Diduga Persoalan Utang, Warga Poso Akhiri Hidup dengan Gantung Diri di Songka

  • Bagikan
Tim Polres melakukan olah TKP penemuan warga tewas gantung diri di salah satu kamar indekos di Kelurahan Songka, Kec. Warsel, kemarin. IST
  • Ditemukan Pertama Kali Rekan Kerjanya

PALOPOPOS.FAJAR.CO.ID, PALOPO -- Warga lingkungan RT02 RW 03, Kelurahan Songka, Kec. Wara Selatan dibuat geger, Senin siang 16 Desember 2024, kemarin. Lantaran ditemukannya seorang pemuda asal Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah (Sulteng) tewas dengan posisi gantung diri di dalam kamar Aska Kos Nomor 07 sebelum jalan masuk Sirkuit Ratona.

Almarhum diketahui bernama Robin Oya (30), itu ditemukan tewas gantung diri sekira pukul 13.00 Wita oleh temannya yang bernama Ardi (30), warga Perumahan Citra Graha, KelurahanTakkalala, Kecamatan Wara Selatan, Kota Palopo.
Peristiwa tewasnya seorang pemuda asal Sulteng ini, telah ditangani Polres Palopo.

Kapolres Palopo AKBP Safi'i Nafsikin yang dikonfirmasi melalui Kasat Reskrim, AKP Sayed Ahmad A, mengatakan pihaknya saat ini masih melalukan penyelidikan penyebab almarhum ditemukan tewas tergantung di kamar kosnya dengan seutas tali.

"Saat ini kami masih melakukan penyelidikan atas peristiwa tersebut. Dua orang saksi msing-masing bernama Ardi dan Isnuryadi, telah kami mintai keterangan. Kronologi dari keterangan saksi Ardi, menjelaskan bahwa sekira pukul 08.43 Wita di telephone oleh almarhum untuk di jemputnya sekira pukul 13.00 Wita. Almarhum minta dijemput dan rencana akan pergi ke Karang-karangan, Kecamatan Bua, Kabupaten Luwu untuk mendaftar kerja. Kemudian pada pukul 13.00 Wita, Ardi datang ke depan pintu kamar indekos almarhum untuk menjemputnya. Setiba di lokasi, Ardi memanggil almarhum namun tidak ada respon dari dalam kamar kos, dan pada saat membuka pintu kamar, saksi melihat almarhum telah tergantung di dekat pintu menggunakan seutas tali warna biru," jelas Sayed Ahmad. A.

Untuk motif kejadian, lanjut Sayed Ahmad, masih dilakukan pendalaman dan meminta keterangan dari beberapa orang dekat almarhum.

"Masih kita dalami dulu apa motifnya. Anggota telah mengundang orang dekat dari almarhum untuk mengetahui penyebab atau motif dari peristiwa tersebut," lanjutnya.
Sebelum ditemukan tewas tergantung di dalam kamar kosnya, almarhum diduga sempat menulis pesan di handphone miliknya. Yang ditujukan untuk kedua orangtua dan teman-temannya di Palopo
Dalam pesan itu, almarhum meminta maaf kepada semua temannya di Palopo. Dan untuk kedua orang tuanya diminta agar tetap menjaga kesehatan.

"Berbohong selama ini…Mengarang cerita..Saya hilang arah tidak tau mau berbuat apa..Teman-teman di Palopo saya minta maaf banyak kebohongan saya bikin selama di Palopo…Biar saya tanggung sendiri semua dosaku..Papi mami sehat terus panjang umur..Hiduplah dijalan tuhan…Saya sayang mami sama papi..Permintaan terakhir..Tolong makamkan saya di Mangkutana Lutim.. Tidak usah bawa ke Pendolo.. Semua utang saya bayar dengan nyawaku..Karena semua saya sendiri yang gunakan uangnya," bunyi pesan yang dikutif dari pesan diduga dibuat oleh almarhum sebelum ditemukan tewas tergantung di kamar kosnya.

Evakuasi jasad almarhum diwarnai guyuran hujan. Mobil ambulance milik UPT JA 119 datang usai dilakukan olah TKP oleh Tim Dokkes Polres Palopo diketuai dr. Herman Jaya.
Jenazah lalu dibawa ke RSUD dr. Palemmai Tandi, dan selanjutnya pihak keluarga korban yang juga telah ada di lokasi juga telah menghubungi keluarga almarhum di Larompong, Kab. Luwu.

Almarhum diketahui sedang akan membuka gudang besi baja di Desa Karang-karangan, dan sedang merekrut pegawai. Ia tinggal di kos tersebut baru sekira 6 bulan.
Oleh tetangga korban, Hilal bahkan menyebut kalau korban orangnya sangat baik dan ramah. Bahkan tadi pagi masih sempat berbincang dengan pemilik Aska indekos sesaat sebelum bertolak ke Makassar.(ria/idr)

  • Bagikan