Dukungan Warga Toraja Terpecah di Pilgub, Ada ke D1A dan Ada ke Andalan Hati

  • Bagikan

PALOPOPOS.FAJAR.CO.ID, RANTEPAO -- Pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Sulsel Nomor 1, Moh Ramdhan Pomanto - Azhar Arsyad atau DIA terus mendapat dukungan. Kali ini, datang dari Forum Toraya Bersatu.

Alhasil, kekuatan geo-politik DIA bertambah menghadapi Pilgub Sulsel 2024. Seluruh rakyat Toraja lewat Forum Toraya Bersatu menambah kekuatan untuk pasangan bertanding Save Sulsel itu lewat deklarasi dukungan.

Ketua Forum Toraya Bersatu Irjen Pol Purn Mathius Salempang mengaku bersyukur Forum Toraya Bersatu bisa berkumpul dengan Calon Gubernur Sulsel Moh Ramdhan Pomanto.
Sehingga, dirinya memastikan tokoh masyarakat hadir memberikan dukungan sepenuhnya ke Danny - Azhar.

"Semua yang hadir disini, betul-betul mendukung DIA di Pilgub Sulsel," ungkap Irjen Pol Purn Mathius Salempang.

Mantan Kapolda Sulsel itu mengungkapkan empat poin dalam sosok Moh Ramdhan Pomanto atau Danny Pomanto. Kata dia, Walikota Makassar dua periode itu tahu betul eksistensi masyarakat Toraja.

"Pak Danny tau persis eksistensi warga Toraja dari segi kekurangan dan kelebihannya. Nah, kelebihan ini tidak dimanfaatkan betul oleh penguasa saat ini," ungkapnya.
Kedua, pandangan Irjen Pol Purn Mathius itu menyampaikan Danny Pomanto menempatkan diri sebagai sahabat Orang Toraja. Diksi sahabat, kata dia, bisa pada status teman, rekan hingga keluarga.

"Tapi arti sahabat itu sendiri memiliki arti lebih tinggi dari persamaan kata tadi. Sehingga, poinnya ini aku dalam hal ini warga Toraja dan Engkau dalam arti Sulsel. Perlu ada kesetaraan," tukasnya.

Lebih jauh, Jenderal Bintang Dua itu menjelaskan, Sulsel ini dahulu dihuni empat etnis suku. Yakni, Toraja, Mandar, Bugis dan Makassar. Namun, berjalannya waktu sekarang tersisa tiga sahabat.

"Tapi itu hanya soal administrasi, tetap Mandar sebagai sahabat kita. Jadi, yang ingin saya tekankan, ada kesetaraan yang kita harapkan," tegasnya.

Mathius memastikan, Toraja adalah bagian dari Provinsi Sulsel. Bahkan, sejak zaman kemerdekaan orang Toraja selalu ada hingga saat ini. Olehnya itu, ada harapan besar agar Cagub Danny Pomanto pahami.

"Kami adalah bagian Sulsel dan Indonesia. Makanya, kalau ada dinamika politik dikemudian hari, jangan suruh kami pergi dari NKRI," tegasnya.

Toraja untuk Andalan
Selain itu, dukungan warga Toraja kepada paslon nomor 2, Andi Sudirman Sulaiman-Fatmawati juga tak sedikit. Salah satu tokoh masyarakat Toraja, Paulus Tante Tondok bahkan menagih janji Moh Ramdhan Pomanto terkait proyeksi menjadikan Kampung Rama sebagai kampung budaya. Mereka menilai, Danny telah memberi harapan palsu (PHP).

"Dulu waktu periode pertamanya Pak Danny maju Calon Wali Kota Makassar, lima kali datang kampanye ke Kampung Rama. Setiap datang kampanye selalu bawa gambar desain Kampung Rama akan disulap jadi kampung budaya di Makassar. Tapi sampai dua periode wali kota kami orang Toraja di Kampung Rama merasa hanya ditipu saja. Kita di-PHP ji," ujar Paulus Tante Tondok.

Paulus menegaskan bahwa Andi Sudirman Sulaiman sudah banyak membuktikan karya nyata di Toraja sejak menjabat Gubernur Sulsel.

"Pak Andi Sudirman sudah banyak berkontribusi untuk pembangunan di Toraja sejak menjabat Gubernur. Sementara Pak Danny Pomanto sudah buat apa untuk pembangunan di Toraja?," tanya Paulus.

Justru kata Paulus, Danny yang tidak konsisten dengan janjinya untuk menyulap Kampung Rama di Makassar menjadi Kampung Budaya. Buktinya, hingga selesai menjabat dua periode program Kampung Rama sebagai kampung budaya tak terealisasi.

Paulus mengungkapkan bahwa orang Toraja dulu total mendukung Danny di Pilkada Makassar. Karena janjinya mau menyulap Kampung Rama jadi Kampung Budaya.

"Coba Kampung Budaya itu terwujud. Salah satu kegiatan Pemkot Makassar yang mendunia, yakni Makassar International Eight Festival & Forum merupakan kegiatan festival yang menggabungkan delapan festival kesenian. Di kesempatan itu, para tamu dari berbagai negara bisa berkunjung ke situ," harap dia.

"Kami bayangkan dulu minimal jika setiap lorong di Kampung Rama dibenahi dan ada penjualan kerajinan-kerajinan khas Toraja. Jadi selain pariwisata tumbuh, perekonomian juga hidup. Dari situ juga orang Toraja bisa punya penghasilan," lanjutnya.

Paulus pun mengimbau seluruh masyarakat Toraja agar tidak mudah terpengaruh jika ada Calon Gubernur yang berusaha memprovokasi untuk kepentingan politiknya yang sesaat.

"Masyarakat Toraja jangan mau digantungkan gula-gula oleh calon tertentu. Jangan sampai kita dikecewakan lagi karena janji-janjinya yang palsu. Apalagi sangat jelas arahnya mau memojokkan calon tertentu," ketusnya.(idris prasetiawan)

  • Bagikan