Pemkab Luwu Timur Tindak Tegas Pangkalan Pelanggar Aturan Harga LPG

  • Bagikan

Kepala Dinas Perdagangan, Koperasi, UKM, dan Perindustrian (Disdakoprinum) Luwu Timur, Senfry Oktavianus mengungkap penyebab tingginya harga LPG 3 Kg (Foto: Doc Pribadi)

PALOPOPOS CO.ID, MALILI-- Harga jual LPG 3 Kg di Kabupaten Luwu Timur melambung hingga Rp 40.000 per tabung di tingkat pengecer. Kepala Dinas Perdagangan, Koperasi, UKM, dan Perindustrian (Disdakoprinum) Luwu Timur, Senfry Oktavianus, mengungkapkan bahwa tingginya harga diduga oleh kerjasama ilegal antara pangkalan dan pengecer serta penyalahgunaan distribusi LPG subsidi.

“LPG ada, tapi di pengecer mahal. Ada laporan harga jual mencapai Rp 40.000. Berdasarkan penelusuran, ada pengecer yang membeli tabung dari pangkalan di atas Harga Eceran Tertinggi (HET) sebesar Rp 22.000,” ungkap Senfry.

Ia menjelaskan bahwa pengecer membeli LPG dari pangkalan dengan harga sekitar Rp 27.000. Karena permintaan tinggi dan stok cepat habis, beberapa pangkalan tergoda menjual kepada pengecer untuk mendapatkan keuntungan lebih besar.

Lebih parahnya, distribusi LPG bersubsidi ini juga disalahgunakan dengan menyelundupkan tabung ke luar wilayah Luwu Timur. "Polisi menemukan ada yang membawa tabung dari Luwu Timur ke Bahodopi, Morowali, Sulawesi Tengah. Di sana, tabung LPG dijual dengan harga Rp 40.000 hingga Rp 45.000 per tabung," jelas Senfry.

Mengantisipasi lonjakan harga, Pemkab Luwu Timur bekerja sama dengan Kepolisian untuk memperketat pengawasan distribusi LPG. Pangkalan yang terbukti melanggar aturan HET akan dikenakan sanksi tegas berupa Pemutusan Hubungan Usaha (PHU) oleh agen.

“Mulai 1 Februari, sesuai kebijakan pemerintah pusat, pangkalan tidak lagi diperbolehkan menjual LPG subsidi kepada pengecer. Kami akan mengawal kebijakan ini agar penjualan LPG di pangkalan benar-benar tepat sasaran dan langsung ke masyarakat,” tegas Senfry.

Sebagai langkah penanggulangan, Pertamina telah menyalurkan tambahan alokasi sebesar 6.160 tabung LPG ke wilayah Luwu Timur. Disdakoprinum juga mengadakan operasi pasar di beberapa kecamatan yang mengalami gejolak harga.

“Alhamdulillah, kita mendapat dua truk tambahan LPG. Operasi pasar kami fokuskan di Kecamatan Towuti, yang paling terdampak kenaikan harga,” ujar Senfry.

Dengan langkah-langkah tersebut, pemerintah berharap stabilitas harga LPG di Luwu Timur dapat segera pulih, sehingga masyarakat dapat mengakses LPG 3 Kg dengan harga sesuai HET. (*/uce)

  • Bagikan