Ahsan/Hendra
PALOPOPOS.FAJAR.CO.ID, JAKARTA-- Pasangan ganda putra legendaris Indonesia, Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan resmi memutuskan untuk pensiun.
Kekalahan di ajang Indonesia Master 2025 dari wakil Malaysia, Junaidi Arif/Yap Roy King 13-21, 14-21 menjadi penutup Karier Ahsan/Hendra.
Kabar dan rencana keduanya akan gantung raket memang sudah diumumkan sejak tahun lalu di sosial media masing-masing.
Pasangan legendaris ganda putra bulutangkis Indonesia, Mohammad Ahsan dan Hendra Setiawan, atau yang dikenal dengan julukan The Daddies, telah menorehkan sejarah panjang dalam dunia olahraga. Dengan prestasi yang mereka raih bersama, perjalanan karier keduanya menjadi sorotan, setelah keduanya memutuskan pensiun bersama. Bagaimana perjalanan The Daddies dari awal dipasangkan hingga pensiun bersama?
Sebelum dipasangkan, Ahsan dan Hendra telah lebih dulu mencetak prestasi bersama pasangan masing-masing. Hendra Setiawan pernah berduet dengan Markis Kido sejak tahun 2002. Bersama Kido, Hendra berhasil meraih medali emas Olimpiade Beijing 2008 dan Kejuaraan Dunia BWF 2007, prestasi yang menjadi kebanggaan Indonesia.
Sementara itu, Mohammad Ahsan berpasangan dengan Bona Septano, adik kandung Markis Kido, sejak tahun 2005. Mereka juga mencatatkan sejumlah prestasi, seperti juara di Vietnam International Challenge 2007 dan Philippine Open Grand Prix Gold 2009.
Lantas perjalanan duet The Daddies dimulai pada Oktober 2012. Pelatih legendaris Herry IP memutuskan untuk memasangkan mereka. Debut pertama pasangan ini terjadi di Denmark Open Superseries Premier 2012, di mana The Daddies berhasil melaju hingga semifinal.
Pada tahun 2013, Ahsan/Hendra meraih gelar perdana mereka di Malaysia Open Superseries setelah mengalahkan pasangan Korea Selatan, Ko Sung-hyun/Lee Yong-dae. Di tahun yang sama, mereka juga berhasil menjuarai Kejuaraan Dunia BWF 2013 dan menduduki peringkat satu dunia hingga pertengahan 2014. Salah satu prestasi besar lainnya adalah kemenangan mereka di All England 2014.
Perjalanan karier mereka tidak selalu mulus. Pada 2016, cedera yang dialami Ahsan, kekalahan beruntun, dan kemunculan pasangan muda seperti "The Minions" (Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo) diduga membuat mereka memutuskan untuk berpisah.
Ahsan kemudian berpasangan dengan Berry Angriawan, sementara Hendra berduet dengan Rian Agung Saputro. Hendra bahkan keluar dari Pelatnas PBSI dan menjadi pemain profesional, sempat berpasangan dengan pemain Malaysia, Tan Boon Heong.
Namun, seperti pepatah "jodoh tak akan ke mana," Ahsan dan Hendra kembali dipasangkan pada tahun 2018. Mereka berhasil memenangkan Malaysia International Challenge 2018 dengan mengalahkan Aaron Chia/Soh Wooi Yik.
Meski usia mereka tidak muda lagi, Ahsan dan Hendra terus menunjukkan performa luar biasa. Pada 2019, mereka kembali meraih gelar Kejuaraan Dunia BWF untuk ketiga kalinya. The Daddies juga memenangkan All England dan World Tour Finals di tahun yang sama.
Selain itu, mereka turut berkontribusi dalam kemenangan tim Indonesia meraih Piala Thomas 2020, yang merupakan kemenangan pertama Indonesia setelah 19 tahun.
Ahsan dan Hendra terus berlaga hingga tahun 2024, meski beberapa kali mengalami cedera. Mereka tetap bersaing di berbagai turnamen internasional dan beberapa kali mencapai babak final, membuktikan bahwa usia bukanlah hambatan.
Pasangan kebanggaan Indonesia ini akhirnya resmi mengakhiri karier mereka sebagai atlet profesional pada awal tahun 2025. Keputusan ini diambil setelah kekalahan mereka dari pasangan Malaysia, Arif Junaidi dan Roy King Yap, di babak 16 besar Indonesia Masters 2025.
Sebelumnya, Hendra Setiawan telah mengumumkan rencana pensiun pada 3 Desember 2024, yang kemudian disusul oleh Mohammad Ahsan seminggu setelahnya. Meski begitu, mereka sepakat menjadikan Indonesia Masters 2025 sebagai ajang terakhir mereka.
Julukan "The Daddies" yang melekat pada Ahsan dan Hendra bukan hanya menggambarkan status mereka sebagai ayah, tetapi juga simbol kehangatan dan keakraban di lapangan. Dalam wawancara dengan BWF TV, Hendra mengatakan, "Saya rasa enggak masalah ya. Jadi kita oke-oke saja sama panggilan The Daddies itu."
Hal senada juga diungkapkan oleh Ahsan, "Ya, enggak masalah, mungkin memang kenyataannya seperti itu ya. Kita sebagai orang tua, sudah berkeluarga. Jadi nggak masalah."
Setelah berkarier cukup panjang di dunia bulu tangkis, Ahsan/Hendra menjadikan turnamen Indonesia Master 2025 sebagai kejuaraan terakhir yang mereka ikuti. Keduanya mengumumkan keputusannya untuk pensiun dari bulu tangkis pada Desember 2024.
Hendra lebih dulu mengumumkan keputusannya untuk gantung raket lewat unggahan di akun Instagram pribadinya pada 3 Desember 2024. Menurutnya, ini adalah momen yang tepat bagi dirinya untuk pensiun setelah berkarier di dunia bulu tangkis Indonesia selama 35 tahun.
"35 tahun sudah saya berada di dalam dunia badminton. Saya rasa saat ini adalah saat yang tepat untuk memutuskan bahwa saya akan mengakhiri karier saya sebagai atlet badminton. Indonesia Master 2025 akan menjadi turnamen terakhir saya. Terimakasih kepada Tuhan karena saya diberi kesempatan bisa bermain sampai sejauh ini dan semua impian saya di dunia badminton sudah tercapai," tulis Hendra lewat akun @hendrasansan.
Seminggu berselang, giliran Ahsan yang mengumumkan bakal pensiun. Lewat akun Instagramnya, Hasan mengunggah beberapa foto yang agak 'nyeleneh'. Dia tampak menggantungkan sepatu dan raketnya di dinding yang tinggi, dengan potret dirinya yang berdiri menggunakan tangga. Foto-foto itu seolah mengilustrasikan keputusannya untuk gantung raket.
"Bismillah.. Alhamdulillah akhirnya telah sampai juga waktu untuk mengakhiri perjalanan saya di dunia bulutangkis," tulis Hasan lewat akun Instagram @king.chayra, pada 10 Desember 2024 lalu. (fjr/pp)