- Penemuan Rangka Manusia di Hutan Battang Barat
PALOPOPOS.FAJAR.CO.ID, PALOPO -- Pasca penemuan kerangka mayat diduga berjenis kelamin perempuan di wilayah hutan lindung, KM 35 Battang Barat, Kota Palopo, jajaran Polres Palopo telah menerima laporan dua orang tua kehilangan anak gadisnya.
Anak gadis mereka itu, hilang sejak 2024 tahun lalu dan sampai saat ini belum ada kabar keberadaan mereka. Seperti disampaikan Kasat Reskrim Polres Palopo AKP Sayed Ahmad. A saat dikonfirmasi, Selasa, 11 Februari 2025.
Kata Sayed Ahmad. A, warga yang datangi Polres Palopo, mengaku kehilangan anak gadis mereka sejak 2024 dan sampai sekarang tidak diketahui keberadaannya, serta nomor kontak tidak bisa dihubungi.
Gadis yang dikabarkan hilang sejak 2024 itu, disebutkan memiliki kemiripan. Seperti rambut panjang agak pirang. Akan tetapi, untuk memastikan identitas dibalik rangka mayat yang ditemukan itu, Polres Palopo telah bersurat ke Biddokkes Polda Sulsel untuk dilakukan pemeriksaan forensik.
"Pasca evakuasi rangka manusia yang ditemukam dengan kondisi tengkorak dililit kain hingga mulut gunakan celana lejing warna hitam, sudah ada dua orang tua yang datangi Polres dan mengaku kehilangan anak gadis mereka. Untuk perkembangan selanjutnya, kami masih menunggu tim Biddokkes dari Polda melakukan pemeriksaan terhadap rangka tersebut," ucap Sayed Ahmad. A.
Kedua orang tua yang melaporkan anak gadisnya hilang yakni, Orang tuanya dari Febi, salah satu sales Honda di Palopo, warga Jalan Pong Simpin yang hilang 2024 dan orang tua dari daerah Wajo yang juga melaporkan anak gadisnya hilang sejak 2024 lalu.
Dilansir dari berita sebelumnya, rangka manusia ditemukan warga dengan kondisi tengkorak hingga mulut diikat celana lejing warna hitam. Rangka mayat ini ditemukan pada (9/2/2025) oleh Yotan (18) dan Okki (23) warga Kelurahan Lebang, Kecamatan Wara Barat l.
Awalnya, Yotan dan Okki ini hendak menuju ke Toraja. Akan tetapi, mereka menghentikan kendaraan untuk singgah buang air kecil (kencing). Tidak jauh dari tempat keduanya berhenti, mereka melihat ayam hutan yang sedang asik mengeruk- ngeruk tanah dan memakan sesuatu.
Sehingga dengan insiatif, keduanya mendekati tempat ayam hutan tersebut mengeruk tanah dan mendapati sekumpulan belatung. Dan setelah mencungkil tanah tempat belatung itu berkumpul menggunakan tangkai kayu, mereka mendapati tengkorak manusia. Temuan tersebut kemudian dilaporkan ke pihak kepolisian dan seterah ditindaklanjuti.
Pihak kepolisian yang tiba di lokasi kemudian sterilkan lolasi dan mengevakuasi rangka tersebut ke kamar jenaza RSU Sawerigading untuk dilakukan pemeriksaan dokter forensik. Rangka manusia itu diduga berjenis kelamin perempuan dengan ciri-ciri rambut panjang dan pirang.(ria/idr)