Pembuatan Batako dan Pupuk Cair dari Sampah di Kampung Sayur

  • Bagikan

Nama : Wahyu Hidayat, S.T.,M.Si

Nomor Telepon: 085242401151

Siapa yang buat kegiatan atau yang terlibat dalam kegiatan (Pemateri, Peserta, siapa saja yang menghadiri)
Jawaban Anda : Kegiatan ini dari Program Program Dana Padanan (Matching Fund) Kedaireka Kemendikbud RI Tahun 2024.
Dimana lokasi kegiatannya*
Jawaban Anda : Wilayah Kampung Sayur (RW04 Kelurahan Rampoang Kecamatan Bara) Kota Palopo
Kapan kegiatannya dilaksanakan
Jawaban Anda : Minggu, 17 November 2024 / 07.00 – 10.00 WITA
Kenapa kegiatan itu dilaksanakan atau kenapa mengikuti kegiatan itu
Jawaban Anda : Kedaireka adalah solusi terkini dalam mewujudkan kemudahan sinergi kontribusi perguruan tinggi dengan komersialisasi mitra untuk kemajuan bangsa Indonesia, yang sejalan dengan visi Kampus Merdeka Kemendikbud RI
Bagaimana kegiatan itu berlangsung atau kronologi kegiatannya
Jawaban Anda : Dengan adanya hubungan keterkaitan antara kampus dengan pemerintah, maka akan ada keterikatan antara riset reka cipta di perguruan tinggi dengan pemerintah yang mencukupi kebutuhan masyarakat. Sehingga dampak kebermanfaatan bagi masyarakat dapat terwujud dengan semangat gotong royong inovator, pemerintah, Yayasan, media, dan komunitas
Tambahan (Jika ada yang menyampaikan sambutan, catat nama dan poin-poin utama yang disampaikan)
Jawaban Anda :
Ketua Tim Kedaireka Batch 2 Tahun 2024 Universitas Muhammadiyah Palopo sekaligus Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) UMPalopo (Junaidi, S.E.,Ak.,M.Ak.,CA.,Ph.D): Tim Akademisi yang terlibat dalam kegiatan kampung sayur terdiri dari 5 orang dari berbagi bidang keahlian, Junaidi, SE., Ak., M. Ak., CA., Ph.D (Keahlian Akuntansi, Penelitian dan Pengembangan); Wahyu Hidayat, S.T., M.Si (Keahlian Pengembangan Wilayah & Pemetaan GIS); Prof. Dr. Suhardi M. Anwar., Drs., M.M., CIQaR (Keahlian Ilmu Ekonomi Islam); Dr. Syafruddin, SP, M.Si (Keahlian Pemberdayaan dan Penyuluh Pertanian). Keahlian dan pengalaman yang dimiliki oleh tim inilah yang akan digunakan untuk penerapan inovasi kampung sayur secara terintegrasi guna mendukung pertanian berkelanjutan. Keahlian ini bertemu (match) dengan kebutuhan dan program yang dilaksanakan oleh Dinas Pertanian, Peternakan dan Perkebunan Kota Palopo selaku mitra utama, Kelurahan Rampoang, Yayasan Bumi Sawerigading dan kelompok Wanita tani janur selaku mitra pendukung .
.
Dr. Muh.Yusuf Qamarudiin (Wakil Rektor 4 UMPalopo) sekaligus mewakili Rektor Universitas Muhammadiyah Palopo: Keahlian dan pengalaman yang dimiliki oleh tim inilah bertemu (match) dengan kebutuhan dan program pertanian berkelanjutan. Manfaat program ini untuk perguruan tinggi adalah sebagai bentuk implementasi tri dharma perguruan tinggi dan pengembangan MBKM. Program ini akan meningkatkan kerjasama PT, implementasi hasil riset, pelibatan mahasiswa dalam program MBKM dan pengembangan inovasi bersama mitra. Selain itu, Akademisi Kampus UMPalopo bisa lebih dekat kepada masyarakat dengan harapan dan manfaat yang akan di berikan kepada masyarakat.

