Pesan Ketua BPW KKLR Sulsel kepada Kada Terpilih di Luwu Raya: Laksanakan Amanah Rakyat..!

  • Bagikan

MAKASSAR --- Masyarakat Luwu Raya telah menjatuhkan pilihannya pada Pilkada serentak 27 November 2024. Dan hasilnya sudah bisa diketahui. Ucapan selamat kemudian mengalir dari berbagai pihak. Termasuk Ketua BPW KKLR Sulsel, Ir H Hasbi Syamsu Ali, MM.
Ketua Kerukunan Keluarga Luwu Raya (KKLR) Sulawesi Selatan ini menyampaikan selamat kepada pasangan calon kepala daerah terpilih di Luwu Raya.

"Ini adalah pilihan masyarakat," ungkap Ketua BPW KKLR Sulsel.

Dia pun menitipkan harapan kepada para paslon  yang terpilih agar menjalan amanah dengan baik.

“Alhamdulillah Pilkada telah usai, khusus di wilayah Luwu Raya yaitu Luwu, Palopo, Luwu Utara dan Luwu Timur sudah ada yang terpilih.” ungkapny.

“Harapan kita yang terpilih bisa betul–betul bekerja dengan baik, mengakomodir kepentingan rakyat. Tidak mendahulukan kepentingan kelompok,” tambahnya.

Untuk Luwu, pasangan Patahudding – Dhevy Bijak terpilih sebagai Bupati dan Wakil Bupati, kemudian di Kota Palopo ada pasangan Trisal Tahir – Akhmad Syarifuddin Daud.

Disusul Luwu Utara ada pasangan Andi Rahim – Jumail Mappile dan Luwu Timur pasangan Irwan Bachri Syam – Puspawati Husler.

“Mereka adalah putra putri terbaik yang memimpin daerah lima tahun ke depan. Kesejahteraan dan kemakmuran rakyat adalah hal yang utama yang harus mereka perhatikan.” tukasnya.

Di sisi lain, Hasbi mengingatkan para paslon terpilih agar tidak melupakan perjuangan pembentukan Kabupaten Luwu Tengah dan Provinsi Luwu Raya.

“Ada perjuangan kita yang paling utama yaitu pemekaran Luwu Tengah, pembentukan Provinsi Luwu Raya. Ini harus terus dikawal dan saya berharap semua yang terpilih bisa menyatukan persepsi untuk mewujudkan itu.” tegasnya.

Terakhir, Hasbi berpesan agar pemimpin ke depan tidak lagi ada konflik internal antara bupati dan wakil bupati.

Hal itu kata dia, mengingat beberapa kejadian tidak sejalannya pemimpin yang membuat masyarakat terlupakan.

“Penyakit yang biasa kita lihat adalah tidak sejalannya pemimpin kita antara bupati dan Wakilnya kemudian wali kota dan wakilnya. Ini tidak boleh lagi terjadi, bagaimana mau urus masyarakat kalau pemimpinnya saja tidak normal.” tandasnya. (*/rls)

  • Bagikan

Exit mobile version