Prosesi Adat Mappacekke Wanua Warnai Peringatan HJL dan HPRL

  • Bagikan
Ritual adat "mappacekke wanua" diawali dengan "malekke wae" dalam rangka Festival Budaya Luwu memperingati HUT ke-79 Kemerdekaan RI di Belopa, Selasa (6/8) kemarin. Nampak pengambilan air suci di Bubung Parani Kelurahan Senga.--DOK PALOPOPOS--

PALOPOPOS.FAJAR.CO.ID, PALOPO -- Peringatan Hari Jadi Luwu (HJL) dan Hari Perlawanan Rakyat Luwu (HPRL) akan digelar di Istana Kedatuan Luwu di Kota Palopo dimulai pada 21 Januari 2025 hingga 23 Januari 2025.

Pada kegiatan tersebut, Pj Gubernur Sulsel akan bersedia hadir di Istana Kedatuan bersama pejabat Pemprov Sulsel lainnya, serta kepala daerah se Tana Luwu bersama ketua DPRD masing-masing wilayah. Selain itu, Pemkab Kolaka Utara yang semulanya menjadi tuan rumah, juga mendapat undangan dari Kedatuan Luwu.

Yang mana pada kegiatan tersebut akan digelar sejumlah prosesi adat oleh Istana Kedatuan. Yakni prosesi Malekke Wae, Matemmu Lahoja, ziarah ke Lokkoe, upacara bendera, dan

prosesi mappacekke wanua.
Mappacceke Wanua secara harfiah berarti mendinginkan negeri. Bertujuan melakukan rekonsiliasi untuk memulihkan ikatan atau Masseddi Siri’ antara seluruh komponen di dalam masyarakat.

Hal ini biasa dilakukan untuk menghilangkan ketegangan-ketegangan dan keretakan-keretakan yang mungkin terjadi dalam kehidupan masyarakat sehari-hari, apalagi setelah event besar seperti Pilkada.

Mappacekke Wanua diawali dengan prosesi ‘Mallekke Wae’ atau mengambil air di Bubung Parani oleh pemangku adat seiring terbitnya matahari.
Prosesi dimulai dengan meminta izin (Mangngolo) ke Kedatuan Luwu untuk mengambil air.

Setelah itu, rombongan menuju Bubung Parani (Turungeng) untuk mengambil air, di mana dulunya masyarakat adat menyimbolkan air sebagai kebersihan, sarana untuk membersihkan segala noda.

Air suci yang diambil atau ri Lekke’ melalui sebuah prosesi adat, kemudian diarak dengan usungan adat (Sinrangngeng Lakko) di atas pangkuan seorang gadis remaja yang belum aqil balik sebagai simbol kesucian.
Air suci itu pun akan diarak di Istana Kedatuan Luwu untuk disimpan di sana selama semalaman.

Dalam perjalanan atau pengarakan air, gadis remaja duduk diatas usungan adat dikawal oleh beberapa anak muda yang disebut Palluru Gau.
Koordinator Seksi Acara Peringatan HJL dan HPRL, Magfirani Nassa mengatakan, prosesi Mallekke Wae merupakan bagian dari ritual adat Mappacekke Wanua yang digelar dalam rangka peringatan HJL dan HPRL yang dipusatkan di Istana Kedatuan Luwu.(rhm)

  • Bagikan

Exit mobile version