Kepala Dinas Pertanian, Peternakan dan Perkebunan Kota Palopo (Muhammad Ibnu Hasyim, S.STP) Dalam konteks pertanian modern yang ditandai oleh pertumbuhan populasi global dan urbanisasi yang terus meningkat, peningkatan permintaan pangan telah menciptakan tekanan besar pada sektor pertanian. Dengan semakin banyak orang yang beralih ke kota, tantangan untuk memproduksi makanan yang mencukupi semakin mendesak. Kendala ini tidak hanya berkaitan dengan permintaan yang meningkat, tetapi juga dengan keterbatasan lahan pertanian dan sumber daya air yang semakin menipis. Pertanian konvensional, yang sangat bergantung pada tanah dan air, harus menghadapi kenyataan bahwa lahan pertanian semakin terbatas karena konversi lahan untuk penggunaan non-pertanian seperti pemukiman. Menjamurnya pembangunan permukiman wilayah perkotaan yang padat dengan bangunan berdampak pada ruang terbuka hijau (RTH) semakin terbatas. Kondisi kepadatan penduduk kota palopo mendorong pemerintah kota palopo khususnya dinas pertanian, peternakan dan Perkebunan mulai mencari cara untuk memenuhi kebutuhan pangan secara mandiri serta memperbaiki kondisi lingkungan agar tercipta lingkungan yang sehat dan berkualitas. Pesan PJ Walikota Asrul Sani, S.H., M.Si yang belum sempat hadir karena ada agenda lain yang bersamaan waktunya: Pemerintah sangat mendukung dan mensupport kegiatan seperti ini, program ini sangat membantu dan sangat bermanfaat serta memberikan edukasi menanam sayuran, kebutuhan masyarakat dapat terpenuhi dan mengedukasi masyarakat dapat terpenuhi dan mengedukasi masyarakat memanfaatkan lahan dan menjaga lingkungan.
Pj Walikota Palopo (Drs. H. FIRMANZA DP. SH., MSi) Patut dipahami bersama bahwa dalam perekonomian Palopo hingga saat ini, sektor pertanian masih peringkat ketiga dalam pembentukan PDRB Kota Palopo setelah sektor jasa dan perdagangan, sehingga tidak mengurangi posisi strategis ini. Hal ini disebabkan antara lain karena pertanian merupakan penyedia lapangan kerja luas bagi warga Kota Palopo, ketersediaan produk pertanian seringkali menjadi pemicu inflasi, peluang pasar kian besar dan terbuka antara lain dengan adanya aktivitas perusahaan seperti tambang di Sulawesi Tengah dan Tenggara, dan Kabupaten Luwu (BMS dan Masmindo), dan akan dilaksanakannya Program Makan Siang Gratis dari Pemerintah Pusat.
Oleh karena itu potensi pertanian yang ada perlu dioptimalkan guna memanfaatkan peluang baik ini. Hal lain adalah karena laju konvesi lahan ke non pertanian yang terjadi karena aktivitas sosek (pemukiman, perumahan, gudang dll) dan pertumbuhan penduduk, sehingga menjadi tantangan tersendiri untuk mendorong produksi dengan konsep urban farming dan intensifikasi pertanian lainnya, dalam hal ini “ Kampung Sayur “ adalah contoh impelementasi konsep urban farming.
Sekaitan dengan kegiatan “Kampung Sayur” ini, tentu kita berharap kepada seluruh pihak yang telah mengambil peran dalam kegiatan ini, terutama Kalangan Kampus, Perangkat Daerah terkait dan jajaran Pemerintah Kelurahan dan Kecamatan, demikian pula Organisasi Maysarakat Sipil seperti YBS Palopo, dan khususnya pemuka dan warga masyarakat melalui Kelompok Wanita Tani ini, mari pertahankan dan tingkatkan sinergi kolaborasi baik seperti ini bahkan pada kegiatan positif lainnya.
Saya berharap kegiatan ini berkelanjutan dan dapat ditiru, adaptasi dan diaplikasikan di Kelurahan dan Kecamatan di Kota Palopo, sehingga manfaatnya lebih luas dapat dirasakan oleh warga masyarakat kota kita ini.
Terima kasih dan apresiasi kepada LPPM Universitas Muhammadiyah, juga kepada YBS Palopo, Kepala Dinas Pertanian Peternakan dan Perkebunan Kota Palopo, Kepala Dinas LH, Camat Bara dan Lurah Rampoang, terkhusus kepada Pengurus dan Anggota KWT Janur, Pemuka Masyarakat. Demikian pula kepada segenap undangan dan hadirin yang telah meluangkan waktu dan mencurahkan perhatian dalam kegiatan Semoga Allah SWT Tuhan Yang Maha Kuasa ridha atas niat yang tulus dan ikhtiar bersama ini
Tambahan (Jika Anda yang membuat kegiatan, mintalah tanggapan dan kesan dari pihak yang terlibat dalam kegiatan Anda, seperti peserta)
Jawaban Anda :
Lurah Rampoang Kecamatan Bara (Harumin, SE): Investasi yang dikeluarkan oleh Kemendikbudristek melalui program Kedaireka, investasi dari Dinas Pertanian, Peternakan dan Perkebunan Kota Palopo akan bermanfaat pada aspek ekonomi dan lingkungan. Kebermanfaatan ini menunjukkan bahwa hasil dari program ini akan lebih besar dibandingkan dengan investasi yang dikeluarkan. Selain itu, program kampung sayur ini akan dikelola berkelanjutan yang membuat investasi pada tahun ini akan dinikmati sempai tahun-tahun berikutnya. Kelurahan Rampoang sudah menyiapkan berbagi lokasi pengabdian masyarakat buat akademisi yang ingin melakukan pengabdian masyarakat, ada lokasi kampung olah sampah, ada lokasi kampung sehat dan lorong ramah anak. Semoga kedepenanya kelurahan rampoang bisa di tempati oleh akademisi untuk pengabdian masyarakat.

Anggota TIM sekaligus Ketua Prodi PWK (Wahyu Hidayat, S.T., MSi): Secara teknis pelaksanaan kampung sayur ini akan Mereplikasikan Konsep

  1. Vertikultur / vertical farming
  2. Hidroponik
  3. Wall GardeningTanaman Dinding
  4. Sumur sebagai sumber air
  5. Tabulampot
  6. Aquaponik
  7. Green House
  8. Penataan Kawasan Kampung Sayur
  9. Booth Jualan Hasil Pertanian
  10. Pangkalan Kompose

(Wahyu Hidayat) Adapun pengelolaan sampah dapat terealisasi dengan baik, sampah anorganik seperti gelas plastik. pemanfaatan limbah gelas plastik yang dapat menjadi paving block yang bernilai ekonomis serta pemanfaatan tersebut juga menjadi salah satu cara untuk mengurangi limbah gelas plastik. Sedangkan sampah organik seperti sisa makanan rumah tangga. Pemanfaatan limbah organik yang dapat menjadi pupuk cair bernilai ekonomis serta dapat bermanfaatan buat tanaman sayur.

Hadir Juga Emil Nugraha Salam, S.STP., MM (Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Palopo), Abdul Malik, S.T ( Direktur Yayasan Bumi Sawerigading Kota Palopo), Emming (Ketua Kelompok Wanita Tani Janur).(*)

  • Bagikan