PALOPOPOS.FAJAR.CO.ID, PALOPO-- Layanan ketersediaan air bersih di Kota Palopo menjadi salah masalah yang harus disikapi.
Perusahaan Umum Daerah Tirta Mangkaluku (Perumda-TM) juga tidak bisa berbuat banyak saat ini akibat berkurangnya ketersediaan air baku, terutama pada kondisi cuaca ekstrem yang mempengaruhi intensitas aliran air.
Dibutuhkan anggaran kurang lebih Rp80 miliar untuk peningkatan kapasitas untuk mengoptimalkan layanan jaringan air ke masyarakat. Melihat kondisi yang dialami Perumda-TM mendapat perhatian dari anggota DPRD Palopo.
Ketua Komisi C DPRD Palopo, Taming Somba melihat suatu permasalahan serius, sehingga dibutuhkan peran semua masyarakat agar dapat membantu peningkatan kapasitas Perumda-TM.
"Ini masalah serius. Apalagi menyangkut hajat orang banyak. Walaupun air bersih dikelola bentuk perusahaan, dimana air bersih adalah kebutuhan dasar kita maka wajib untuk melaksanakan," kata Taming, Ahad (5/1) lalu.
Hanya memang kondisi fiskal anggaran Kota Palopo saat ini tidak baik-baik saja yang butuh lima sampai tujuh tahun untuk menyehatkan kembali.
Menurut dia, ada beberapa opsi yang dapat dilakukan Pemerintah dan DPRD. Selain bisa mengajukan pinjaman perbankan, juga bisa melalui lobi ke DPR-RI untuk bisa mengalokasikan anggaran ke Perumda-TM.
"Kawan-kawan kita di DPR RI, bukan hanya yang mereka asal Dapil 3 Sulsel, tetapi secara keseluruhan Sulsel. Saya rasa semua kita yang ada di DPRD Palopo punya jalur secara politik di Senayan dan tentunya kita siap jembatani atau juga bisa ke Balai Besar Kota Makassar. Tidak ada yang sulit kalau persoalan ini kita dudukkan bersama," katanya.
Kemudian pemerintah harus berani penyertaan modal lewat Bank Dunia/Asia, namun dengan perhitungan yang cermat.
''Terkait rencana kami ke Balai Besar dan ke Senayan (DRR-RI) pascapeninjauan ke Perumda-TM beberapa waktu lalu, telah kita laporkan ke pimpinan DPRD. Dan sebelum itu dilakukan, maka perlu kita mengundang jajaran Direksi Perumda melakukan ekspose bersama baik anggota dan pimpinan DPRD. Sehingga, ini nantinya akan menjadi referensi untuk kita membicarakan ini kepada legislator kita di Senayan," terang legislator Gerindra ini. (asrul syafruddin)