Anggota DPRD Kabupaten Berau Kaltim Frans Lewi Prihatin Melihat Kampung Halamannya Galinggang Banjir

  • Bagikan
Anggota DPRD Kabupaten Berau, Kalimantan Timur, dari Partai Hanura saat melewati bajir pada Ibadah pemakaman Almh. Ibu Mihera di Desa Lawewe, Kecamatan Baebunta Selatan, Luwu Utara, umat 24 Januari 2025. --FOTO HERMAN/PALOPOPOS--

Dalam Kondisi Banjir, Ibadah Pemakaman Almh Ibu Mihera di Baebunta Selatan Tetap Dilaksanakan

PALOPOPOS.FAJAR.CO.ID, BAEBUNTA--Di tengah kondisi banjir yang melanda Desa Lawewe, Kecamatan Baebunta Selatan, Luwu Utara, beberapa hari ini, Ibadah pemakaman Almh. Ibu Mihera tetap dilaksanakan Jumat, 24 Januari 2025.

Ibadah yang dilaksanakan dalam kondisi banjir ini, dipimpin oleh Pdt. Yulianti, S.Th dari Gereja Toraja Jemaat Rantemamase. Nampak ratusan keluarga dan kerabat hadir melayat.

Salah seorang dari kerabat Almh. Ibu Mihera, menceritakan bahwa banjir yang melanda Desa Lawewe, sudah berlangsung tiga hari, kemarin (Hari Kamis red) kondisi air sampai lutut, sehingga tenda-tenda untuk menerima tamu harus dipindahkan ke badan jalan desa yang agak kering dan tinggi namun jauh dari rumah duka.

Frans Lewi, yang juga adalah anggota DPRD Kabupaten Berau, Kalimantan Timur, dari Partai Hanura, saat di temui di lokasi Ibadah Pemakaman Almh Ibu Mihera mengatakan prihatin melihat kampung halamannya Galinggang yang dilanda banjir. Dimana dalam suasana duka di tengah kondisi banjir seperti ini, tentunya sangat mengganggu aktifitas, tapi itu tidak mengurangi kebersamaan untuk kita saling menghibur kepada keluarga yang berduka.

"Saya berharap kepada Kepala Desa Lawewe yang langsung bersentuhan dengan masyarakat agar kondisi yang kita alami di Desa Lawewe ini dapat dibawa dalam musrembang, walau mungkin untuk anggaran 2025 sudah ketok palu tapi itu dapat disampaikan dalam musrembang untuk anggaran perubahan dan anggaran murni 2026,"harap Frans Lewi.

Lanjutnya lagi mengatakan bahwa kondisi banjir yang sering dialami masyarakat di sini bisa dibawa dalam musrembang Kecamatan.
"Saya titip kepada Kepala Desa Lawewe agar apa yang dialami warga kita di sini dapat disampaikan ke pemerintah dalam musrembang kecamatan, yang tentunya akan dihadiri Bupati,"katanya.

Legislator Partai Hanura itu mengatakan mudah-mudahan ada kesempatan saya akan coba melakukan kunjungan kerja ke DPRD Luwu Utara, sehingga dapat bertemu dengan anggota DPRD di sana untuk bisa berkomunikasi agar dapat melihat keadaan desa kami.

"Saya usahakan untuk melakukan komunikasi dengan pemerintah walaupun saya tidak dapat berbuat banyak, tapi tentunya perlu ada langkah politik untuk bisa mendorong sehingga ada perhatian dari pemerintah, karena ini adalah tanggung jawab kita sebagai anak yang dibesarkan di sini,"jelasnya

Ditambahkannya, walaupun saya tugas di daerah lain, namun saya berharap Pemerintah memperhatikan pembangunan di desa Lawewe ini. Karena saya prihatin dengan kondisi kampung halaman saya ini yang selalu dilanda banjir, apalagi dalam suasana duka yang dialami keluarga seperti ini. Juga dengan adanya banjir ini banyak lahan pertanian warga yang tergenang air sehingga tidak produktif lagi.

Sementara itu, Hasrianto, Kepala Desa Lawewe, mengatakan bahwa sudah satu tahun ini, desa ini selalu dilanda banjir.
"Ini akibat sungai Rongkong yang meluap yang mengakibatkan tanggul yang ada di Desa Beringin Jaya jebol sehingga Lawewe kena dampaknya,"jelas Hasrianto.

Lanjut Hasrianto, berharap ada perhatian dari Pemerintah Daerah, Provinsi dan Pusat untuk mengatasi permasalahan banjir yang ada di desa Lawewe. Ini merupakan tanggung jawab dari Balai Besar Wilayah Sungai Pompengan. (man)

  • Bagikan

Exit mobile version