PALOPOPOS.FAJAR.CO.ID MAKASSAR - Tokoh Literasi Nasional, Bachtiar Adnan Kusuma mengaku, Andi Sudirman Sulaiman dinilai layak kembali memimpin Sulsel demi kemajuan pendidikan di Sulawesi Selatan.
“Pak Andi Sudirman Sulaiman berhasil menciptakan pembelajaran digitalisasi dan menggerakkan pembudayaan minat baca di Sulsel. Pak Andi Sudirman Sulaeman sangat patut dan layak dipertahankan untuk keberlanjutan sistem pendidikan di Sulawesi Selatan,” kata Bachtiar Adnan Kusuma, Selasa, 19 November 2024.
Hal itu berkat sejumlah inovasi yang telah dilakukan Andi Sudirman Sulaiman semasa menjabat Gubernur Sulsel pada sektor pendidikan.
Diantaranya program Smart School: Satu guru, satu siswa dan sistem pembelajaran berbasis mutu melalui jaringan digital. Dalam program itu, menghadirkan sistem pembelajaran hybrid. Melalui pendekatan digital, kualitas dan mutu yang diterima siswa/siswi SMA se-Sulsel secara seragam.
Adapula langkah yang dilakukan melalui Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Sulsel, yakni Pengembangan Perpustakaan berbasis inklusi dan menggerakkan pembudayaan minat baca di Sulsel.
Salah satu indikator yang mengukur pendidikan maju, adalah Indeks Pembangunan Manusia (IPM). Di Sulsel, nilai IPM meningkat dari 73,96 poin di tahun 2022 dan menjadi 74,60 poin di tahun 2023.
“Untuk melihat dan mengukur apakah benar dari suatu wilayah tumbuh berkembang agregat, diperlukan pendekatan basis data apa benar pendidikan maju di zaman Pak Andi Sudirman. Mengukur kemajuan mutu kualitas di bidang pendidikan, kita bisa melihat IPM, di tahun 2023 meningkat mencapai 74,60 masuk kategori tinggi. Saya katakan, pak Andi Sudirman berhasil mendongkrak pertumbuhan IPM secara signifikan,” jelasnya.
Inovas Smart School juga, kata tokoh pendidikan di Sulsel itu, bahwa pembelajaran digitalisasi sangat dibutuhkan di era saat ini.
“Jadi Pak Andi Sudirman berhasil membuat sistem pembelajaran secara hybrid dalam meningkatkan mutu kualitas pendidikan,” ujarnya.
Andi Sudirman juga dinilai berhasil meningkatkan minat baca masyarakat Sulsel. Terlihat dari Indeks Pembangunan Literasi Masyarakat (IPLM) yang di tahun 2023 mencapai 86,74 persen.
“Nilai IPLM Sulsel tahun 2023 86,74 persen, menjadi peringkat pertama di Indonesia. Tahun sebelumnya, berada di peringkat 6 Nasional dan berhasil menggeser DI Yogyakarta yang selama ini berada di urutan pertama,” sebutnya.
Lanjut Bachtiar, “artinya Sulsel merupakan kategori percontohan yang wilayahnya sangat maju dalam proses literasi, khususnya pengembangan perpustakaan berbasis inklusi,” pungkasnya.(rls/idr)