Wakil ketua DPW Apkasindo Sulsel, H Rafiuddin dan pengurus Apkasindo foto bersama manajemen PT KMP Lutra .
PALOPOPOS.FAJAR.CO.ID, MASAMBA--- Dewan Pimpinan Wilayah ( DPW) Apkasindo Sulawesi Selatan, mengunjungi salah Satu Pabrik Kelapa Sawit (PKS) yang ada di Kab Luwu Utara yakni PKS PT Kasmar Matano Persada (KMP) yang berlokasi di Desa Radda Kec Baebunta Kab Luwu Utara, Sulawesi Selatan Rabu, 18 Desember 2024.
Kunjungan DPW Apkasindo dipimpin Wakil Ketua DPW, H Rafiuddin, dan sejumlah Pengurus Apkasindo Lutra seperti Wakil Ketua, Mahmuddin dan perwakilan di beberapa Kecamatan, hadir pula salah satu pengurus DPP Apkasindo bidang Advokasi, Anwar Habsa SH MH.
Kunjungan DPW Apkasindo ini diterimah oleh Manager PKS KMP, Slamet Riyadi dan sejumlah staf KMP lainnya. Dari hasil kunjungan itu ditemukan banyaknya buah sawit yang tidak layak masuk di PKS seperti buah mentah, buah landak bahkan ada buah sudah busuk.
Pihak PKS berjanji akan memperketat Sortase sehingga ke depan buah yang masuk betul-betul TBS yang layak untuk diolah dalam Pabrik.
"Selama ini ada kelonggaran soal sortase, tapi besok saya akan panggil bagian sortase supaya benar-benar memperketat penerimaan buah,'' tandas Manager PKS, Slamet Riyadi.
Slamet mengaku belum mampu membeli TBS petani sesuai harga penetapan Pemerintah yakni Rp 2.800 per kilogram. Sebab, buah mentah yang cukup banyak mempengaruhi randemen TBS yang diolah pabrik. Marketing KMP belum bisa beli sesuai harga Pemprov, karena 30% TBS mentah ke Mengkal, rendemen sekitar 16 persen," jelas Slamet.
Semetara Wakil Ketua DPW Apkasindo yang juga Ketua DPD Apkasindo Lutra, H Rafiuddin berharap agar sortase di PKS lebih diperketat lagi, sebab Buah mengkal dan mentah ketika diolah oleh PKS sangat mempengaruhi Randemen TBS.
"Inilah penyebabnya kenapa PKS tidak mampu membeli TBS kita sesuai harga penetapan apalagi saat ini katanya Randemennya hanya 16 persen," ujar Rafiuddin.
Makanya, Ia mengimbau kepada Petani kelapa sawit di Sulawesi Selatan, Kab Luwu Utara khususnya agar memantau langsung pekerja panen, dengan tidak memetik buah yang masih mengkal dan mentah.
"Kalau panen buah mentah, semua kita rugi. Pemilik lahan, pekerja panen hingga PKS sama-sama rugi, makanya saya sangat mengharapkan agar selektif memanen buah sawit jangan karena harga TBS mahal biar buah mentah dipanen juga," pungkasnya.
Adapun indkator buah matang dilihat dari dari perubahan warna kulit buah hingga jumlah brondolan yang terlepas.(mahmuddin)