PALOPOPOS.FAJAR.CO.ID PALOPO -- Wajah sumringah terpancar jelas di wajah pasangan pengantin baru, Nurul dan Nasruddin. Pasalnya, ia baru saja melakukan akad kredit atas kepemilikan rumah baru melalui pembiayaan di Bank Tabungan Negara (BTN) Cabang Kota Palopo, Sulawesi Selatan.
Impian memiliki rumah bagi keluarga kecil seperti Nurul dan Nasruddin di atas, menjadi dambaan bagi setiap pasangan pengantin baru. Kini, memiliki rumah sebelum menikah sudah sangat mudah. Sehingga, pada saat setelah menikah tinggal masuk, menikmati hidup bersama buah hati.
Di Kota Palopo, kehadiran Bank Tabungan Negara (BTN) sangat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat. Mulai dari pegawai negeri, pegawai swasta, pelaku ekonomi kecil, pengusaha besar, hingga kaum milenial.
Perumahan tumbuh seiring dengan tumbuhnya user, lantaran Kota Palopo menjadi magnet bagi warga di Luwu Raya (Kab. Luwu, Kab. Luwu Utara, Kab. Luwu Timur, Toraja Utara, dan Tana Toraja) untuk memiliki hunian. Selain sebagai tempat tinggal juga sebagai tempat berusaha dalam pengembangan UMKM.
Kepala Cabang Bank BTN Palopo, Niar mengungkapkan, saat ini sangat mudah memiliki rumah. Bahkan pengajuannya sekarang bisa lewat daring (online), yakni di BTN Mobile atau lewat aplikasi Bale yang sudah terintegrasi dengan BTN Properti.
"Cukup dari HP, tidak perlu repot datang ke kantor cabang, nanti jika sudah menemukan rumah yang disukai akan diundang untuk wawancara, jika sudah ada persetujuan langsung bisa melakukan akad dan menempati rumah barunya," ujar Niar saat diwawancara PALOPOPOS.FAJAR.CO.ID di kantornya 8 Januari 2025.
Mengenai cicilan, lanjut Niar, sangat murah melalui pembiayaan di Bank BTN. "Angsurannya hanya satu jutaan dan tenornya ada 10 tahun, 15 tahun, dan 20 tahun," ungkap Niar.
Skema Pembiayaan Subsidi
PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN) memiliki tiga skema pembiayaan subsidi untuk Program 3 Juta Rumah. Ketiganya memiliki masa tenor yang panjang yakni hingga 30 tahun.
VP Subsidized Mortgage Division PT Bank Tabungan Negara (BTN) (Persero), Nur Ridho menyebutkan skema pembiayaan tersebut di antaranya Rumah Desa Sehat, Rumah Sejahtera, dan Rumah Perkotaan.
Hal ini disampaikan dalam acara Banking & Property Outlook 2025: Era Baru Kebangkitan Industri Properti yang digelar oleh Indonesia Housing Creative Forum & Urban Forum di Jakarta, Selasa (10/12/2024).
Rumah Desa Sehat merupakan program yang diperuntukkan untuk perumahan di desa. Nantinya BTN akan menawarkan 4 layanan pembiayaan, di antaranya Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS), KPR, kredit bangun rumah, dan kredit renovasi rumah. Masa tenornya cukup panjang yakni bisa sampai 30 tahun untuk KPR subsidi maupun yang normal.
Kedua, Rumah Sejahtera untuk masyarakat berpenghasilan rendah (MBR). Layanan pembiayaannya di antaranya KPR rumah tapak dan rusun, kredit bangun rumah, dan kredit renovasi rumah. Dengan masa tenor sampai 10 tahun untuk KPR subsidi dan sampai 30 tahun untu KPR normal.
Ketiga, Rumah Perkotaan diperuntukkan bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) di perkotaan. Layanan pembiayaannya lebih sedikit yakni hanya untuk kredit kepemilikan rumah dan rusun. Dengan masa tenor sampai 10 tahun untuk KPR subsidi dan sampai 30 tahun untu KPR normal.
"Kalau nggak salah satu desa, 25 unit rumah. Saya optimis juga kalau 25 unit dikali berapa desa di Indonesia, insyaAllah 3 juta kalau memang bisa dilaksanakan, insyaAllah bisa dilaksanakan, dalam tempo satu tahun," ujarnya.
Ada pun besaran anggaran yang disiapkan untuk program subsidi sekitar Rp 53 triliun.
Kemudian, BTN juga sudah mengusulkan kuota FLPP ditambah tahun depan, dari yang semula 200 ribu unit akan menjadi 400 ribu.
"Program FLPP tahun kemarin 166 (ribu), kemudian ditambah atau digenapkan jadi 200 (ribu) unit. Tahun depan insyaAllah sesuai dengan anggaran yang sudah dicanangkan, sekitar 220 ribu unit rumah lagi. Atau kemarin ada diskusi juga sekitar 400 (ribu) unit untuk tahun depan, ini akan terus berkembang," jelasnya.(idr)