Polres dan Kejari Palopo Koordinasi 40 Proyek Diduga Bermasalah

  • Bagikan
ILUSTRASI

Tindak Lanjuti Aksi Demo KPK Palopo

PALOPOPOS.FAJAR.CO.ID, PALOPO -- Aparat Penegak Hukum (APH), Kejari dan Polres Palopo membangun komunikasi sebagai tindak lanjut atas aksi demonstrasi Koalisi Pemerhati Korupsi (KPK) Palopo.
Polres dan Kejari, melakukan koordinasi terkait 40 proyek diduga bermasalah.

Seperti disampaikan Kajari Palopo melalui Kasi Pidsus, Yoga Pradila Sanjaya dan Kasat Reskrim melalui Kanit Tipidko pada Senin (3/2/2025) seusai menerima massa pendemo dari KPK Palopo.

Kedua perwakilan institusi penegak hukum di Kota Idaman itu, senada mengatakan, segera membangun komunikasi.
"Dari sekian banyak dugaan- dugaan dalam lembaran kertas yang diserahkan ke kami, ada berapa kasus yang suda selesai seperti Jl. Lingkar barat dan pengadaan mobil dinas lingkungan hidup. Dan untuk lainnya, itu akan kami koordinasi lebih lanjut untuk mengetahui mana yang telah ditangani dan belum," ucap keduanya senada.

Dilansir dari berita sebelumnya, KPK Palopo, untuk kedua kalinya kembali menggelar aksi demontrasi di depan kantor Kejaksaan dan Mako Polres Palopo.
Kurang lebih 100 orang massa yang hadir, dipimpin oleh Fahrul selalu jenderal lapangan.

Ditemui sela-sela aksi, Fahrul menyampaikan bahwa aksi mereka itu mendesak APH untuk mengusut tuntas 40 proyek didiga bermasalah di Palopo.
Puluhan proyek tersebut dikerjakan pada masa pemerintahan mantan walikota dua periode, HM. Judas Amir.

Disebutkan juga, dalang utama dari proyek terindikasi terjadi tindak pidana korupsi itu ialah anak angkat mantan walikota inisial FKJ.
Beberapa proyek yang disebutkan nampa jelas pelanggarannya, seperti proyek Islamic Center yang menelan anggaran kurang lebih Rp50 miliar.
Proyek tersebut dinilai membuang- buang anggaran, pasalnya, lahan yang dibangun gedung itu, status kepemilikan belum jelas. Lantaran memiliki dua alas hak (sertifikat).

"Kami menduga, dari 40 proyek bermasalah, terindikasi korupsi itu, dalangnya adalah putra dari mantan Walikota Palopo dua periode inisial FKJ. FKJ ini kami duga sebagai dalang utama dari banyaknya proyek diduga bermasalah di Palopo," tegas Fahrul. (ria/idr)

  • Bagikan