PALOPOPOS.FAJAR.CO.ID, MAKASSAR--Indikator Politik Indonesia merilis hasil survei terbaru mereka di Pilwalkot Makassa 2024. Hasilnya, pasangan Munafri Arifuddin dan Aliyah Mustika Ilham (MULIA) unggul jauh dari paslon lainnya.
Pasangan nomor urut 1 itu dalam simulasi empat pasangan memiliki elektabilitas 41,9 persen. Itu naik cukup signifikan dibandingkan rilis survei mereka September lalu yang ada di angka 36,7 persen.
Indira Yusuf Ismail dan Ilham Ari Fauzi berada di posisi kedua. Pasangan nomor urut 3 ini berdasarkan survei memiliki elektabilitas 25,1 persen dari sebelumnya 25,0 persen.
Selanjutnya, pasangan nomor urut 2 Andi Seto Asapa dan Rezki Mulfiati Lutfi di posisi ketiga dengan 21,1 persen. Ada kenaikan tipis diibandingkan sebelumnya yang ada di angka 18,9 persen.
Sementara pasangan Muhammad Arsyid Amri serta Abdul Rahman Bando atau paslon nomor urut empat tetap di posisi buncit. Elektabilitas pasangan ini malah turun dari 3,6 persen menjadi tinggal 2,1 persen.
Masih ada 9,7 persen pemilih yang belum menentukan pilihan atau tidak menjawab. Angka itu turun dari bulan Oktober yang saat itu mencapai 15,9 persen.
“Jadi, kembali dari data ini kami punya bukti yang cukup meyakinkan secara statistik bahwa Munafri-Aliyah unggul signifikan dibanding Andi Seto-Rizki ataupun Indira-Ilham. Yang tidak signifikan selisihnya adalah selisih antara Indira dan Andi Seto yang kurang lebih sekitar 4 persen sementara margin error 3,5 persen,” kata Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia, Prof. Burhanuddin Muhtadi, M.A., Ph.D dalam pemaparan surveinya Kamis,21 November 2024 hari ini.
Burhanuddin Muhtadi menegaskan bahwa survei ini sudah diuji dengan berbagai kendali kontrol dan hasilnya bisa mereka pertanggung jawabkan. Penegasan itu sekaligus menjawab pertanyaan wartawan terkait temuan berbeda dari LSI Denny JA yang dirilis sehari sebelumnya.
“Ada beberapa wartawan dari kemarin menanyakan apakah survei Indikator di Makassar berbeda dengan LSI Denny JA. Menurut kawan-kawan media di Makassar, temuan LSI Denny JA mengatakan Andi Seto di kisaran 29 persen. Sementara kami 21 persen. Jelas perbedaannya secara statistik signifikan. Jadi, Andi Seto signifikan lebih tinggi dalam temuan LSI Denny JA. Sementara Munafri ditemuan LSI Denny JA 34 persen, kami 41,9 persen,” jelasnya.
Menurut Burhanuddin, survei kedua lembaga ini dilakukan bersamaan dan Indikator siap diaudit untuk membuktikan bahwa mereka mengungkapkan data yang sebenar-benarnya.
“Jangan lupa, survei LSI Denny JA dan Indikator dilakukan dalam rentang waktu sama dan kami siap untuk diaudit oleh Persepi (Perkumpulan Survei Opini Publik Indonesia), meskipun kami tahu Persepi tidak bisa memanggil LSI Denny JA karena bukan anggota Persepi. Tapi kalau ada pihak-pihak yang secara independen ingin mengecek, kami dengan senang hati siap untuk diaudit,” tandasnya.
Survei Indikator dilaksanakan 11-17 November lalu. Mereka menggunakan 800 sampel di semua kecamatan, termasuk wilayah kepulauan. Margin error survei ini adalah 3,5 persen. (*/uce)