Rakor TPPS, Plt Asisten I Harap Palopo Zero Stunting

  • Bagikan

Suasana saat Rakor TPPS di Aula Eks Bappeda, Senin (30/12/2024). --hms--

PALOPOPOS.FAJAR.CO.ID, PALOPO-- Plt. Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Sekretariat Daerah Kota Palopo atau Asisten I, Dr. H. Andi Poci, S.IP., M.Si., menghadiri Rakor Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Kota Palopo tahun 2024.

Rapat Koordinasi TPPS tersebut, dilaksanakan di Aula Eks Bappeda, Senin (30/12/2024).

Sekertaris TPPS Kota Palopo yang diwakili Kepala Dinas PPKB Kota Palopo, Samsil mengatakan, program percepatan penurunan stunting yang dilaksanakan sejak tahun 2018 telah berhasil menurunkan prevalensi stunting hingga 9,3 persen poin selama 5 tahun.

“Keberhasilan ini merupakan hasil kerja bersama semua pihak, untuk mewujudkan Indonesia Emas 2045. Program percepatan penurunan stunting harus terus dilanjutkan dengan dukungan komitmen yang kuat dan sinergi seluruh pemangku kepentingan,” kata Samsil.

Samsil menambahkan, rapat koordinasi dan evaluasi pelaksanaan pendampingan bapak bunda asuh stunting atau GAS tahun 2024 bertujuan untuk mengkoordinasikan kegiatan percepatan penurunan stunting mulai tingkat kelurahan, kecamatan hingga ke tingkat kota.

“Pimpinan perangkat daerah diharapkan dapat berpartisipasi aktif dalam melaksanakan peran pentingnya dalam penanganan stunting,” katanya.

“Adapun tujuan selanjutnya, adalah bagaimana menghadapi survei status gizi Indonesia,” tandasnya.

Sementara itu, Plt. Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Sekretariat Daerah Kota Palopo, Dr. H. Andi Poci, S.IP., M.Si mengatakan, pemerintah memiliki target nasional angka stunting mencapai 14% di tahun 2024.

“Hal itu diatur dalam Pepres 72, untuk itu kita berharap Kota Palopo tahun 2024 bisa Zero Stunting,” kata Andi Poci.

Berdasarkan data, kata Andi Poci, kasus stunting pada balita sesuai dengan hasil survey nasional SKI tahun 2023, prevalensi stunting di Kota Palopo sebesar 25,5%.

“Jadi masih ada sekitar 11,5% yang harus di turunkan untuk mencapai 14%, dan hasil EPPGBM pada bulan Agustus 2024 kasus stunting sebanyak 108 kasus,” katanya.

Stunting, lanjut Andi Poci, merupakan akar permasalahan pokok dari peningkatan kualitas sumber daya manusia yang terus diupayakan pencegahannya.

“Pencegahan dan penurunan stunting membutuhkan penanganan yang komprehensif dan berkesinambungan oleh kita semua,” lanjutnya.

Olehnya, ujar Andi Poci, dirinya mengajak kepada seluruh anggota TPPS untuk memperkuat komitmen dan bekerja keras dalam melaksanakan berbagai upaya percepatan penurunan stunting di Kota Palopo.

“Saya yakin dengan kerja keras dan sinergitas dari seluruh pihak, upaya penurunan stunting di Kota Palopo akan maksimal,” tandasnya.

Turut hadir dalam kegiatan ini, Ketua TPPS Kota Palopo, Sekertaris TPPS Kota Palopo, Koordinator Bidang TPPS Kota Palopo, serta Tim Pakar Audit Kasus Stunting.(*/ami)

  • Bagikan