Pj Gub: Utamakan Program Dirasakan Langsung Masyarakat
PALOPOPOS.FAJAR.CO.ID, MAKASSAR -- Pemerintah pusat telah menggelontorkan dana transfer untuk 24 kabupaten/kota di Sulsel. Dimana khusus Luwu Raya dan Toraja, DIPA Kab. Luwu menjadi yang terbesar sebanyak Rp1,29 triliun. Disusul Kabupaten Luwu Timur Rp1,22 Triliun, Kabupaten Luwu Utara Rp1,21 Triliun, Kab. Tana Toraja sebesar Rp980 Triliun, Kab. Toraja Utara Rp970 Triliun, dan terkecil diterima Kota Palopo sebesar Rp699 miliar.
Adapun alokasi Transfer Ke Daerah (TKD) sebesar 32,80 Triliun atau naik 3,2 persen dibanding 2024. Alokasi TKD diberikan ke Provinsi Sulsel dan 24 Kabupaten/kota.
“Total uang dari pusat untuk seluruh Sulsel sekitar Rp52 triliun. Dana Transfer per kabupaten/kota variatif. Setiap Kementerian/Lembaga juga variatif. Ada BNN, Polda, Kemenag, BKKBN. Jadi Rp52 triliun untuk semua lembaga pusat dan daerah,” kata Pj Gubernur Sulsel Prof Zudan Arif Fakrulloh.
Pemerintah daerah diminta untuk segera mengeksekusi program-program yang ada di awal tahun 2025 mendatang guna mendorong pertumbuhan ekonomi di daerah tersebut.
Rincian dana tersebut terdiri dari Pagu Belanja Pemerintah Pusat (BPP) sebesar Rp19,64 triliun yang akan dikelola oleh 746 satuan kerja dari 38 Kementerian dan Lembaga di Sulsel.
Selain itu, alokasi Transfer Ke Daerah (TKD) sebesar Rp32,80 triliun juga diberikan kepada Provinsi Sulsel, serta 24 kabupaten/kota di daerah tersebut.
Menurut Prof. Zudan, pada acara rapat yang digelar pada Senin (16/12/2024), pemerintah daerah dan seluruh instansi vertikal seperti TNI dan Polri di Sulsel diminta untuk segera mengeksekusi program-program tersebut.
“Jadi itu ya teman-teman semua, ini sudah saya berikan arahan tadi, untuk 24 kabupaten kota, semua instansi vertikal TNI Polri di Sulsel, untuk segera mengeksekusi program dan kegiatan di awal tahun. Agar ekonomi Sulsel terus bergerak,” kata Prof. Zudan.
Program yang diharapkan sejalan dengan instruksi Presiden Prabowo Subianto, dengan fokus pada kegiatan yang berdampak langsung pada masyarakat. Hal ini bertujuan agar masyarakat merasakan manfaat langsung dari dana yang telah dialokasikan.
“Jadi itu sisa dioperasionalkan, jadi diprogramkan kegiatan-kegiatan yang langsung berdampak ke masyarakat, dan ikuti arahan bapak Presiden Prabowo, kegiatan yang langsung bisa dirasakan masyarakat,” ujar Prof. Zudan.
Selain itu, Prof. Zudan menegaskan pentingnya penggunaan anggaran yang efisien agar tidak terbuang sia-sia.
Kegiatan yang tidak memiliki dampak langsung pada masyarakat, seperti rapat-rapat di hotel, seminar yang berulang, atau perjalanan dinas yang tidak memberikan hasil konkret, sebaiknya dikurangi.
“Kurangi belanja yang tidak penting, misalnya seperti rapat-rapat di hotel, seminar yang berulang, kemudian perjalanan dinas yang tidak langsung dirasakan dampaknya ke masyarakat,” jelasnya.(idris prasetiawan)
Alokasi DIPA 2025 untuk Luwu Raya -Toraja
Luwu : Rp1,29 Triliun
Luwu Timur : Rp1,22 Triliun
Luwu Utara : Rp1,21 Triliun
Toraja Utara : Rp0,97 Triliun
Tana Toraja : Rp0,98 Triliun
Palopo : Rp0,69 Triliun