Deputi Kemenpora Prof Ni’am: Untuk Sukses, Mahasiswa Harus Adaptif!

  • Bagikan
  • Pembukaan Kuliah Semester Genap IAIN Palopo TA 2024/2025

PALOPO--Deputi I Bidang Pemberdayaan Pemuda Kemenpora, Prof Dr KH M Asrorun Ni'am Sholeh, MA memberi kuliah umum pada Pembukaan Kuliah Semester Genap IAIN Palopo Tahun Akademik 2024/2025, di Auditorium Phinisi IAIN, Senin 17 Februari 2025.

Dikatakannya, untuk sukses maka mahasiswa harus mampu adaptif. Karena sebagai muslim, kita harus mampu adaptif terhadap perubahan.

"Karena pada hakekatnya perubahan adalah sunnatullah," sebutnya.

Di antara Sunnatullah  yang pasti terjadi dalam kehidupan yakni At taghyir yaitu perubahan.

Nah mereka yang tidak mau berubah, beradaptasi dengan perubahan yang ada maka akan tertinggal.

"Bisa jadi mati sebelum kematian menjemputnya. Tidak mampu beradaptasi,  hidup dalam arus perubahan zaman yang serba cepat," ujar peraih penghargaan ‘an Extraordinary Person in Youth‘’ Elshinta Award 2025 ini.

Diawali Orasi, Prof Ni'am menyapa seluruh stack holder yang ada, termasuk Rektor IAIN Palopo dan Ketua Dewan Guru Besar IAIN Palopo.

Kepada Sahabat saya, Rektor IAIN Palopo, Dr Abbas Langaji yang sebentar lagi menjadi Profesor dan juga sahabat saya Prof Abdul Pirol," sapa Ketua Dewan Fatwa DPP MUI ini yang disambut aplaus para peserta.

Disampaikannya, membaca sejarah orang sukses. Untuk menirunya seperti apa yang dicapainya, tidak bisa dengan cara yang biasa, harus dengan cara-cara yang luar biasa.

Nah untuk itu, harus lipatgandakan usaha kita. Ini adalah pelajaran penting bagi semua. Jika ingin lebih dibanding yang lain.

Syukurnya, di zaman digital ini, informasi dapat diakses dimana-mana. Sehingga meskipun tidak berada di pusat kekuasaan, pusat ekonomi, pusat informasi.

Para mahasiswa serta pemuda dapat mengakses informasi dari internet untuk mengembangkan dirinya.

"Seperti teman saya dari kampung, akses infonya dari kampung, itu lulus di Harvard University, nah itu karena kemampuan mengakses informasi," terangnya.

Ada juga anak dari desa, bermodal pengetahuan IT tinggal di rumah. Tapi bisa cuan. Sementara ada yang tinggal di Kota, tapi karena kurang aktif mencari informasi, melamar kesana kemari tidak dapat-dapat kerja.

"Dan itu faktual, ini karena menguasai informasi digital, kemudian kreatif mampu beradaptasi," terangnya.

Jadi, hari ini, lokasi tidak lagi dianggap sebagai penentu nasib. Meski tinggal di Kota Besar, jika tidak kreatif, beradaptasi akan teringgal.

Sementara yang tinggal di kampung, punya kreatifitas,  aktif mengakses berbagai informasi dari mana saja. Tentunya yang positif, untuk pengembangan diri maka Sangat potensial akan berhasil.

Tapi yang harus diingat juga hubungan dengan orang tua. Saya masih ingat dulu, waktu mau ke pondok, saya dititipi Ibu jangan merokok dan akan didoakan jadi orang sukses.

"Jadi saya ingat betul pesan beliau tidak boleh merokok, dan didoakan beliau jadi sukses, Alhamdulillah sekarang sudah jadi Profesor," ungkapnya disambut aplaus para dosen dan mahasiswa.

Sementara itu, Rektor IAIN Palopo, Dr Abbas Langaji yang membuka acara menyebutkan bahwa, pihaknya sangat bersyukur dengan kehadiran Prof Ni'am, Deputi I Bidang Pemberdayaan Pemuda Kemenpora memberikan inspirasi bagi mahasiswa.

Secara pribadi, pihaknya belum bisa mengajukan proposal untuk pengembangan mahasiswa. Karena sejujurnya kata dia, di sana-sini ada banyak kekurangan.

"Apalagi Prof sempat jalan-jalan melihat beberapa kondisi yang ada di kampus ini. Ada banyak kekurangan yang perlu uluran bantuan dari Kemenpora," ujar Abbas dengan tersipu disambut tawa peserta.

Dikatakannya, saat ini dalam kurun waktu kurang lebih 50 hari kedepan. IAIN Palopo kembali akan berulang tahun.

Syukurnya, pihaknya mendapat info dari kementerian launching alih status dari IAIN menjadi Universitas Islam Negeri (UIN) rencananya akan dilakukan sebelum Ramadan.

"Nah ini tentunya menjadi kado tersendiri, untuk tanggalnya kita belum tahu pasti, tapi infonya sebelum Ramadan," ujar Ketua IKA PMII Luwu Raya ini.

Ditambahkannya, mulai semester ini IAIN Palopo melakukan pembelajaran dengan sistem paperless. Untuk surat menyurat dan kegiatan administrasi lainnya diupayakan tidak lagi menggunakan kertas.

Bahkan dalam konteks mewujudkan green campus, mulai pertengahan tahun 2025 ini, pihaknya menerapkan sistem Less Plastic.

"Jadi semester depan kita mengurangi segala aktifitas berbahan plastik, nah ini untuk green campus ramah lingkungan," terangnya.

Lebih jauh dikatakan Abbas, Untuk pengembangan kampus, pihaknya baru saja melakukan penandatanganan dengan Pihak Telkomsel. Dimana akan meningkatkan bandwidth internet menjadi 1 Gbps (Giga bit per second) dari sebelumnya 600 Mbps (Mega bit per second).

Harapannya, pemakaian internet di berbagai sudut-sudut kampus menunjang pembelajaran mahasiswa dan segala aktivitas civitas akademik.

"Betul-betul lancar internet, tak ada lambat loading. Jadi prinsipnya internet is everything," ungkap Abbas.

Untuk diketahui selain memberi kuliah umum. Prof Ni'am sehari sebelumnya juga menghadiri coaching clinic PBSI Kota Palopo bagi atlet muda berusia 9 hingga 15 tahun di IAIN Palopo.

Ia didampingi mantan pemain bulutangkis peringkat 1 dunia sektor ganda putra, Luluk Hadiyanto. Juga merupakan Ketua Tim Bidang Olahraga, Wisata Petualangan, dan Tantangan Kemenpora.

Turut hadir pada Pembukaan Kuliah Semester Genap IAIN Palopo Tahun Akademik 2024/2025, para pimpinan IAIN, dosen, Tendik serta para mahasiswa.(*).

  • Bagikan