PALOPOPOS.FAJAR.CO.ID, TOMPOTIKKA-- Plan direksi Perumda-TM serta harapan sejumlah kalangan terhadap pembangunan kolam retensi, tidak bertepuk tangan sebelah.
Setelah Pemkot Palopo, duet Wali Kota-Wakil Wali Kota Pemenang Pilkada Palopo, Trisal Tahir - Akhmad Syarifuddin Daud (Ome) merespon positif rencana tersebut.
Ome yang dimintai tanggapan melalui pesan WA, Sabtu, 11 Januari 2024 lalu, menegaskan, pembangunan kolam retensi sudah ada di visi-misinya.
"Insya Allah, karena memang ada di visi-misi Palopo Baru, dari awal memang Palopo Baru yang mewacanakan,'' jelas Ome.
Untuk diketahui, Palopo Baru merupakan tagline Trisal-Ome pada Pilwalkot 2024 lalu.
Pada 16 April 2024 lalu PALOPOPOS.FAJAR.CO.ID melansir berita berjudul "Ome akan Bangun Kolam Retensi Untuk Mengatasi Masalah Banjir yang Menjadi Keluhan Warga".
Ome saat masih berstatus Bakal Calon Wali Kota Palopo memaparkan program yang akan dilaksanakan jika mendapat amanah memimpin Kota Palopo lima tahun ke depan.
Salah satunya, membangun kolam retensi untuk mengatasi masalah banjir. Ia juga mengungkapkan, tidak ada gunanya pembangunan fisik yang megah tapi secara output tidak memberi manfaat kepada masyarakat. Hal itu disampaikan Ome dalam sebuah podcast yang dishare ke Palopo Pos, (12/4) lalu.
Menurut Ome, masalah banjir yang hampir setiap musim hujan menjadi keluhkan masyarakat, perlu penanganan serius. Harus betul tuntaskan dari hulu sampai banjir. Membangun kolam retensi sangat penting, agar bisa menampung debit air yang tinggi saat hujan yang bertemu dengan air pasang.
Kolam retensi tak hanya berfungsi untuk menampung air, tapi juga berfungsi sebagai tempat rekreasi, berfungsi sebagai air baku PDAM saat musim kemarau maupun saat air sungai keruh, dan untuk pertanian.
Untuk jangka pendek, membuat sumur resapan, mereview masterplan drainase. Karena banyak pembangunan drainase yang tidak memberi manfaat untuk masyarakat.
Masyarakat perlu diedukasi tidak buang sampah, agar kanal bersih dan bisa jadi tempat wisata seperti diluar negeri. Kalau kanal/drainase baik sesuai masterplan, bisa mengurai banjir.
''Kalau tidak dipikir dari sekarang, Palopo akan tenggelam. Tidak ada guna pembangunan fisik yang megah tapi secara output tidak memberi manfaat kepada masyarakat,'' terang Ome.
Program Ome lainnya yakni menjadi Palopo sebagai kota tujuan di jazirah utara Sulsel. Mendorong pengelolaan Pelabuhan Tanjung Ringgit secara profesional yang terintergrasi dengan Kawasan Industri Palopo (KIPA). (ikh)