PALOPOPOS CO ID, LAMPUNG - Para petani singkong di Provinsi Lampung menyambut baik rencana kehadiran Menteri Pertanian (Mentan), Andi Amran Sulaiman yang akan segera dijadwalkan dalam waktu dekat. Mereka mengapresiasi perhatian pemerintah yang selama ini telah mengakomodir kepentingan petani.
Ketua Perkumpulan Petani Ubi Kayu Indonesia (PPUKI), Kabupaten Mesuji, Provinsi Lampung, Kadek Tike mengatakan bahwa kehadiran Mentan Amran diyakini dapat menyelesaikan persoalan harga agar sesuai dengan keputusan pada tanggal 31 Januari lalu, yaitu sebesar Rp1.350 perkilogram.
“Kami sangat yakin kehadiran Bapak Menteri sebagai Bapak Singkong Indonesia bisa mengecek pelaku industri yang masih melakukan impor tepung tapioka. Jadi kami menyambut baik kehadiran Pak Menteri yang dijadwalkan dalam waktu dekat,” ujar Kadek, Rabu, 5 Februari 2025.
Sesuai keputusan Menteri Pertanian pada tanggal 31 Januari lalu pemerintah telah memutuskan bahwa pembelian singkong harus berada di angka Rp1.350 perkilogram. Pembelian ini juga wajib diikuti industri untuk tidak melakukan impor tapioka selama ketersediaan dalam negeri masih melimpah ruah.
“Seperti yang disampaikan Pak Menteri harga akan lebih baik saat impor tepung tapioka diatur. Dan kalau memang masih bisa diserap untuk kebutuhan nasional kenapa harus impor. Toh jagung juga bisa dijadikan bahan tepung tapioka,” katanya.
Kadek menambahkan bahwa persoalan harga dan impor tapioka hanya bisa diselesaikan oleh Menteri Pertanian. Pasalnya, mereka menilai hanya Mentan Amran yang memiliki ketegasan dan juga pembelaan terhadap para petani.
“Para petani mengharapkan beliau (Mentan Amran) hadir. Sebab kalau beliau hadir masalah petani akan selesai. Kami sangat antusias, kami melihat ketegasan Pak Menteri luar biasa. Kami sangat mengapresiasi kalau Pak Mentan mau berkenan hadir menemui petani singkong,” jelasnya.
Sebagai informasi, Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman dijadwalkan akan memenuhi harapan petani singkong untuk datang langsung meninjau kondisi di lapangan. Rencananya, Mentan hadir dalam waktu dekat dan akan berdialog dengan petani maupun pelaku industri. (*)
