Tim Forensik Polda Sulsel Tiba di Kamar Jenazah RSU Sawerigading, akan Autopsi Rangka Manusia yang Ditemukan di Battang Barat

  • Bagikan

Nampak Tim Forensik Polda Sulsel di dalam ruang kamar jenazah tempat rangka manusia tersebut dititip

PALOPOPOS.FAJAR.CO.ID, PALOPO- Tim dokter forensik Polda Sulawesi Selatan (Sulsel) telah tiba di kamar jenazah RSU Sawerigading Palopo, tempat rangka manusia yang ditemukan di KM 35 Battang Barat dititip, Jumat, 14 Febuari 2025.

Berjumlah 7 orang, tim ini dipimpin oleh dr. Denny Matius, M.Kes, Sp.F (ahli forensik Polda Sulsel).

Proses autopsi yang dimulai pukul 09.30 Wita, itu dihadiri Kasat Reskrim Polres Palopo, AKP Sayed Ahmad. A bersama Kasi Humas, AKP Supriadi dan sejumlah personel penyidik Tindak Pidana Umum.

Hingga pukul 09.49 Wita, tim masih melakukan tindakan di dalam ruang kamar jenazah.

Usai melakukan autopsi dan mengambil sampel dari rangka tersebut, selanjutnya tim akan ke Polres untuk mengambil sampel pembanding dari dua warga yang mengaku kehilangan anak gadis mereka sejak 20224.

Seperti disampaikan Kasat Reskrim di depan kamar jenazah.

"Setelah selesai proses otopsi dan pengambilan sampel rangka, selanjutnya tim forensik akan ke Polres untuk mengambil sampel dari dua orangtua yang sebelumnya melaporkan telah kehilangan anak mereka. Dua orang tua yang telah diinfokan untuk kesiapan pengambilan sampel pembanding itu, yakni warga Pongsimpin dan warga Wajo,"kata Sayed Ahmad. A ditemui di depan kamar jenazah RSU Sawerigading.

Dilansir dari berita sebelumnya, rangka manusia ditemukan warga dengan kondisi tengkorak hingga mulut diikat celana lejing warna hitam.

Rangka mayat ini ditemukan pada (9/2/2025) oleh Yotan (18) dan Okki (23) warga Kelurahan Lebang, Kecamatan Wara Barat.

Tim Forensik (gunakan APD) didampingi Kasat Reskrim Polres Palopo (gunakan kemeja putih abu-abu) dan petugas kamar jenazah mendengar pengarahan sebelumnya lakukan tindakan autopsi

Awalnya, Yotan dan Okki ini hendak menuju ke Toraja. Akan tetapi, mereka menghentikan kendaraan untuk singgah buang air (kencing).

Tidak jauh dari tempat keduanya berhenti, mereka melihat ayam hutan yang sedang asik mengeruk- ngeruk tanah dan memakan sesuatu.

Sehingga dengan inisiatif, keduanya mendekati tempat ayam hutan tersebut mengeruk tanah dan mendapati sekumpulan belatung.

Dan setelah mencungkil tanah tempat belatung itu berkumpul menggunakan tangkai kayu, mereka mendapati tengkorak manusia.

Temuan tersebut kemudian dilaporkan ke pihak kepolisian dan segera ditindaklanjuti.

Pihak kepolisian yang tiba di lokasi kemudian mensterilkan lokasi dan mengevakuasi rangka tersebut ke kamar jenazah RSU Sawerigading untuk dilakukan pemeriksaan dokter forensik.

Rangka manusia itu diduga berjenis kelamin perempuan dengan ciri-ciri rambut panjang dan pirang.(Riawan)

  • Bagikan