Soal Kirim Paket I-phone yang Diterima Teh Kotak, Perusahaan Jasa Pengirimin Akui Salah, Siap Ganti Kerugian

  • Bagikan

--ilustrasi--

PALOPOPOS.FAJAR.CO.ID, BATUPASI-- Pihak perusahaan akhirnya mengaku salah terkait pengiriman paket handphone (HP) Iphone yang berubah jadi teh kotak ke Papua. Mereka pun siap mengganti kerugian pelanggan.

Atas kekeliruan itu, pihak perusahaan telah melakukan komunikasi dengan pelapor untuk menyelesaikan masalah yang dilaporkan ke Polres Palopo itu secara kekeluargaan.

Hal tersebut disampaikan, Ardiansyah Harma Pimpinan Cabang (Pinca) Palopo perusahaan tersebut, saat dikonfirmasi Palopo Pos, Rabu, 22 Januari 2025. Menurutnya, masalah ini hanya miskomunikasi.

"Infonya pengirim salah paham. Rencananya hanya mau buat surat keterangan hilang. Sudah kami clearkan hari ini rencana mau dicabut laporannya dan kami ganti kerugiannya," ucap Ardiansyah dalam pesan diterima saat dikonfirmasi via whatsapp.

Dilansir dari berita sebelumnya, seorang warga Kelurahan Lebang, Arifin Latahang (47) yang merasa dirugikan atas pengiriman barang berupa I-Phone, tapi yang tiba di tujuan malah teh kotak.

Atas kejadian itu, Arifin melaporkan salah satu perusahaan jasa pengiriman di Palopo ke Polres Palopo.

Kronologis kejadian itu, bermula pada (30/12/2024) lalu. Sekira pukul 08.00 Wita, korban dihubungi oleh anaknya, Elgaraviona Donita yang sekolah SMA di Agas, Kabupaten Asmat, Provinsi Papua Barat.

Anak korban meminta untuk dibelikan handphone (HP) guna keperluan mengerjakan tugas sekolah. Setelah teleponan dengan anaknya, korban kemudian mendatangi beberapa toko HP dan memutuskan untuk membeli HP merek I-Phone XR warna hitam seharga Rp3 juta.

Dari toko, korban kemudian berangkat ke perusahaan jasa pengiriman barang tersebut untuk mengirim HP ke anaknya di Agas, Kabupaten Asmat, Provinsi Papua Barat. Korban diterima oleh pegawai inisial ME. Dan membayar biaya administrasi sebanyak Rp370 ribu.

Berselang dua pekan pascabarang dikirim, anak korban belum juga mendapat kabar dari pihak perusahaan jasa pengiriman barang. Sehingga pada (11/01/2025) lalu, korban mengarahkan anaknya untuk mengecek kirimannya di kantor perwakilan perusahaan tersebut di Kabupaten Asmat.

Saat anak korban mendatangi perwakilan kantor perusahaan itu di Asmat, berhubung karena hari libur sehingga kembali lagi pekan berikutnya, tepatnya pada Senin (13/01/2024). Dan didampingi oleh ibunya, Elgaraviona Donita datang kembali untuk mengecek paket yang dikirim oleh bapaknya.

Paketnya benar tiba akan tetapi setelah dibuka ditempat oleh salah seorang petugas perusahaan, ternyata isi dalam paket tersebut bukan HP melainkan berisi teh kotak.

"Anak pelapor tiba di kantor jasa pengiriman barang didampingi ibunya, saat itu diperlihatkan oleh salah seorang petugas di kantor perusahaan tersebut dan menurut pihak perusahaan, barang kirimannya telah tiba tapi, tidak bisa dihubungi karena tidak ada nomor HP yang tertera pada kardus pengiriman. Melihat barang tersebut, anak korban meminta agar kardus dibuka dan dibantu oleh petugas kantor perusahaan tersebut. Setelah dibuka, paket itu berisi satu buah teh kotak dan HP I-Phone XR warna hitam yang dikirim oleh bapaknya tidak ada," jelas Sayed Ahmad. A.

"Akibat kejadian itu, korban mengalami kerugian kurang lebih Rp3,4 juta. Dan untuk laporannya saat ini masih dalam proses penyelidikan," ungkapnya. (ria/ikh)

  • Bagikan