Awal Januari Potensi Hujan Tinggi, Pj Wali Kota Terima Bantuan Penanganan Bencana Rp500 Juta

  • Bagikan
Kepala BNPB, Letjen TNI Suharyanto menyerahkan bantuan operasional kepada Pj Wali Kota Palopo, H Firmanza DP pada Rakor Penanganan Bencana Hidrometeorologi Wilayah Sulsel, di Kantor Gubernur Sulsel, Kamis, 2 Januari 2024.. --ft: humas/pemkot

PALOPOPOS.FAJAR.CO.ID, MAKASSAR-- BMKG melaporkan bahwa pada Dasarian I Januari (1 Januari - 10 Januari 2025), ada potensi curah hujan tinggi.

Di Sulsel, 16 kabupaten/kota sudah terdampak bencana berstatus tanggap darurat. Dan delapan kabupaten/Kota dengan status siaga darurat.

Hal tersebut terungkap pada Rakor Penanganan Bencana Hidrometeorologi di Wilayah Provinsi Sulsel, di Kantor Gubernur Sulsel, Kamis, 2 Januari 2024.

Rakor ini dipimpin Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Republik Indonesia, Pratikno, didampingi Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Letjen TNI Suharyanto, dan Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Dwikorita.

Juga hadir Pj. Gubernur Sulawesi Selatan Zudan Arif Fakrulloh, Bupati/Wali Kota seSulsel, termasuk Pj Wali Kota Palopo, H Firmanza DP. Pada kesempatan tersebut, Pj Wali Kota terima bantuan penanganan bencana Rp500 juta.

Menurut Pratikno, bencana hidrometeorologi yang mengancam Sulsel, selain banjir, juga mencakup tanah longsor. Daerah dataran tinggi disebutnya rawan terjadi bencana longsor.

"Nanti implikasinya ada tanah longsor, banjir, dan ombak tinggi yang harus diketahui oleh para nelayan," jelas Pratikno.

Di hadapan 24 kepala daerah, Pratikno memerintahkan agar ada persiapan menghadapi tingginya curah hujan, agar dampak bencana bisa diminimalkan.

CUACA

Dalam beberapa pekan terakhir, curah hujan di Sulsel memang cukup tinggi. Kepala BNPB juga mendapat laporan adanya 16 kabupaten/kota yang terdampak bencana hidrometeorologi.

"Nah sekarang di Makassar atau di Sulawesi Selatan, sampai hari ini sudah 16 kabupaten/kota yang sudah terdampak bencana. Tapi karena kesigapan pemerintah daerah, bencana-bencana itu bisa ditangani," kata Letjen TNI Suharyanto.

BMKG melaporkan bahwa pada Dasarian I Januari (1 Januari - 10 Januari 2025), ada potensi curah hujan tinggi.

Di Barru, ada 4 kecamatan yang siaga, yaitu Tanete Riaja, Tanete Rilau, Pujananting, dan Barru.

Kecamatan Bontocani dan Tellulimpoe di Bone juga dalam status siaga.

Di Kabupaten Gowa, 4 kecamatan harus siaga: Tinggimoncong, Parangloe, Parigi, dan Patallasang.

Makassar juga meliputi 3 kecamatan, yakni Tamalanrea, Biringkanaya, dan Panakkukang.

Di Maros, 12 kecamatan siaga, di antaranya Bantimurung, Bontoa, Cenrana, Lau, Mandai, Maros Baru, Marusu, Moncongloe, Simbang, Tanralili, Tompobulu, dan Turikale.

Siaga di Kabupaten Pangkep juga cukup banyak, mencapai 11 kecamatan, antara lain Balocci, Bungoro, Labakkang, Liukang Tuppabiring Utara, Liukang Tuppabiring, Mandalle, Ma'rang, Minasatene, Sigeri, Pangkajene, dan Tondong Tallasa. (RACHMY YUSUF)

  • Bagikan