Pengambilan Sampel Diundur, Tim Forensik Terhalang Banjir Maros

  • Bagikan
Kasat Reskrim Polres Palopo, AKP Sayed Ahmad. A
  • Penemuan Rangka Manusia di Hutan Battang Barat

PALOPOPOS.FAJAR.CO.ID, PALOPO -- Pemeriksaan sekaligus pengambilan sampel rangka manusia yang ditemukan di KM 35 Battang Barat diundur.
Dijadwalkan Kamis kemarin, tim forensik akan memeriksa dan mengambil sampel. Namun ternyata, tim forensik yang berangkat dari Polda Sulsel terhalang banjir di Maros. Itu disampaikan langsung Kasat Reskrim Polres Palopo, AKP Sayed Ahmad. A saat dikonfirmasi, Kamis, 13 Februari 2025.

"Batal hari ini. Tim forensik terhalang banjir di Maros. Mudah-mudahan bisa tembus malam nanti di Palopo. Kalau nanti malam tiba, besok (hari ini) bisa langsung ke kamar jenzah RSU Sawerigading. Nanti kami kabari kalau tim forensik tiba," ucap Sayed Ahmad. A.

Dilansir dari berita sebelumnya, rangka manusia ditemukan warga dengan kondisi tengkorak hingga mulut diikat celana leging warna hitam. Rangka mayat ini ditemukan pada (9/2/2025) oleh Yotan (18) dan Okki (23) warga Kelurahan Lebang, Kecamatan Wara Barat l.

Awalnya, Yotan dan Okki ini hendak menuju ke Toraja. Akan tetapi, mereka menghentikan kendaraan untuk singgah buang air (kencing).
Tidak jauh dari tempat keduanya berhenti, mereka melihat ayam hutan yang sedang asik mengeruk- ngeruk tanah dan memakan sesuatu.

Sehingga dengan insiatif, keduanya mendekati tempat ayam hutan tersebut mengeruk tanah dan mendapati sekumpulan belatung. Dan setelah mencungkil tanah tempat belatung itu berkumpul menggunakan tangkai kayu, mereka mendapati tengkorak manusia.

Temuan tersebut kemudian dilaporkan ke pihak kepolisian dan seterah ditindaklanjuti.
Pihak kepolisian yang tiba di lokasi kemudian sterilkan lolasi dan mengevakuasi rangka tersebut ke kamar jenaza RSU Sawerigading untuk dilakukan pemeriksaan dokter forensik.

Rangka manusia itu diduga berjenis kelamin perempuan dengan ciri-ciri rambut panjang dan pirang.(ria/idr)

  • Bagikan