PALOPOPOS.FAJAR.CO.ID, JAKARTA-- Sisa menghitung jam, duel krusial akan dijalani Timnas Indonesia di Grup C Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia.
Laskar Merah Putih, akan meladeni sang tamunya, Timnas Jepang, di Gelora Bung Karno, Jumat, 15 November 2024 mulai pukul 19.00 WIB atau 20.00 Wita.
Pada duel yang sangat menentukan langbkah Indonesia ke Piala Dunia, ada kabar menarik dari Timnas Negeri Sakura. Yah, hampir dipastikan tidak diperkuat penyerang utamanya, Ayase Ueda. Penyebabnya, karena cedera.
Namun, rekan setim Ueda, Ritsu Doan menegaskan timnas Jepang tidak terlalu cemas meski Ueda belum bisa main kembali saat bertandang ke Stadion Gelora Bung Karno, Jumat (15/11) malam WIB.
Ueda memang menjadi andalan Samurai Biru karena sejauh ini sudah mencetak 14 gol. Namun menurut Doan, Jepang masih memiliki penyerang lain yang tidak kalah berbahaya, di antaranya striker NEC Nijmegen Koki Ogawa.
Bukan tanpa alasan Doan menyebut Ogawa sebagai penyerang berbahaya karena ia sudah mengenal gaya bermain rekannya itu masih sama-sama berlaga di Liga Jepang.
"Saya sudah mengenal gaya permainan Ogawa karena dia bermain di J1 (liga utama Jepang), jadi saya paham dengan karakternya," kata Doan seperti dilansir JP.
Menurutnya, naluri mencetak gol Ogawa cukup bagus saat di kotak penalti. Apalagi ia memiliki tinggi badan 186 cm membuatnya bisa diandalkan untuk bola-bola atas jika permainan sedang buntu.
Ogawa yang juga rekan setim Calvin Verdonk di NEC Nijmegen sejauh ini sering tampil reguler di klub Belanda itu. Dari 12 pertandingan di semua kompetisi, Ogawa sudah mengemas tujuh gol.
Dengan capaian gol tersebut, tak heran jika Doan menganggap Ogawa bisa lepas dari kawalan ketat.
"Dalam beberapa situasi, ketika lawan sudah mengunci pertahanan, keberadaan pemain seperti Ogawa yang bisa menjadi target man bisa sangat menguntungkan," tambah dia.
Sementara itu, menurut pelatih Jepang, Hajime Moriyasu, striker di timnya memiliki gaya bermain yang berbeda-beda, baik Ueda, Ogawa, ataupun Kyogo Furuhashi.
“Hal-hal yang dibawa setiap pemain bisa berbeda, tetapi caranya kami mendekati permainan, dan konsep tim kami tidak akan berubah," ujarnya.
Dengan perbedaan gaya bermain yang disatukan dalam visi dan game plan Moriyasu, pelatih berusia 56 tahun ini meminta tim asuhannya bisa menunjukkan kelebihan dan kualitas mereka.
"Saya ingin setiap pemain menunjukkan kekuatannya masing-masing dan menunjukkan apa yang bisa mereka lakukan," kata Moriyasu. (jp/pp/uce)