Kadis Pendidikan di Acara Wisuda IKB-KJP, Asnita Darwis: Terima Kasih Turut Berkontribusi Majukan Pendidikan di Palopo

  • Bagikan

Kepala Dinas Pendidikan Kota Palopo, Asnita Darwis, S.STP

PALOPOPOS.FAJAR.CO.ID, PALOPO-- Sedikitnya 615 orang profesi Ners dan Bidan pada Fakultas Kesehatan Institut Kesehatan dan Bisnis Kurnia Jaya Persada (IKB-KJP) Kota Palopo, hari ini, 15 Desember 2024 diwisuda.

Kegiatan yang berlangsung selama dua hari itu, dimulai Sabtu tanggal 14 hingga Minggu 15 Desember 2024 yang digelar di Gedung Saodenrae Convention Center (SCC) Kota Palopo.

Diberitakan sebelumnya, untuk jumlah keseluruhan wisudawan dan wisudawati yang diwisuda yaitu sebanyak 1.476 orang.

Untuk hari pertama, jumlah wisudawan/wisudawati yang diwisuda yaitu sebanyak 831 orang, sedangkan untuk di hari kedua sebanyak 615 orang.

Adapun profesi sarjana yang diwisuda dari 1.476 orang, yaitu terdiri dari Sarjana Keperawatan, Profesi Ners, Sarjana Kebidanan, Profesi Bidan, dan D3 Kebidanan.

Kegiatan wisuda di hari kedua ini dihadiri oleh Kepala Dinas Pendidikan Kota Palopo, Asnita Darwis, S.STP., mewakili Pj. Wali Kota.

Dalam sambutannya, Asnita Darwis memberikan apresiasi kepada seluruh jajaran IKB KJP atas segala dedikasinya yang telah memberi kontribusi terhadap kemajuan sektor pendidikan tinggi di Kota Palopo.

"Banyak lulusan dari kampus ini telah membaktikan dirinya terhadap masyarakat, terutama di Kota Palopo. Semoga komitmen dan kemitraan IKB KJP dengan Pemerintah Kota Palopo dan pemangku kepentingan lainnya senantiasa terjaga dengan baik," kata Asnita Darwis.

Asnita menambahkan, ke depan masih banyak hal yang perlu dipikir dan dilaksanakan bersama demi mencetak Sumber Daya Manusia (SDM) yang unggul, berpendidikan dan berkarakter.

Menurut Asnita Darwis, Pilihan IKB KJP tersebut sangat tepat, karena selain efisien dan efektif, juga kualitas pendidikan di daerah ini sudah setara dengan Kota pendidikan lainnya.

"Karena itu tak sedikit lulusan perguruan tinggi asal Kota Palopo yang bahkan telah meraih pencapaian yang membanggakan," katanya.

Adapun tantangan wisudawan dan wisudawati yang telah diwisuda pada hari ini, kata Asnita, yaitu melakukan pembuktian atas kompetensi akademik yang diperoleh untuk dimanfaatkan sebaik mungkin bagi diri sendiri dan kemaslahatan orang banyak.

"Sebab, persaingan dunia kerja saat ini makin kompetitif khususnya pada sektor kesehatan. Karena itu, terus bekali diri dan kembangkan potensi, wawasan serta keilmuan anda sesuai
kebutuhan zaman yang ada saat ini, termasuk pengembangan karakter dan menjaga integritas moral," ujarnya.

Sementara itu, Pembina Yayasan IKB KJP, Dr. Hj. Nurhaenih, S.Kp., M.Kep., dalam sambutannya mengatakan bahwa IKB KJP telah dilakukan evaluasi bahkan tiga kali visitasi.

Sehingga dari segi Fasilitas maupun SDM, kata Nurhaenih, sudah memadai untuk menghasilkan lulusan Dokter dan Profesi Dokter.

"Alhamdulillah kita sudah mendapatkan izin, berarti sudah dilakukan evaluasi, dan kita sudah mengikuti tiga kali visitasi baru bisa diberikan izin. Sehingga tidak perlu diragukan lagi, baik dari segi Fasilitas maupun SDM," kata Hj. Nurhaenih.

Nurhaenih menambahkan, bahwa Palopo dengan jarak tempuh Makassar itu cukup jauh untuk berkuliah menjadi Dokter. Sehingga ia menyarankan agar kiranya lebih baik berkuliah di IKB KJP Kota Palopo.

"Khususnya Palopo dan sekitarnya atau Luwu Raya, kalau mau kuliah, kalau mau menjadi dokter, saya kira tidak perlu jauh-jauh ke Makassar, di IKB KJP menjadi pilihan yang terbaik untuk bisa menjadi Dokter dan Profesi Dokter," katanya.

Kepala Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi Wilayah IX Sultanbatara, Dr. Drs. Andi Lukman, M.Si., yang turut hadir sekaligus memberikan sambutan mengatakan, pada tahun 2025 nantinya, IKB KJP akan beralih status ke Universitas.

"Tidak lama lagi, tahun depan nanti kita sudah beralih ke Universitas, dan tinggal menunggu SK. Ini kan langkah-langkah yang luar biasa," ujar Andi Lukman.

Namun, kata Lukman, yang harus dievaluasi yaitu kurikulum, karena sekarang untuk menyelenggarakan program pada dunia kerja, maka kurikulumnya harus dievaluasi.

"Evaluasi kurikulum kita , kalau ada yang tidak sesuai itu kita hapus. Kemudian mengevaluasi hubungan kita dengan industri, dunia usaha dan dunia kerja, mari kita evaluasi dan kita tingkatkan," pungkasnya. (*/ami)

  • Bagikan