10 Tahun Berjuang Jalani Cuci Darah, Hayrul Bersyukur Hadirnya BPJS Kesehatan

  • Bagikan

PALOPOPOS.FAJAR.CO.ID Jamkesnews – Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) telah menjadi harapan bagi masyarakat Indonesia dalam mengakses layanan kesehatan yang berkualitas. Program ini sangat banyak manfaatnya dan berperan penting dalam menjamin pembiayaan berbagai penyakit, termasuk penyakit katastropik yang membutuhkan perawatan jangka panjang, seperti gagal ginjal, talasemia, hemofilia, kanker, dan diabetes.

Hal ini yang sedang dirasakan oleh Hayrul (46), seorang Pegawai Negeri Sipil (PNS) Pemerintah Kota Palopo yang sedang menjalani cuci darah di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sawerigading, Kota Palopo. Ia menceritakan awal mula mengetahui penyakitnya pada tahun 2015, yang disertai dengan gejala-gejala yang dialaminya.

“Awalnya mungkin saya tidak terlalu peduli dengan kesehatan. Ada beberapa gejala seperti, pada saat buang air kecil selalu pingsan, buang air besar pingsan dalam kamar mandi. Itu dalam waktu mungkin sekitar dua tahun terakhir, karena saya tidak pernah kontrol tensi dan tekanan darah. Dan pada akhirnya saya masuk rumah sakit dan diopname. Setalah itu di periksa dan keluar hasilnya, ternyata sudah gagal ginjal dengan stadium 5 atau stadium akhir,” ungkap Hayrul.

Hayrul kini telah menjalani cuci darah selama sepuluh tahun sejak tahun 2015. Berkat Program JKN, ia mampu menjalani pengobatan tanpa harus memikirkan beban biaya. Ia pun mengungkapkan rasa syukurnya dengan kehadiran BPJS Kesehatan.

“Pertama kali ada BPJS Kesehatan itu syukur sekali karena ada juga pengalaman keluarga waktu dulu kasus yang sama tapi karena belum ada BPJS Kesehatan, akhirnya tidak bisa berbuat apa-apa karena kemampuan tidak ada. Jadi alhamdulillah, manfaatnya itu sangat luar biasa, karena terus terang aja seandainya tidak ada BPJS Kesehatan mungkin kita ini tidak bisa berobat,” ungkapnya.

Ia juga memberikan apresiasinya kepada RSUD Sawerigading tempat dimana ia dirawat dan BPJS Kesehatan yang sudah memberikan pelayanan terbaiknya untuk pasien cuci darah, seperti dirinya. Para petugas medis di rumah sakit ini selalu memastikan kenyamanan pasien melalui layanan yang cepat, profesional, dan ramah.

“Jadi alhamdulillah disini sangat senang sekali, para perawat disini juga memberikan pelayanan yang terbaik. BPJS Kesehatan juga memberikan pelayanan yang terbaik dan itu sangat saya rasakan manfaatnya untuk kesehatan,” tambah Hayrul.

Keberhasilan Program JKN tidak hanya terletak pada aspek pembiayaan, namun juga dalam memberikan kemudahan pada administrasi bagi para pesertanya. Proses yang sederhana, mulai dari pendaftaran hingga mendapatkan layanan di fasilitas kesehatan, menjadi salah satu keunggulan utama yang dirasakan oleh peserta JKN.

Program JKN yang mengusung prinsip gotong royong ini memastikan seluruh peserta JKN mendapatkan pelayanan kesehatan dan perawatan medis yang maksimal. Dengan demikian, semua lapisan masyarakat memiliki kesempatan yang sama untuk mendapatkan layanan kesehatan yang berkualitas.

Pengalamannya menjadi salah satu bukti nyata betapa pentingnya Program JKN. Ia pun memberikan harapannya kepada BPJS Kesehatan, agar program andalan pemerintah ini selalu ada dan terus memberikan manfaat untuk menolong banyak orang.

“Harapannya BPJS Kesehatan tetap eksis, tetap ada dan terus memberikan pelayanan terbaik untuk masyarakat Indonesia. Karena BPJS Kesehatan selama ini sudah banyak sekali menolong begitu banyak nyawa, bukan hanya masalah di HD saja, seperti juga penyakit-penyakit jantung dan yang lain-lainnya itu terus terang saja sudah banyak menolong nyawa manusia,” tutup Hayrul.

BPJS Kesehatan sendiri terus berupaya meningkatkan layanan bagi peserta, termasuk pasien cuci darah. Hal ini dilakukan untuk memastikan bahwa pasien seperti Hayrul bisa mendapatkan perawatan dan pelayanan dengan mudah, cepat dan setara. (sy/ra)

  • Bagikan