Legislator Sulsel Minta Pemprov Perhatikan Poros Jalan di Luwu Raya dan Toraja

  • Bagikan
Anggota Komisi D DPRD Sulsel dari Fraksi Partai NasDem, Yosia Rinto Kadang

Anggota Komisi D DPRD Sulsel dari Fraksi Partai NasDem, Yosia Rinto Kadang

PALOPOPOS.O.ID, MAKASSAR -- Dua anggota DPRD Sulawesi Selatan dari daerah pemilihan (dapil) Luwu Raya dan Toraja Raya mendesak Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan untuk segera membenahi kondisi jalan poros milik provinsi dan nasional yang semakin rusak parah.

Anggota Komisi D DPRD Sulsel dari Fraksi Partai NasDem, Yosia Rinto Kadang, mempertanyakan kelanjutan pembangunan jalan poros strategis yang menghubungkan Rantepao-Pangala'-Baruppu hingga batas Provinsi Sulawesi Barat.

"Ini persoalan krusial. Jalan poros ini adalah penghubung lintas daerah dan perlu menjadi perhatian serius," ujar Yosia dalam rapat kerja Komisi D DPRD Sulsel bersama Badan Perencanaan Pembangunan, Penelitian, dan Pengembangan Daerah (Bappelitbangda) Sulsel, Kamis (23/1/2025).

Sebagai Ketua DPD Partai NasDem Toraja Utara, Yosia juga menyoroti pentingnya kelanjutan pembangunan jalan Rantepao-Tikala-Batutumonga, yang menjadi akses vital bagi masyarakat setempat.

Namun, Kepala Bappelitbangda Sulsel, Setiawan Aswad, menyampaikan bahwa anggaran tahun 2025 belum mencakup pembangunan ruas jalan Rantepao-Pangala'-Batas Sulbar.
Sementara itu, Anggota DPRD Sulsel dari Fraksi PPP, Rusli Sunali, menyoroti minimnya perhatian terhadap pembangunan infrastruktur di wilayah Luwu Raya. Ia menilai bahwa kebijakan anggaran tahun 2025 belum mencerminkan pemerataan pembangunan di daerah tersebut.

"Jujur saja, APBD tahun 2025 belum menciptakan pemerataan pembangunan, terutama di Luwu Raya," kata Rusli dalam rapat pembahasan program kerja bersama sejumlah OPD mitra kerja Komisi D DPRD Sulsel.

Rusli mendesak percepatan pembangunan jalan penghubung antarwilayah, terutama akses ke daerah pedalaman yang masih kekurangan infrastruktur.

"Perencanaan untuk Luwu Raya masih minim, terutama dalam pembangunan jalan-jalan penghubung. Ini membutuhkan perhatian serius agar tidak ada kebijakan yang diskriminatif," tegasnya.

Rusli juga mengingatkan bahwa Luwu Raya terdiri dari empat wilayah strategis, yaitu Kabupaten Luwu, Kabupaten Luwu Utara, Kabupaten Luwu Timur, dan Kota Palopo. Ia berharap Pemerintah Provinsi Sulsel segera mengambil langkah konkret untuk memastikan pemerataan pembangunan di seluruh wilayah tersebut.

Dengan adanya desakan ini, diharapkan pemprov Sulsel dapat segera mengalokasikan anggaran yang memadai untuk memperbaiki dan membangun infrastruktur jalan yang menjadi kebutuhan utama masyarakat di Luwu Raya dan Toraja Raya.(idris prasetiawan)

  • Bagikan

Exit mobile version