PALOPOPOS.FAJAR.CO.ID, MAKASSAR-- Pemekaran wilayah dapat terwujud jika ada kekuatan politik yang mendukung. Karenanya, perlu memperkuat Sumber Daya Manusia (SDM) dan membangun kekuatan politik yang lebih solid untuk mewujudkan DOB.
Hal tersebut terungkap pada Focus Group Discussion (FGD) dengan tema "DOB Luwu Tengah: Antara Harapan dan Tantangan" yang dilaksanakan Pusat Ikatan Pelajar Mahasiswa Luwu (PP IPMIL Luwu) di Grand Malebu Hotel, Makassar, (18/1) lalu.
Ir. Hasbi Syamsu Ali, Ketua Badan Pengurus Wilayah Kerukunan Keluarga Luwu Raya Sulawesi Selatan (BPW KKLR Sulsel) pada FGD ini menekankan bahwa untuk mewujudkan pemekaran DOB Luwu Tengah, diperlukan kerja sama antara pemerintah, mahasiswa, dan masyarakat.
Menurutnya, tokoh-tokoh Wija to Luwu (WTL) harus proaktif dalam pemetaan dan pembagian tugas yang jelas untuk memperjuangkan terbentuknya Provinsi Luwu Raya.
Wakil Ketua BPP KKLR, Abdul Talib Mustafa turut menyoroti regulasi terkait pemekaran wilayah yang terus berkembang.
Ia menegaskan bahwa meskipun ada tantangan dari sisi regulasi, persyaratan untuk pembentukan DOB Luwu Tengah sudah hampir tercapai.
Namun, untuk mengatasi tantangan ini, diperlukan kesatuan langkah dari seluruh elemen masyarakat, terutama untuk mendorong pemerintah pusat agar lebih responsif terhadap aspirasi pemekaran.
Diskusi semakin mendalam dengan pendapat Jhody Pama'tan, praktisi hukum yang juga turut serta dalam FGD tersebut. Ia menilai bahwa pemekaran wilayah dapat terwujud jika ada kekuatan politik yang mendukung.
“Meskipun Luwu Raya memiliki potensi SDA yang besar, kita perlu memperkuat Sumber Daya Manusia (SDM) dan membangun kekuatan politik yang lebih solid untuk mewujudkan DOB,” ujar Jhody.
Secara keseluruhan, FGD ini menunjukkan bahwa meskipun tantangan besar masih ada, optimisme untuk terbentuknya Provinsi Luwu Raya terus membara.
Masyarakat, terutama mahasiswa dan tokoh WTL, diminta untuk terus berjuang dengan semangat dan kerja sama demi mewujudkan DOB Luwu Tengah sebagai langkah awal dalam menciptakan provinsi baru yang lebih maju. (ikhwan ibrahim)