Hilang Misterius di Hutan, Warga Seko Akhirnya Ditemukan, Begini Kondisinya Sekarang

  • Bagikan

Warga hilang di Seko berhasil ditemukan

PALOPOPOS.FAJAR.CO.ID, SEKO — Warga Desa Marante, Kecamatan Seko, Luwu Utara bernama Salmon berhasil ditemukan setelah hilang sejak Kamis 2 Januari 2025. Ia ditemukan oleh tim SAR gabungan di hutan dalam kondisi lemas.

Hal itu disampaikan Kepala Seksi Operasi dan Siaga Kantor Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Makassar, Andi Sultan saat dihubungi, Minggu 12 Januari 2025.

“Info yang kami terima dari Pak Rasman melalui telepon seluler satelit, Salmon sudah ditemukan tadi siang dalam keadaan selamat. Saat ini proses evakuasi untuk turun ke kampung,” kata Andi Sultan.

Proses evakuasi Salmon menuju ke wilayah perkampungan cukup dramatis.

Hal itu harus dilakukan tim SAR gabungan karena jarak antara hutan dan kampung korban yang jauh.

“Korban sementara dievakuasi turun ke kampung. Tim harus menggendong korban untuk turun ke kampung karena keadaannya lemas dengan jarak tempuh sekitar 9 kilometer melewati medan terjal di pegunungan Seko, Luwu Utara,” jelasnya.

Andi Sultan mengaku belum mengetahui kronologi ditemukannya korban.

Hal itu dikarenakan kondisi di lokasi yang tidak terjangkau jaringan internet.

“Kami belum dapat data yang akurat dari lokasi karena sinyal susah dan hujan. Kami berkomunikasi hanya lewat SMS pakai hp satelit,” tambahnya.

Menurutnya, tim SAR gabungan dan korban membutuhkan waktu yang lama untuk tiba di perkampungan.

“Estimasi waktu untuk sampai perkampungan itu 12 jam perjalanan. Paling cepat pukul 24.00 Wita dan paling lambat Senin dini hari kalau mereka jalan malam,” ujarnya.

Namun, jika tim SAR gabungan memilih untuk bermalam maka kemungkinan rombongan tiba pada siang hari di perkampungan.

Seperti diberitakan, Salmon (42) warga Dusun Kalamio, Desa Marante, Kecamatan Seko, Kabupaten Luwu Utara, Sulawesi Selatan sudah sepekan hilang di hutan.

Salmon diketahui masuk hutan
di areal Dusun Kalamio dengan tujuan untuk mencari tanaman rotan, Kamis 2 Januari 2025.

Rotan itu rencananya akan digunakan Salmon untuk bahan pengikat rakit yang hendak ia buat.

Selama perjalanan di hutan, Salmon bertemu dengan dua orang tetangganya yakni Esrong (50) dan Karti (35).

“Namun korban dan saksi tidak sempat berkomunikasi. Sekitar pukul 15.45 Wita, saksi yang hendak pulang kembali ke kampung, mencari korban, namun yang ditemukan hanya rotan yang diduga diambil korban,” jelas Danpos SAR Masamba, Arham, Jumat 10 Januari 2025.

Karena belum larut malam kedua saksi Esrong dan Karti masih menunggu keberadaan korban hingga pukul 16.30 Wita.

“Tetapi karena keadaan sudah mau gelap dan korban belum juga datang, sehingga saksi-saksi berkesimpulan mungkin korban sudah pulang duluan,” akunya.

Esrong dan Karti pun segera pulang ke kampung halaman untuk mengecek keberadaan korban di kediamannya sekitar pukul 17.20 Wita.

“Keduanya mendatangi rumah korban untuk mengecek keberadaan korban namun sesampainya Esrong
dan Karti di rumah korban ternyata korban belum pulang dari hutan hingga pada pukul 18:00 Wita,” beber Arham.

Arham menyebut, setelah insiden itu, keluarga korban melaporkan kejadian tersebut ke pemerintah Desa Marante.

Hingga pemerintah desa dibantu dengan warga berusaha mencari keberadaan korban hingga pukul 23.45 Wita.(junaidi Rasyid)

  • Bagikan