Nampak sopir mobil tongkang yang dikerumuni mahasiswa Aliansi Wija To Luwu yang nyaris diamuk. --Riawan junaid--
PALOPOPOS.FAJAR.CO.ID, LUWU-- Seorang sopir mobil tongkang nyaris diamuk massa aliansi Mahasiswa Wija To Luwu lantaran nekat ingin menerobos dan nyaris menabrak mahasiswa yang sedang orasi, Kamis, 23 Januari 2025.
Saat demo menuntut pembentukan Kabupaten Luwu Tengah berlangsung, mahasiswa menduduki "Jembatan Miring".
Tiba-tiba, sopir mobil tongkang yang bergerak dari arah Kota Palopo menuju Walenrang, Kabupaten Luwu, nekat ingin menerobos barisan pendemo.
Ban bekas yang dibakar di jalan pun dilindas, dan nyaris menabrak mahasiswa. Situasi itu seketika membuat massa aksi terpancing dan menahan mobil tersebut.
Sopir mobil nampak bersitegang dengan mahasiswa, saling tunjuk- tunjuk serta balas pukulan pun sempat terjadi.
Mahasiswa lain yang semula fokus degan orasinya, juga teralihkan dengan sigap mengerumuni mobil yang dikemudikan oleh seorang pemuda.
Situasi terasa semakin memanas, saat mobil dikelilingi kurang lebih 100 mahasiswa. Beruntung sopir mendapat ruang sehingga bisa meloloskan diri dari lokasi dengan menancap gas kendaraan.
Dilansir dari berita sebelumnya, aksi yang dipimpin oleh Fian, selaku jenderal lapangan, menggelar aksinya mulai sekira pukul 16.00 Wita.
Aksi ini diikuti kurang lebih 100 orang dari 6 lembaga mahasiswa yang mengatasnamakan pergerakan Aliansi Wija To Luwu.
Massa aksi menduduki "Jembatan Miring", penghubung jalan trans Sulawesi atau perbatasan Kota Palopo- Kecamatan Walenrang, Kabupaten.
Mereka menuntut pemerintah pusat khususnya Menteri Dalam Negeri untuk segera mengesahkan RUU DOB Luwu Tengah menjadi UU.
"Aksi ini diikuti 6 lembaga mahasiswa Wija To Luwu. Ini kami tujukan kepada pemerintah pusat, khususnya Kementrian Dalam Negeri. Perlu kita ketahui bahwa DOB Luwu Tengah telah menjadi RUU dan kami mendesak pemerintah pusat untuk segera mengesahkannya menjadi undang-undang," tegas Fian.(Riawan)