pada Senin malam. Adik saya sebenarnya ingin memotret mobil tersebut, tetapi tidak membawa ponsel,” pungkasnya.

Autopsi
Polres Luwu Timur berupaya mengungkap dugaan pembunuhan yang dialami Jessica Sollu (23) warga Jalan Batara, Kelurahan Boting, Kecamatan Wara, Kota Palopo.
Bahkan pihaknya akan melakukan otopsi terhadap jasad korban setelah mendapat persetujuan dari pihak keluarga.
Hal itu diungkapkan Kasi Humas Polres Luwu Timur, Bripka A Taufik, Kamis (14/11/2024) kepada Wartawan.

“Keluarga korban bersedia untuk dilakukan otopsi terhadap korban. Saat ini penyidik tengah lakukan koordinasi dengan tim forensik terkait kapan pelaksanaan otopsi dilakukan,” jelas Taufik.(ria-krm/idr)

  • Bagikan

Exit mobile version