Mobil Operasional BUMDes Kalaena Kiri Luwu Timur Hilang

  • Bagikan
--ilustrasi--

PALOPOPOS.FAJAR.CO.ID, KALAENA -- Mobil operasional pick up aset BUMDes Kalaena Kiri, Kecamatan Kalaena, diduga hilang.

Terungkapnya, dugaan hilangnya aset BUMDes Kalaena Kiri yang bersumber dari hibah Kemendes PDTT itu, berawal dari informasi salah seorang warga di Desa Kalaena Kiri yang enggan disebutkan namanya.

Menanggapi hal tersebut, Ketua BPD Kalaena Kiri, M. Yusuf membenarkan adanya isu hilangnya aset BUMDes tersebut.

“Ya itu benar, bahkan kami (BPD) Kalaena Kiri telah melakukan konfirmasi di beberapa pihak untuk mencari tahu keberadaan mobil pick up aset BUMDes tersebut," ungkap Yusuf, Rabu 15 Januari 2025.

Yusuf menceritakan, sepengetahuannya, alokasi anggaran pembelian mobil itu berasal dari dana hibah Kemendes PDTT tahun 2018.

Yang saat itu dirinya belum jadi anggota BPD. Namun, nanti ditahun 2019, yang saat itu dirinya juga baru menjabat BPD, kemudian dana tersebut dibelanjakan oleh pengurus, yang salah satunya adalah pembelian mobil pick up untuk operasional BUMDes.

Tapi dirinya juga heran dan tidak tahu kemana aset tersebut, termasuk semua dokumen BUMDes dan dokumen kepengurusan sebelumnya juga tidak ada di kantor.

“Informasi terkahir tahun 2021 yang saya dapatkan, pasca pemilihan kepala desa, pengurus BUMDes sebelumnya menitipkan aset tersebut ke Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (DPMD) Lutim,” terang Yusuf.

Lanjut, "Kami BPD telah melakukan konfirmasi ke kepala desa dan meminta agar Pemdes mencari tahu atau mempertanyakan hal tersebut ke Dinas PMD, karena di desa sama sekali tidak ada bukti-bukti penyerahan atau dokumen lainnya tentang kepengurusan BUMDes sebelumnya. Dan kami berharap agar pihak terkait segera memperjelas aset BUMDes itu,” kata Yusuf.

Sementara itu pula, Kepala Desa Kalaena Kiri, Hengki Wicakwono, juga mengaku tidak tahu menahu masalah aset BUMDes berupa mobil pick up atau yang lainnya.

“Kalau masalah itu saya tidak tahu, karena waktu itu saya belum menjabat kepala desa.
Dan silahkan konfirmasi ke Ketua BPD karena memang sempat membahas persoalan itu," sebut Hengki.(akmal)

  • Bagikan