PALOPOPOS.FAJAR.CO.ID, MASAMBA-- PT Bank Negara Indonesia (BNI) bersama Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menggelar kegiatan edukasi keuangan bagi para Petani, Selasa (19/11).
Kegiatan yang bertema Literasi & Inklusi Keuangan : Cerdas Kelola Keuangan & Bangun Kepercayaan Diri Menuju Indonesia Emas 2045 guna Menghindari Perangkap Judi Online dan Pinjaman Ilegal itu dilakukan agar setiap Petani lebih memahami produk dan layanan bank, mengetahui manfaat dan keuntungannya serta risiko-risiko finansial yang mungkin timbul.
BNI memberikan edukasi keuangan kepada para Petani. Hal ini sejalan dengan tujuan program GENCARKAN yaitu meningkatkan sinergi pelaksanaan kegiatan literasi dan inklusi keuangan oleh seluruh pemangku kepentingan dalam rangka mewujudkan masyarakat cerdas keuangan sehingga dapat mengambil keputusan finansial yang tepat.
''Kami berharap kegiatan seperti ini dapat terus dilakukan, memberikan edukasi sekaligus pengalaman bagi para Petani untuk mengenal lebih banyak produk dan layanan bank serta melindungi masyarakat dari berbagai jenis tindak kejahatan di sektor keuangan," kata Wiwik Sri Wahyuningsih.
Business Branch Manager BNI KC Palopo, Wiwik Sri Wahyuningsih menyampaikan bahwa momentum acara ini sebagai salah satu bentuk komitmen perusahaan dalam memberikan kemudahan transaksi bagi nasabah dengan beragam solusi keuangan melalui channel digital.
Dalam keterangannya, Wiwik Sri Wahyuningsih menyampaikan bahwa BNI terus berbenah dengan berbagai inovasi untuk menciptakan produk dan layanan baru sesuai kebutuhan nasabah. BNI terus memaksimalkan layanan digital dengan dukungan infrastruktur IT yang handal.
Biometric System, Wondr by BNI, EDC & QRIS, Digital CS/DigiCS, Cash Management System, Virtual Account Debit & Kredit, merupakan bentuk layanan digital BNI yang dapat digunakan oleh para Petani untuk membuat transaksi menjadi lebih mudah, cepat, dan aman.
“Namun perlu kita ketahui bersama bahwa kehadiran teknologi dan digitalisasi layanan perbankan akan menjadi masalah jika tidak terkelola dan termitigasi dengan baik. Tindakan-tindakan penipuan seperti scam, phising, account take over, social engineering sampai dengan judi online kerap terjadi dengan menargetkan para masyarakat yang tidak teredukasi dengan baik,” jelas Wiwik Sri Wahyuningsih.
Wiwik Sri Wahyuningsih menambahkan, produk dan layanan jasa keuangan menjadi hal yang wajib untuk diketahui oleh para Petani sedini mungkin.
Kurangnya tingkat pemahaman para Petani terkait berbagai produk dan layanan jasa keuangan membuat mereka rentan menjadi korban kejahatan keuangan.
"Terlebih semakin banyak para Petani yang mulai mencoba-coba menggunakan berbagai produk keuangan online yang akhirnya berujung pada gagal bayar. Bahkan tak sedikit pula yang juga mulai melakukan investasi dan justru terjebak pada produk investasi bodong," Wiwik Sri Wahyuningsih.
Melalui program edukasi keuangan itu, BNI bersama OJK, mengenalkan kepada para Petani mengenai produk dan layanan jasa keuangan terpercaya, bagaimana cara memilih produk keuangan yang baik dan benar serta mengajak para para Petani untuk melakukan experience transaksi melalui channel digital BNI. Para Petani dinilai sangat perlu mengetahui mengenai produk-produk keuangan yang legal dan terdaftar di OJK dengan mengakses layanan konsumen OJK. Hal tersebut perlu dilakukan untuk mencegah kerugian investasi, dan pinjaman online (pinjol) ilegal yang kini marak di masyarakat.
“Masyarakat harus terampil merencanakan dan mengelola keuangan dan memanfaatkan produk dan layanan jasa keuangan yang ada agar mereka bisa merencanakan masa depan yang baik. Apapun produknya harus dipertimbangkan dengan sangat hati-hati. Harus mau menggali informasi lebih dalam dan berani menolak produk-produk keuangan yang tidak jelas asal-usulnya," imbuhnya.
“Kenali investasi sejak dini. Langkah awal mulailah dengan menabung, kemudian naik ke level investasi, ini akan berguna untuk bekal kalian semua menyongsong masa tua yang bahagia,” tandasnya.
“BNI berkomitmen untuk terus memperkuat layanan digital yang aman, nyaman, dan mudah dijangkau untuk nasabah,” ungkap Wiwik Sri Wahyuningsih. (junaidi Rasyid).