PALOPOPOS.FAJAR.CO.ID, JAKARTA-- Kasus pesta seks tukar pasangan di Jakarta dan Bali membuat heboh masyarakat.
Menurut keterangan Polda Metro, pihaknya mengungkap jika situs pendaftaran pesta seks tukar pasangan ini sudah mempunyai 17 ribuan member.
"Terhadap situs ini, di dalamnya terdapat 17.732 member yang sudah ikut serta di dalam komunitas pesta seks ini," tutur Kepala Subdirektorat 4 Direktorat Reserse Siber Polda Metro Jaya, AKBP Herman Edco Wijaya Simbolon.
Selain itu, Direktur Reserse Siber Polda Metro Jaya, Kombes. Pol. Roberto GM Pasaribu juga menambahkan bahwa pesta seks yang bertukar pasangan ini tak hanya diikuti oleh warga negara Indonesia (WNI), namun juga ada WNA (warga negara asing).
Diketahui, pesta seks tersebut digelar di dua tempat, yakni Jakarta dan Bali sebanyak 10 kali dengan lokasi di sebuah hotel atau vila.
Motif Pesta Seks Tukar Pasangan
Adapun, motif pesta seks tukar pasangan ini juga diungkap oleh Direktorat Reserse Siber (Ditressiber) Polda Metro Jaya.
Direktur Reserse Siber Polda Metro Jaya Kombes Pol Roberto G.M. Pasaribu mengatakan motif pasangan suami istri berinisial KS dan IG dalam kasus tersebut yakni soal fantasi hasrat seksual.
"Jadi dari salah satu pasangannya, yang selalu berfantasi tidak bisa untuk melakukan hubungan seksual layaknya seorang dewasa apabila tidak ada orang lain," ujarnya kepada awak media, Jumat 10 Januari 2025.
Bahkan, para tersangka juga melakukan hal ini dikarenakan motif ekonomi.
Lantaran butuh uang, akhirnya mereka mengkomersilkan kegiatan pesta seks itu dalam bentuk video tanpa izin dari pihak yang ikut serta yang mendaftar di salah satu website.
"Masuk sebagai member gratis, hanya dengan catatan, ini situs dipakai untuk sarana pertemuan dengan model bertukar pasangan,” ujarnya.
Oleh karena itu, tersangka dikenakan Pasal Undang-undang ITE Pasal 27 ayat 1 terkait penyebaran dokumen elektronik yang melanggar kesusilaan serta pengenaan Undang-Undang Pornografi dan Tindak Pidana Pencucian Uang terkait transfer keuangan secara elektronik.
Adapun, tersangka merupakan pasangan suami istri berinisial IG (39) dan KS (39).
Mereka dibekuk di kawasan Badung, Bali. Dimana, keduanya berperan menyelenggarakan dan mengajak orang lain untuk mendaftar secara gratis.
Penyidik Direktorat Reserse Siber Polda Metro membeberkan awal pengungkapan pesta seks yang disebarkan melalui website.
Dirresiber Polda Metro Jaya, Kombes Roberto G.M Pasaribu mengatakan pengungkapan undangan pesta seks dilakukan melalui undercover.
Dituturkannya, mulanya penyidik melakukan patroli siber dan menemukan adanya situs untuk mendaftar bagi para calon anggotanya.
"Ini situs awalnya kami melihat harus masuk menjadi member, sehingga kami melakukan undercover, jadi hanya bisa kami kasih tau depannya sxxx.com," ujarnya.
"Masuk sebagai member gratis, hanya dengan catatan, ini situs dipakai untuk sarana pertemuan dengan model bertukar pasangan," lanjutnya.
Hal itu dilakukan secara undercover karena adanya rencana dari tersangka untuk menggelar pesta seks lain.
“Dalam waktu dekat ini sudah ada satu buah forum chatting yang juga di aplikasi tersebut untuk mengadakan pesta seks yang melibatkan warga negara asing," ujarnya.
"Jadi kami berpikir ini tidak bisa untuk kami lakukan undercover terlampau lama. Kami melakukan upaya penangkapan. Jadi adalah kami untuk mencegah, karena apabila ini melebar, sangat tidak baik tentunya bagi perkembangan anak-anak maupun dalam perkembangan budaya, kultur di negara kita sendiri," bebernya.
Sementara motif pasangan suami istri berinisial KS dan IG dalam kasus tersebut yakni soal fantasi hasrat seksual.
"Jadi dari salah satu pasangannya, yang selalu berfantasi tidak bisa untuk melakukan hubungan seksual layaknya seorang dewasa apabila tidak ada orang lain," katanya kepada awak media, Jumat 10 Januari 2025. (dis/pp)