PALOPOPOS.FAJAR.CO.ID, JAKARTA-- Menanggapi rencana Presiden RI Prabowo Subianto untuk melakukan penghematan pengeluaran Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) sebanyak Rp 306,69 triliun.
Dalam merealisasikan permintaan Presiden, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyatakan bahwa pihak Kementerian Keuangan (Kemenkeu) akan tetap mencari cara agar APBN 2025 tidak perlu mengalami perubahan.
Menurut Menkeu Sri Mulyani, keputusan Prabowo untuk melakukan penghematan kepada APBN hanya akan berdampak kepada tingkat belanja Pemerintah.
"Nanti akan kita sampaikan dulu kepada DPR. Saat ini, masing-masing Kementerian akan mengidentifikasi terlebih dahulu terkait rencana efisiensi," ujar Menkeu Sri Mulyani di Jakarta, pada Jumat 27 Januari 2025.
Nantinya, Menkeu Sri Mulyani menjelaskan bahwa setiap Kementerian atau Lembaga terkait akan melaporkan rencana efisiensi anggaran tersebut paling lambat pada tanggal 14 Februari 2025 nanti.
Kendati begitu, Menkeu Sri Mulyani juga tidak menampik dugaan bahwa penghematan anggaran APBN ini dilakukan untuk menunjang keberlangsungan program Makan Bergizi Gratis (MBG) milik Presiden Prabowo Subianto.
"Memang perlu dibantu oleh banyak pihak, dan kita semuanya sedang membantu memperkuat itu," ucap Sri Mulyani.
Sebelumnya, Presiden RI Prabowo Subianto mengumumkan bahwa Pemerintah akan menargetkan penghematan APBN sebesar Rp306,69 triliun.
Dalam hal ini, Prabowo juga memerintahkan para Menteri dan anggota Kabinet Merah Putih untuk menetapkan pos-pos mana saja yang dapat dihemat pengeluarannya. Kendati begitu, beliau juga menambahkan bahwa penghematan anggaran ini tidak berlaku kepada agenda-agenda seperti bantuan sosial (bansos).
Selain itu, Prabowo juga menambahkan bahwa langkah ini bisa menghemat anggaran hingga Rp20 triliun, yang akan dialokasikan untuk program yang lebih menyasar pada kesejahteraan rakyat dan pendidikan.
"Saya tegaskan kembali bahwa hal-hal di luar itu yang bersifat seremoni, upacara, merayakan ulang tahun ini, ulang tahun itu, hari ini, hari itu, kita tidak anggarkan Perayaan sejarah, perayaan ulang tahun, laksanakan secara sederhana di kantor di ruangan. Kalau perlu yang hadir hanya 15 orang, sisanya diviconkan," tegas Prabowo. (*/dis)