Wow! Ada Durian Seharga Rp600 Ribu per Buah di Festival Durian Sulawesi Palopo

  • Bagikan
--ilustrasi--

PALOPOPOS.FAJAR.CO.ID, PALOPO -- Pelaksanaan Festival Durian Sulawesi 2025 yang akan digelar di Kota Palopo pada 22 Februari hingga 23 Februari 2025, di Lapangan Pancasila tinggal beberapa hari ke depan.

Pemkot Palopo dimana leading sektornya Dinas Pertanian terus melakukan pertemuan guna persiapan kegiatan ini yang mana akan mendatangkan 1.000 petani durian.

Dalam festival nantinya, dua jenis durian mahal akan dihadirkan yakni, Durian Duri dan Musang King yang terkenal dengan buahnya yang lezat dan gurih ini akan dihadirkan pada Festival Durian 2025 mendatang. Untuk per buahnya diketahui dibanderol Rp600 ribu.

''Kami belum tahu Durian Duri dan Musang King nantinya berasal darimana, hanya dalam acara ada seperti itu. Dimana Durian Duri dan Musang King tersebut tak ikut diperlombakan melainkan hanya sebagai pajangan agar petani durian dapat mengetahui cara menanam durian sehingga menghasilkan durian yang mutu dan kualitasnya sama dengan durian tersebut,'' kata Kadis Pertanian Kota Palopo, Muh Ibnu Hasyim kepada Palopo Pos, Jumat 14 Februari 2025.

Muh Ibnu menyebutkan, dua jenis durian yang dikenal akan buahnya yang tak diragukan lagi mutu dan kualitasnya, biasanya dijual dengan harga Rp600 Ribu per biji.

''Bisa dibayangkan bagaimana rasanya durian itu, dengan harga yang cukup tinggi,'' sebutnya.

Sementara itu, Project Leader PT Dharma Guna Wibawa, Triboy Johan Rajagukguk menyebutkan, saat ini pihaknya belum bisa memberitahukan jumlah peserta yang telah mendaftar.

''Untuk pengecekan di link belum kami cek,'' sebutnya.
Ia menjelaskan, kegiatan ini akan menghadirkan influencer durian yang akan memberikan edukasi dan pelatihan kepada petani durian langsung di kebun mereka.

Triboy mengungkapkan di sekitar area festival, juga akan hadir UMKM lokal, stand olahan durian, serta bazar durian, yang memberikan kesempatan bagi para pedagang untuk menjual durian langsung kepada pengunjung,'' jelasnya.

Selain itu sebutnya, pemenang untuk kontes durian juga diberikan tidak main-main.
"Untuk juara pertama Rp10 Juta, juara kedua Rp7,5 Juta, dan Juara ketiga Rp5 Juta," jelasnya kemarin.

Untuk undangan pejabat yang akan membuka kegiatan ini rencananya yakni Menteri Pertanian, Amran Sulaiman, yang saat ini masih dalam konfirmasi kehadiran.

Durian Lokal Tana Luwu
Diberitakan sebelumnya, Tana Luwu, kaya akan sumber daya alamnya. Mulai dari sektor pertambangan ada nikel, juga sentra komoditi dunia. Mulai dari kakao, kacang mete, merica, cengkeh, dan durian.

Berbicara soal buah durian, sejak dulu Tana Luwu dikaitkan sebagai sentra durian di Sulawesi Selatan.

Maka tepatlah jika pemerintah Kota Palopo menggaungkan durian sebagai salah satu komoditi unggulan daerah Luwu Raya lewat gelaran festival durian se-Sulawesi.

Dengan adanya gelaran akbar buah durian ini, menurut Dosen Fakultas Pertanian UNCP, Dr. Masluki MP, menjadi harapan baru pengakuan negara akan Tana Luwu sebagai sentra durian nasional.

"Kita berharap event festival durian yang akan diselenggarakan pada tanggal 22-23 Feberuari 2025 di Lapangan Pancasila, Kota Palopo bukan hanya sekadar ajang menikmati buah durian, namun berdampak luas pada aspek ekonomi, budaya, dan pariwisata," kata Dr. Masluki yang diwawancara Palopo Pos, Kamis 13 Februari 2025.

Menurut Dr. Masluki, yang menyelesaikan Program Doktornya di IPB Bogor, kalau lewat festival menjadi salah satu peluang pasar diperoleh petani dan pedagang durian untuk memasarkan hasil panennya secara langsung kepada konsumen. Bagi pelaku UMKM kuliner berbasis durian juga mendapatkan kesempatan memperkenalkan dan memasarkan produk olahannya.

"Tana Luwu ini sebagai penghasil durian terbesar di Sulawesi Selatan telah menjadi identitas budaya sejak puluhan tahun," sebutnya.

Beberapa durian khas lokal telah menjadi ciri khas di daerah lain. Sebut saja ada tiga varietas durian lokal Tana Luwu. Yakni, Durian Manonto.

Durian manonto meskipun berbuah kecil tetapi memiliki keunggulan dari segi rasa, warna dan ketebalan daging buah yang tidak kalah saing dengan varietas durian unggul lainnya.
Informasi tentang budidaya tanaman durian manonto masih kurang dan terbatas di masyarakat. Tujuan penelitian ini adalah identifikasi penyebaran lokasi tumbuh, umur dan jumlah populasi durian manonto khususnya di Kabupaten Luwu Utara. Data karakter morfologi diperoleh melalui survey dan pengamatan langsung di lokasi penelitian untuk mengetahui gambaran atau penjelasan tentang kondisi morfologi pertanaman durian manonto, di tiga tempat lokasi penelitian yaitu Kec. Masamba, Kec. Sabbang Selatan dan Kec. Sabbang. Kec. Sabbang memiliki durian lokal manonto dengan jumlah populasi terbanyak 44,4 %, Kec. Sabbang memiliki umur tanaman tertua 80 tahun, Kec. Sabbang memiliki tempat tanaman tertinggi 29 m, Kec. Masambba memiliki lingkar batang yang terbessar 3,43 cm, Kec. Sabbang Selatan dan Kec. Sabbang memiliki umur produksi tercepat dengan umur 10 tahun.

Lalu ada jenis Durian Sawerigading. Durian ini tumbuh di dataran dengan ketinggian 150-500 mdpl dan curah hujan 1500-2000 mm/tahun. Dimana keunggulannya bentuk buah bulat panjang, mudah dibelah, bobot per buah 2–2,5 kg, warna daging kuning, manis dan aroma sedang, tahan hama penggerek buah dan penyakit busuk akar, daging buah tebal, dan daun tanaman mengeluarkan aroma khas durian.

Terakhir ada jenis Durian Lalong. Durian ini memiliki keunggulan berupa rasa, tekstur, dan daya tahan terhadap hama dan penyakit.(rachmy yusuf)

  • Bagikan

Exit mobile version