Rangkaian Acara Dimulai 21 Januari, Pentas Seni hingga Fashion Night
PALOPOPOS.FAJAR.CO.ID, PALOPO -- Peringatan Hari Jadi Luwu (HJL) ke-757 dan Hari Perlawanan Rakyat Luwu (HPRL) ke-79, akan dipustakan di Istana Kedatuan Luwu di Kota Palopo. Hal ini dikarenakan Kolaka Utara yang semulanya menjadi tuan rumah kegiatan tersebut menyatakan tidak bersedia.
Untuk itu, YM Datu Luwu XL, Andi Maradang Mackulau Opu To Bau menegaskan mengambil alih peringatan HJL dan HPRL bekerja sama dengan Pemerintah Kota Palopo. Demikian diungkapkan Koordinator Seksi Acara Peringatan HJL dan HPRL, Magfirani Nassa S. STP., M.Si kepada Palopo Pos, Senin 13 Januari 2025.
Magfirani menyebutkan, Pemkot Palopo bersama Istana Kedatuan Luwu telah melakukan pertemuan persiapan peringatan HJL dan HPRL yang akan digelar di Istana Kedatuan Luwu dimulai 21 Januari 2025 hingga 23 Januari 2025.
''Kami sudah melakukan rapat persiapan kegiatan HJL dan HPRL di Istana Kedatuan. Dimana dipimpin Maddika Bua, Andi Syaifuddin yang merupakan Ketua Panitia kegiatan ini. Hadir pula Maddika Ponrang dan Makole Baebunta serta tomakaka daerah lainnya,'' sebut Kadis Kebudayaan Kota Palopo ini.
Dalam rapat tersebut, lanjutnya, kegiatan akan digelar pada tanggal 21 Januari dimana tanggal itu merupakan HJL. Adapun tema HJL-HPRL 2025 ini "Sejarah Gemilang, Masa Depan Cemerlang".
Pada HJL tersebut akan dilaksanakan Tudang Ade' yang mana rencananya akan dihadiri Pj Gubernur Sulsel, seluruh kepala daerah se Tana Luwu dan wilayah Kedatuan Luwu akan diundang hadir bersama Ketua DPRD Palopo, Ketua DPRD Sulsel dan pejabat lainnya.
''Dan pada tanggal 21 Januari malam akan dilaksanakan juga malam pentas seni dan pameran bunda pusaka di Istana Kedatuan Luwu,'' beber Magfirani Senin kemarin.
Lanjut di tanggal 22 Januari 2025 pagi, akan dilakukan ziarah ke makam raja-raja di Pekuburan Lokkoe dan malamnya akan kembali dilakukan malam pentas seni di Istana Kedatuan dan juga akan dirangkaikan dengan pameran Beppa To Riolo di Taman Baca Kota Palopo.
''Selain itu ada fashion night yang akan digelar di sepanjang jalan sekitar Saodenrae Convention Center (SCC) dan Masjid Jami. Dimana jalan tersebut akan ditutup sementara selama kegiatan berlangsung,'' jelasnya.
Dan pada tanggal 23 Januari 2025 pagi, diperingatinya HPRL akan dilaksanakan upacara di Istana Kedatuan Luwu.
''Pj Wali Kota Palopo sangat mensupport kegiatan ini agar dilakukan dengan baik dan meminta agar semua pihak bisa bekerjasama sehingga kegiatan ini dapat berjalan dengan baik dan lancar,'' sebutnya.
Saat ini, sebut Magfirani, dirinya bersama panitia lainnya akan kembali menghadap ke Pj Wali Kota untuk kembali berkoordinasi mengenai kegiatan ini, utamanya undangan yang akan disebar termasuk untuk Pj Gubernur Sulsel.
Kolut Takut Didemo
Sementara itu, Asisten I Pemda Kolut, Mukhlis Bachtiar, angkat bicara soal alasan daerahnya menolak menjadi tuan rumah. Ia mengatakan, pembatalan Kabupaten Kolut menjadi tuan rumah pada perayaan HJL dan HPRL dikarenakan adanya pro kontra dari masyarakat.
“Terjadi pro kontra antara masyarakat Kolut yang sebagian tidak menginginkan Kolut menjadi tuan rumah di perayaan HJL dan HPRL tahun 2025,” katanya, dikutip dari Triaspolitika.id, Jumat pekan lalu.
Muhlis Bahtiar mengungkapkan, isu dugaan rencana penggabungan Kabupaten Kolut di Daerah Otonomi Baru (DOB) Luwu Raya menjadi salah satu faktor pemicu Pemda Kolut mengambil sikap untuk membatalkan perayaan HJL dan HPRL di Kolut.
“Isu penggabungan Kabupaten Kolut di DOB di Luwu Raya itu kami tepis, makanya itu yang menjadi pertimbangan kami. Karena jangan sampai ada buat isu sara dan masyarakat akan demo,” ujar Muhlis Bahtiar.
Pihak Pemerintah Kolut sendiri, Lanjut Muhlis Bahtiar telah bertemu dengan kedatuan Luwu untuk membahas persoalan batalnya Kabupaten Kolut menjadi tuan rumah pada kegiatan peringatan HJL dan HPRL tersebut. “Kami sudah ketemu, dan pastinya mereka kecewa. Namun setelah kami sampaikan soal alasannya alhamdulillah, mereka terima,” katanya. (rhm/idr)